Waspada! Remaja Rentan Terkena Kanker Tiroid
A
A
A
JAKARTA - Kanker merupakan penyakit yang menyeramkan dan sulit disembuhkan. Salah satunya kanker tiroid yang merupakan kelainan pada seseorang akibat gangguan kelenjar tiroid, baik berupa perubahan bentuk kelenjar maupun perubahan fungsi (berlebihan, berkurang atau normal).
Dr Farid Kurniawan SpPD mengatakan gangguan tiroid terutama hipertoid lebih sering terjadi pada wanita berusia 20 dan 45 tahun. "Walaupun secara statistic, nambah umur itu bisa meningkatkan resiko (kanker)," kata Dr Farid di Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Seperti diketahui, kanker tiroid disebabkan adanya aktivitas kelenjar tiroid yang sangat tinggi dengan ditandai tingginya kadar hormon tiroksin dalam darah. Hal ini menyebabkan tingkat metabolisme dengan meningkatnya beberapa gejala yang akan dialami tubuh.
"Terdapat berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kondisi hipertiroid. Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah penyakit graves yang merupakan penyakit autoimun atau penyebab lain, toxic goiter (adenima toksik) suatu benjolan atau nodul di kelenjar tiroid yang secara otononom memproduksi hormon Tiroid berlebihan," terang dia.
Kanker tiroid merupakan kanker yang pertumbuhannya lambat pada tahap awal sehingga tidak memiliki gejala, tetapi pada beberapa pasien dapat menimbulkan gejala, antara lain sakit tenggorokan atau kesulitan menelan.
"Perubahan suara menjadi serak, rasa sakit pada leher atau sesak napas. Pada beberapa pasien juga dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher yang biasanya tidak nyeri," bebernya.
Masyarakat pun diharapkan mewaspadai gangguan tiroid lain, seperti kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kendati demikian, kanker tiroid merupakan salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan dibandingkan dengan jenis kanker lain.
Dr Farid Kurniawan SpPD mengatakan gangguan tiroid terutama hipertoid lebih sering terjadi pada wanita berusia 20 dan 45 tahun. "Walaupun secara statistic, nambah umur itu bisa meningkatkan resiko (kanker)," kata Dr Farid di Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Seperti diketahui, kanker tiroid disebabkan adanya aktivitas kelenjar tiroid yang sangat tinggi dengan ditandai tingginya kadar hormon tiroksin dalam darah. Hal ini menyebabkan tingkat metabolisme dengan meningkatnya beberapa gejala yang akan dialami tubuh.
"Terdapat berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kondisi hipertiroid. Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah penyakit graves yang merupakan penyakit autoimun atau penyebab lain, toxic goiter (adenima toksik) suatu benjolan atau nodul di kelenjar tiroid yang secara otononom memproduksi hormon Tiroid berlebihan," terang dia.
Kanker tiroid merupakan kanker yang pertumbuhannya lambat pada tahap awal sehingga tidak memiliki gejala, tetapi pada beberapa pasien dapat menimbulkan gejala, antara lain sakit tenggorokan atau kesulitan menelan.
"Perubahan suara menjadi serak, rasa sakit pada leher atau sesak napas. Pada beberapa pasien juga dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher yang biasanya tidak nyeri," bebernya.
Masyarakat pun diharapkan mewaspadai gangguan tiroid lain, seperti kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kendati demikian, kanker tiroid merupakan salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan dibandingkan dengan jenis kanker lain.
(tdy)