Gitaris Green Day Kutuk Teror Charlottesville
A
A
A
LOS ANGELES - Peristiwa berdarah yang terjadi di Charlottesville, Virginia, akhir pekan lalu mengundang keprihatinan dari banyak kalangan, tidak terkecuali artis dunia. Gitaris Green Day, Billie Joe Armstrong, adalah salah satu publik figur yang cukup terpukul atas peristiwa berdarah yang juga memakan korban jiwa itu
Lewat akun Facebook-nya, Billie menilai peristiwa yang terjadi di Charlottesville adalah sebuah aksi teror yang sangat mengerikan. "Saya merasa apa yang terjadi di Charlottesville melampaui titik kemarahan. Itu membuat saya sedih dan putus asa. Kaget. Saya lebih suka membenci rasisme daripada apapun," tulis Billie di facebook, dilansir MNE.
"Saya sangat benci rasisme lebih dari apapun. Musik dan keadilan sosial sslalu berjalan beriringan, bergandengan tangan. Kita tidak akan berdada di sini jika bukan karena 'saat mereka bwrubah'... Beberapa orang tidak setuju. Spirit of green day selalu meningkat di atas penindasan," jelas dia.
Semenetara itu, sebagaimana diketahui, Sabtu (12/8/2017) kemarin telah terjadi aksi massa di Charlottesville, Virginia. Aksi tersebut kemudian diwarnai teror dengan cara menabrakkan mobil ke arah demonstran. Akibatnya, satu orang dikabarkan tewas dan puluhan demonstran lainnya mengalami luka.
Lewat akun Facebook-nya, Billie menilai peristiwa yang terjadi di Charlottesville adalah sebuah aksi teror yang sangat mengerikan. "Saya merasa apa yang terjadi di Charlottesville melampaui titik kemarahan. Itu membuat saya sedih dan putus asa. Kaget. Saya lebih suka membenci rasisme daripada apapun," tulis Billie di facebook, dilansir MNE.
"Saya sangat benci rasisme lebih dari apapun. Musik dan keadilan sosial sslalu berjalan beriringan, bergandengan tangan. Kita tidak akan berdada di sini jika bukan karena 'saat mereka bwrubah'... Beberapa orang tidak setuju. Spirit of green day selalu meningkat di atas penindasan," jelas dia.
Semenetara itu, sebagaimana diketahui, Sabtu (12/8/2017) kemarin telah terjadi aksi massa di Charlottesville, Virginia. Aksi tersebut kemudian diwarnai teror dengan cara menabrakkan mobil ke arah demonstran. Akibatnya, satu orang dikabarkan tewas dan puluhan demonstran lainnya mengalami luka.
(nfl)