Malaysia Larang Lagu Despacito Diputar Lantaran Liriknya Cabul

Jum'at, 21 Juli 2017 - 20:17 WIB
Malaysia Larang Lagu...
Malaysia Larang Lagu Despacito Diputar Lantaran Liriknya Cabul
A A A
KUALA LUMPUR - Saat ini, lagu Despacito memang masih digandrungi banyak orang di dunia. Tapi, tak semua orang setuju bahwa lagu berbahasa Spanyol itu layak didengarkan semua orang.

Malaysia, misalnya. Negara dengan penduduk mayoritas muslim itu melarang lagu Despacito diputar di radio dan televisi milik pemerintah. Larangan itu dikeluarkan setelah para kritikus di negara itu mengeluhkan liriknya yang cabul.

Larangan itu diumumkan Radio Televisyen Malaysia (RTM) pada Rabu (19/7/2017) oleh Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Salleh Said Keruak. Meski begitu, lagu itu masih bisa diputar di stasiun televisi atau radio swasta dan platform online.

“Karena itu, RTM tidak akan menyiarkan lagu itu di stasiun televisi atau radionya yang segera efektif,” ujar menteri itu dalam pernyataan kepada Reuters.

Pernyataan itu juga menambahkan, keputusan itu diambil setelah adanya keluhan dari masyarakat. Sayap perempuan sebuah partai Islam Malaysia, Amanah, menyerukan larangan terhadap lagu itu atas liriknya yang cabul.

“Saya melihatnya sebagai masalah serius karena lagu itu dinyanyikan anak-anak muda tanpa tahu arti sebenarnya dari kata-katanya,” ujar Atrizia Umar dari Amanah dalam sebuah pernyataan.

Lagu yang dinyanyikan penyanyi asal Puerto Rico Luis Fonsi dan rapper Daddy Yankee itu pertama kali dirilis pada Januari lalu. Lagi itu kemudian dirilis lagi dalam versi remix dengan menampilkan Justin Bieber. Lagu itu sudah menduduki chart di 35 negara di seluruh dunia dan mendominasi radio. Stream-nya yang mencapai 4,6 miliar di platform kondang membuatnya sebagai lagu berbahasa Spanyol paling sukses sepanjang waktu.

Despacito bukanlah satu-satunya karya dari luar negeri yang dilarang di Malaysia. Sebelumnya, negara itu telah memblokir perilisan sejumlah film Hollywood yang dianggap melanggar nilai-nilai agama.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6609 seconds (0.1#10.140)