Ebiet G Ade Obati Kerinduan Penggemar di Pagelaran Musik Puisi
A
A
A
JAKARTA - Kerinduan penggemar Ebiet G Ade terhadap sosok dan suara sang legenda akhirnya bisa terobati. Bertempat di gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Rabu (6/9/2017) malam, sang legenda hadir, di atas panggung untuk menyapa para penggemarnya dengan lagu-lagu andalannya.
Jakarta 1 menjadi lagu pembuka Ebiet dalam acara Musik Puisi: Renungan Cinta Untuk Indonesia Damai. Tepuk tangan langsung pecah, begitu terdengar suara petikan gitar sang maestro. Kendati begitu, selang tidak terlalu lama, suasana kembali tenang, tenggelam dalam lirik syair sang legenda.
"Selamat pagi Jakarta, selamat malam Jakarta, selamat siang. Nyanyian panjang tidak ada notasi artistiknya," kata Ebiet terkait lirik lagu Jakarta 1.
Ebiet menjelaskan, lagu tersebut merupakan cerita saat dirinya pertama kali datang ke Jakarta. Dia menuturkan, sebelum datang ke Jakarta, dirinya membayangkan sesuatunya dengan sangat indah di kota ini.
"Itu ekspresi saya saat pertama kali datang. Tidak seperti yang saya bayangkan. Saya datang dari Jogja, niat siang kuliah, malam bekerja tapi tidak," beber dia.
Setelah Jakarta 1, beberapa lagu hits kembali mengalun, mengobati kerinduan penonton yang datang. Camelia 1, adalah salah satu lagu yang dibawakan Ebiet di masa awal pertunjukannya. Saat membawakan lagu ini, Ebiet ditemani anaknya yang memainkan piano serta sang maestro violis, Hendri Lamiri.
"Jangan tepuk tangan untuk Camelia. Karena Camelia tidak pernah ada. Camelia itu hanya figur imajinatif. Orang menduga itu ada wujudnya," kata dia.
Jakarta 1 menjadi lagu pembuka Ebiet dalam acara Musik Puisi: Renungan Cinta Untuk Indonesia Damai. Tepuk tangan langsung pecah, begitu terdengar suara petikan gitar sang maestro. Kendati begitu, selang tidak terlalu lama, suasana kembali tenang, tenggelam dalam lirik syair sang legenda.
"Selamat pagi Jakarta, selamat malam Jakarta, selamat siang. Nyanyian panjang tidak ada notasi artistiknya," kata Ebiet terkait lirik lagu Jakarta 1.
Ebiet menjelaskan, lagu tersebut merupakan cerita saat dirinya pertama kali datang ke Jakarta. Dia menuturkan, sebelum datang ke Jakarta, dirinya membayangkan sesuatunya dengan sangat indah di kota ini.
"Itu ekspresi saya saat pertama kali datang. Tidak seperti yang saya bayangkan. Saya datang dari Jogja, niat siang kuliah, malam bekerja tapi tidak," beber dia.
Setelah Jakarta 1, beberapa lagu hits kembali mengalun, mengobati kerinduan penonton yang datang. Camelia 1, adalah salah satu lagu yang dibawakan Ebiet di masa awal pertunjukannya. Saat membawakan lagu ini, Ebiet ditemani anaknya yang memainkan piano serta sang maestro violis, Hendri Lamiri.
"Jangan tepuk tangan untuk Camelia. Karena Camelia tidak pernah ada. Camelia itu hanya figur imajinatif. Orang menduga itu ada wujudnya," kata dia.
(alv)