Yuk, Cegah Kekerasan Anak melalui Medsos

Sabtu, 05 Agustus 2017 - 15:34 WIB
Yuk, Cegah Kekerasan...
Yuk, Cegah Kekerasan Anak melalui Medsos
A A A
BANDUNG - Kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan di Indonesia menjadi sorotan aktivis Yayasan Jaringan Relawan Independen (JaRI). Pasalnya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan setiap tahunnya terus bertambah.

Berdasarkan data KPAI yang diperoleh JaRI pada 2015 mencatat 2.898 laporan kasus kekerasan pada anak. Pada tahun selanjutnya naik menjadi 3.581 kasus.

Melihat perkembangan jumlah kasus tersebut, para aktivis memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dengan mengajak mamah muda anak baru satu (mahmud abas) untuk terlibat bersama-sama mengampanyekan pencegahan kekerasan anak melalui sarana media sosial (medsos).

"Program ini jangka pendeknya untuk mencegah serta menangani kasus kekerasan perempuan dan anak sesegera mungkin. Jangka panjangnya yaitu menekan kasus kekerasan pada anak di Indonesia," kata Pendiri JaRI Ilsa Nelwan.

Melalui program kampanye digital berlabel program #AnakAman guna menekan angka kejadian kekerasan dan kejahatan seksual pada anak diharapkan Mahmud Abas dapat melakukan pencegahan sejak dini.

Dia menyebutkan, kampanye digital progam #AnakAman ini bersifat pendekatan edukatif melalui penyuluhan di sekolah dan kampanye lewat media sosial. JaRI menggandeng Rotary Club Bandung Utara, Titik Titik Studio dan Medika Reka Citra Digital Stroryteller (MRC) guna menggalakkan program tersebut.

"Program #AnakAman bertujuan untuk membentuk kesadaran masyarakat, khususnya orangtua tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual pada anak," ujar Ilsa.

Presiden RCBU Satyawati Hanna menjelaskan pemanfaatan media digital, seperti medsos dan website, menjadi metoda baru dalam kampanye pencegahan kekerasan terhadap anak. Menampilkan konten edukatif, ramah anak dan bermanfaat bagi orang tua diharapkan dapat mengurangi kejadian kekerasan serta pelecehan seksual.

"Medsos itu ibarat sebuah sungai yang mengalir deras. Di tengah derasnya informasi buruk, kami ingin menuangkan informasi baik ke sungai itu, terutama untuk orangtua yang aktif di medsos," ucap Hanna.

Chief Operating Officer MRC Storyteller Grace Tobing menjelaskan program #AnakAman dituangkan via medsos yaitu Twitter, Instagram dan Facebbok dengan akun @YayasanJari.

"Target kami bukan anak-anak, tapi orangtuanya. Kami menyasar 'mahmud abas' atau ibu muda untuk terlibat program ini. Sebab kalangan 'mahmud abas' palik banyak menggunakan medsos," kata Grace.

Dia menjelaskan konten disajikan dalam akun medsos tersebut antara lain contohnya berisi tips trik cara observasi perubahan anak dan artikel kesehatan reproduksi. "Tentu bahasa yang ditampilkan kita sederhanakan ala 'mahmud abas'," ucap Grace.
(tdy)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0813 seconds (0.1#10.24)