Peneliti Berhasil Ciptakan Vaksin Flu Perban
A
A
A
JAKARTA - Dunia medis kembali menghadirkan inovasi terbaru. Baru-baru ini, peneliti berhasil menciptakan vaksin flu menggunakan sebuah perban. Penemuan ini pun diklaim tidak menimbulkan rasa sakit seperti menggunakan jarum suntik.
Perban tersebut dilengkapi dengan jarum mikro sehingga membuat perban yang telah divaksinasi influenza ini tetap efektif memberikan perlindungan. Perban ini juga bisa disimpan tanpa pendingin. Ini artinya vaksin tersebut bisa dikelola sendiri sehingga lebih murah dibandingkan vaksin lainnya.
"Peranti jarum suntik yang dapat dilarutkan dari pita perban ini bisa mengubah bagaimana kita mendapatkan vaksinasi," papar Roderic Pettigrew, direktur US National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering seperti dilansir dari Zeenews.
Sementara, cara kerja perban tersebut menggunakan 100 jarum kecil yang tertanam di setiap tempelan. Selanjutnya, saat plester ditempelkan ke tubuh, jarum akan larut dalam hitungan menit. Setelah digunakan selama 20 menit, plester pun bisa dilepaskan dan dibuang.
"Ini memegang janji untuk memberikan vaksin lain di masa depan," ujar Pettigrew.
Sebelumnya, peneliti dari Emory University di Georgia dan Georgia Institute of Technology telah melakukan percobaan klinis fase I. Hasil percobaan tersebut pun menunjukkan bahwa semua vaksin flu aktif bekerja setidaknya selama enam bulan.
"Biaya produksi untuk perban diperkirakan hampir sama dengan jarum suntik yang telah diisi sebelumnya. Selain itu, vaksin perban tidak memerlukan pendingin," ungkap peneliti.
Perban tersebut dilengkapi dengan jarum mikro sehingga membuat perban yang telah divaksinasi influenza ini tetap efektif memberikan perlindungan. Perban ini juga bisa disimpan tanpa pendingin. Ini artinya vaksin tersebut bisa dikelola sendiri sehingga lebih murah dibandingkan vaksin lainnya.
"Peranti jarum suntik yang dapat dilarutkan dari pita perban ini bisa mengubah bagaimana kita mendapatkan vaksinasi," papar Roderic Pettigrew, direktur US National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering seperti dilansir dari Zeenews.
Sementara, cara kerja perban tersebut menggunakan 100 jarum kecil yang tertanam di setiap tempelan. Selanjutnya, saat plester ditempelkan ke tubuh, jarum akan larut dalam hitungan menit. Setelah digunakan selama 20 menit, plester pun bisa dilepaskan dan dibuang.
"Ini memegang janji untuk memberikan vaksin lain di masa depan," ujar Pettigrew.
Sebelumnya, peneliti dari Emory University di Georgia dan Georgia Institute of Technology telah melakukan percobaan klinis fase I. Hasil percobaan tersebut pun menunjukkan bahwa semua vaksin flu aktif bekerja setidaknya selama enam bulan.
"Biaya produksi untuk perban diperkirakan hampir sama dengan jarum suntik yang telah diisi sebelumnya. Selain itu, vaksin perban tidak memerlukan pendingin," ungkap peneliti.
(nfl)