6 Hotel Ramah Lingkungan di Asia Tenggara
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan tahun 2017 sebagai “Tahun Pariwisata Berkelanjutan International untuk Pembangunan”.
Sejalan dengan ini, hotel-hotel di Indonesia dan di Asia secara keseluruhan juga telah melakukan berbagai inisiatif yang tidak hanya sebatas mendaur ulang limbah tetapi menyajikan makanan organik untuk mendukung program-program pariwisata ramah lingkungan.
Contohnya adalah mengintegrasikan aspek ‘hijau’ kedalam desain dan arsitektur, bahkan menyediakan para ahli biologi kelautan untuk mendampingi para wisatawan pada perjalanan edukasional di tengah-tengah liburan mereka.
“Sebagai bentuk upaya melindungi lingkungan, base camps berkonsep hijau memberikan dampak positif dalam hal ini. Dari survei yang telah dilakukan, Agoda menemukan bahwa 58% tamu hotel lebih menyukai penginapan yang ramah lingkungan, sedangkan hampir 40% wisatawan rela mengeluarkan uang tambahan sebesar 10 dolar Amerika per malam untuk bermalam di penginapan yang ramah lingkungan,” ujar Country Director di Agoda Internasional Indonesia Gede Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Mulai dari penginapan di pinggir pantai di Bali hingga hotel mewah di Hong Kong, berikut adalah enam penginapan ramah lingkungan pilihan terbaik untuk petualangan ‘hijau’ Anda:
1. Hotel Icon, Hongkong
Oase yang terletak di perkotaan ini didedikasikan bagi pendidikan ekowisata dan kelestarian lingkungan – terbukti dari kerjasama yang terjalin dengan Jurusan Pariwisata Universitas Politeknik Hongkong. Base camp agoda ini memiliki lebih dari 8000 tanaman yang ditanam menjulang tinggi secara vertikal mengelilingi hotel, sistem pendingin dan pemanas yang menggunakan energi yang efisien.
Serta pencahayaan dan ventilasi natural yang alami, sistem pendaftaran hotel yang tidak membutuhkan kertas, serta program-program daur ulang sampah dan donasi makanan. Yang paling menarik, base camp ini juga menawarkan antar-jemput bandara dengan Pelayanan Tesla Limousine oleh mobil berbahan bakar listrik.
2. Park Royal on Pickering , Singapura
Bangunan menawan ini jarang ditemui oleh wisatawan! Dengan arsitektur bergelombang yang unik dan memadukan antara unsur beton abu-abu dengan kebun bertingkat yang menyerupai sawah di Bali. Hotel ini sangat ramah lingkungan secara luar-dalam karena dilengkapi dengan program pengumpulan air hujan, panel surya, dan lampu LED yang terpasang di seluruh properti.
Para tamu juga dapat menemukan dinding hidup, koridor terbuka, dan air terjun di taman sepanjang 300 meter yang mengelilingi bangunan. Atas usaha untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan, hotel ini memperoleh penghargaan The Green Mark Platinum Award – penghargaan tertinggi akan kesadaran ekologi pada praktek bangunan.
3. Soori Bali, Indonesia
Terletak di sepanjang pesisir Uluwatu, base campers akan mendapati Soori Bali sebagai penginapan mewah nan sempurna yang jauh dari hiruk pikuk Denpasar. Base camp agoda ini dibangun dengan menggunakan material daur ulang dan dirancang untuk membaur dengan alam dan bukit di sekitarnya dengan tetap mempertahankan unsur natural dari flora dan fauna.
Sebagai pioner dalam ekowisata, properti ini merupakan penginapan pertama di Indonesia yang mendapatkan level tertinggi sertifikasi; the Green Globe for Environmentally Sustainable Design.
4. El Nido Pangulasian – Palawan, Filipina
Berlokasi di salah satu pantai terindah di Filipina, base camp agoda yang mewah ini mengelola instalasi pengolahan limbahnya sendiri, memastikan bahwa tidak ada satupun limbah yang mengontaminasi laut dan memisahkan limbahnya (plastik, limbah organik, kertas) sebelum melakukan daur ulang.
Sebagai tambahan, hotel ini juga mengolah air hujan untuk digunakan pada kamar-kamar tamu dan tempat tinggal staff. Base camp ini hanya menawarkan makanan laut yang aman dan berkelanjutan, begitu juga dengan aktivitas air yang tidak membahayakan laut seperti kayaking dan snorkelling karena peralatan bermotor dapat berpotensi merusak lingkungan laut.
5. Gayana Eco Resort – Gaya Island, Malaysia
Terletak pada pantai lepas Kota Kinabalu, #agodabasecamp ini tersebar di sepanjang laut. Penginapan ini merupakan villa di atas air berlantai kaca yang memungkinkan para wisatawan untuk melihat kehidupan laut dibawahnya. Penginapan ini juga memiliki bak mandi air panas terbuka yang terletak hanya beberapa langkah dari laut serta menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Kinabalu. Base camp ini memiliki pusat penelitian ekologi laut yang menaungi para ahli biologi kelautan professional yang berfokus pada rehabilitasi dan perawatan terumbu karang serta kerang raksasa yang hampir punah.
6. Song Saa Private Island – Koh Rong, Kamboja
Terletak pada sebuah pulau privat yang memiliki privasi dan eksklusivitas yang maksimal, penginapan mewah ini dirancang dan dibangun untuk melestarikan terumbu karang dan kehidupan laut disekitarnya. Base camp agoda ini mendaur ulang semua air yang digunakan pada pulau tersebut dan juga memperkenalkan vegetasi asli disekitar penginapan.
Apalagi vila-vila dan furniture yang didalamnya dibangun dengan menggunakan kayu pelampung dan juga kayu daur ulang dari kapal-kapal tua nelayan Kamboja, menambahkan sentuhan orisinil Khmer pada dekorasi kontemporernya.
Sejalan dengan ini, hotel-hotel di Indonesia dan di Asia secara keseluruhan juga telah melakukan berbagai inisiatif yang tidak hanya sebatas mendaur ulang limbah tetapi menyajikan makanan organik untuk mendukung program-program pariwisata ramah lingkungan.
Contohnya adalah mengintegrasikan aspek ‘hijau’ kedalam desain dan arsitektur, bahkan menyediakan para ahli biologi kelautan untuk mendampingi para wisatawan pada perjalanan edukasional di tengah-tengah liburan mereka.
“Sebagai bentuk upaya melindungi lingkungan, base camps berkonsep hijau memberikan dampak positif dalam hal ini. Dari survei yang telah dilakukan, Agoda menemukan bahwa 58% tamu hotel lebih menyukai penginapan yang ramah lingkungan, sedangkan hampir 40% wisatawan rela mengeluarkan uang tambahan sebesar 10 dolar Amerika per malam untuk bermalam di penginapan yang ramah lingkungan,” ujar Country Director di Agoda Internasional Indonesia Gede Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Mulai dari penginapan di pinggir pantai di Bali hingga hotel mewah di Hong Kong, berikut adalah enam penginapan ramah lingkungan pilihan terbaik untuk petualangan ‘hijau’ Anda:
1. Hotel Icon, Hongkong
Oase yang terletak di perkotaan ini didedikasikan bagi pendidikan ekowisata dan kelestarian lingkungan – terbukti dari kerjasama yang terjalin dengan Jurusan Pariwisata Universitas Politeknik Hongkong. Base camp agoda ini memiliki lebih dari 8000 tanaman yang ditanam menjulang tinggi secara vertikal mengelilingi hotel, sistem pendingin dan pemanas yang menggunakan energi yang efisien.
Serta pencahayaan dan ventilasi natural yang alami, sistem pendaftaran hotel yang tidak membutuhkan kertas, serta program-program daur ulang sampah dan donasi makanan. Yang paling menarik, base camp ini juga menawarkan antar-jemput bandara dengan Pelayanan Tesla Limousine oleh mobil berbahan bakar listrik.
2. Park Royal on Pickering , Singapura
Bangunan menawan ini jarang ditemui oleh wisatawan! Dengan arsitektur bergelombang yang unik dan memadukan antara unsur beton abu-abu dengan kebun bertingkat yang menyerupai sawah di Bali. Hotel ini sangat ramah lingkungan secara luar-dalam karena dilengkapi dengan program pengumpulan air hujan, panel surya, dan lampu LED yang terpasang di seluruh properti.
Para tamu juga dapat menemukan dinding hidup, koridor terbuka, dan air terjun di taman sepanjang 300 meter yang mengelilingi bangunan. Atas usaha untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan, hotel ini memperoleh penghargaan The Green Mark Platinum Award – penghargaan tertinggi akan kesadaran ekologi pada praktek bangunan.
3. Soori Bali, Indonesia
Terletak di sepanjang pesisir Uluwatu, base campers akan mendapati Soori Bali sebagai penginapan mewah nan sempurna yang jauh dari hiruk pikuk Denpasar. Base camp agoda ini dibangun dengan menggunakan material daur ulang dan dirancang untuk membaur dengan alam dan bukit di sekitarnya dengan tetap mempertahankan unsur natural dari flora dan fauna.
Sebagai pioner dalam ekowisata, properti ini merupakan penginapan pertama di Indonesia yang mendapatkan level tertinggi sertifikasi; the Green Globe for Environmentally Sustainable Design.
4. El Nido Pangulasian – Palawan, Filipina
Berlokasi di salah satu pantai terindah di Filipina, base camp agoda yang mewah ini mengelola instalasi pengolahan limbahnya sendiri, memastikan bahwa tidak ada satupun limbah yang mengontaminasi laut dan memisahkan limbahnya (plastik, limbah organik, kertas) sebelum melakukan daur ulang.
Sebagai tambahan, hotel ini juga mengolah air hujan untuk digunakan pada kamar-kamar tamu dan tempat tinggal staff. Base camp ini hanya menawarkan makanan laut yang aman dan berkelanjutan, begitu juga dengan aktivitas air yang tidak membahayakan laut seperti kayaking dan snorkelling karena peralatan bermotor dapat berpotensi merusak lingkungan laut.
5. Gayana Eco Resort – Gaya Island, Malaysia
Terletak pada pantai lepas Kota Kinabalu, #agodabasecamp ini tersebar di sepanjang laut. Penginapan ini merupakan villa di atas air berlantai kaca yang memungkinkan para wisatawan untuk melihat kehidupan laut dibawahnya. Penginapan ini juga memiliki bak mandi air panas terbuka yang terletak hanya beberapa langkah dari laut serta menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Kinabalu. Base camp ini memiliki pusat penelitian ekologi laut yang menaungi para ahli biologi kelautan professional yang berfokus pada rehabilitasi dan perawatan terumbu karang serta kerang raksasa yang hampir punah.
6. Song Saa Private Island – Koh Rong, Kamboja
Terletak pada sebuah pulau privat yang memiliki privasi dan eksklusivitas yang maksimal, penginapan mewah ini dirancang dan dibangun untuk melestarikan terumbu karang dan kehidupan laut disekitarnya. Base camp agoda ini mendaur ulang semua air yang digunakan pada pulau tersebut dan juga memperkenalkan vegetasi asli disekitar penginapan.
Apalagi vila-vila dan furniture yang didalamnya dibangun dengan menggunakan kayu pelampung dan juga kayu daur ulang dari kapal-kapal tua nelayan Kamboja, menambahkan sentuhan orisinil Khmer pada dekorasi kontemporernya.
(nfl)