Benarkah Garam Himalaya Menyehatkan?

Senin, 31 Juli 2017 - 16:14 WIB
Benarkah Garam Himalaya Menyehatkan?
Benarkah Garam Himalaya Menyehatkan?
A A A
JAKARTA - Garam merah muda atau garam pink tengah menjadi perbincangan. Garam yang berasal dari Himalaya ini diklaim lebih menyehatkan dibandingkan garam lainnya. Tak heran jika hal ini membuat garam jenis tersebut tengah menjadi tren.

Dilansir dari Time, garam pink terbuat dari batu kristal garam yang digali dari area di pegunungan Himalaya dan kerap ditemukan di bagian Pakistan. Warna kemerahan yang muncul pada garam dihasilkan dari berbagai macam mineral seperti magnesium, kalium, dan kalsium.

Garam jenis ini mudah ditemukan. Mulai dari dalam alat penggiling garam berbentuk kristal kecil atau potongan besar di lampu garam hingga pada dinding tempat spa yang menyediakan detoksifikasi instan. Sementara, konsentrasi tinggi elemen yang terkandung membuat garam ini dinilai menyehatkan.

Pada bentuk lampu, sejumlah perusahaan mengklaim jika garam ini bisa mengatasi gejala gangguan afektif musiman, meningkatkan energi dan kualitas tidur dengan membersihkan udara dari penyebab polusi seperti debu dan serbuk bunga. Selain itu, garam pink juga menyerap molekul air dari udara dan melepaskan ion negatif yang bisa menghilangkan debu.

Dengan demikian, mereka yang menggunakannya bisa terhindar dari masalah pernapasan. Seperti alergi dan asma hingga mempengaruhi mood. Sedangkan pada tempat spa, kehadiran garam ini sudah tak asing lagi. Bahkan beberapa tempat spa menawarkan terapi garam pink. Di mana pengunjung akan diminta duduk di ruangan dan menghirup saat partikel kecil garam disebarkan.

Cara tersebut pun diklaim bisa melegakan pernapasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ion negatif di udara bisa memberikan kebaikan dan dan memperbaiki mood seseorang. Namun hal ini belum dipastikan kebenarannya. Begitu juga dengan lampu garam pink yang belum terbukti dalam penelitian bisa menciptakan ion negatif.

"Tidak ada dukungan ilmiah untuk klaim terkait dengan lampu garam Himalaya," papar Andy Weil, penemu dan direktur program dari University of Arizona Center for Integrative Medicine.

Weil menekankan pada dasarnya garam pink memiliki kandungan nutrisi yang serupa dengan garam biasa. Namun, warnanya yang pink membuat garam ini memiliki tampilan yang lebih menarik dan lebih mahal.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5465 seconds (0.1#10.140)