Ini Alasan Kenapa Menguap Menular Orang Disamping Anda
A
A
A
INGGRIS - Tanpa disadari, menguap bisa menular orang disamping Anda. Secara ilmiah, hal ini disebabkan oleh kemampuan kita untuk menolak menguap saat orang lain menguap sangat terbatas.
Dilansir dari Times of India, hal ini diungkapkan oleh peneliti di University of Nottingham di Inggris melalui penelitian terbarunya. Menurutnya, seberapa keras mencoba untuk menahan menguap, otak tetap tidak mampu menahannya.
Meski dapat mengubah cara menguap, namun tidak untuk menghalangi kecenderungan untuk melakukan menguap. Bahkan, sebuah laporan BBC terkait penelitian ini menyebutkan, menguap menular merupakan bentuk umum dari echophenomena, seperti otomatis meniru kata-kata atau tindakan orang lain.
"Jadi, para ilmuwan mengatakan bahwa memahami menguap menular juga bisa membantu memahami gangguan di mana echophenomena terlihat," papar laporan tersebut.
Dengan demikian, kecenderungan manusia untuk menguap dan menular secara otomatis disebabkan oleh refleks primitif di korteks motor utama area otak yang berfungsi sebagai fungsi motorik.
"Temuan ini mungkin sangat penting dalam memahami hubungan antara rangsangan motor dan terjadinya echophenomena dalam berbagai kondisi klinis yang terkait dengan peningkatan rangsangan korteks dan penurunan penghambatan fisiologis, seperti epilepsi, demensia, autisme dan sindrom Tourette," kata Profesor Stephen Jackson yang memimpin penelitian ini.
Dilansir dari Times of India, hal ini diungkapkan oleh peneliti di University of Nottingham di Inggris melalui penelitian terbarunya. Menurutnya, seberapa keras mencoba untuk menahan menguap, otak tetap tidak mampu menahannya.
Meski dapat mengubah cara menguap, namun tidak untuk menghalangi kecenderungan untuk melakukan menguap. Bahkan, sebuah laporan BBC terkait penelitian ini menyebutkan, menguap menular merupakan bentuk umum dari echophenomena, seperti otomatis meniru kata-kata atau tindakan orang lain.
"Jadi, para ilmuwan mengatakan bahwa memahami menguap menular juga bisa membantu memahami gangguan di mana echophenomena terlihat," papar laporan tersebut.
Dengan demikian, kecenderungan manusia untuk menguap dan menular secara otomatis disebabkan oleh refleks primitif di korteks motor utama area otak yang berfungsi sebagai fungsi motorik.
"Temuan ini mungkin sangat penting dalam memahami hubungan antara rangsangan motor dan terjadinya echophenomena dalam berbagai kondisi klinis yang terkait dengan peningkatan rangsangan korteks dan penurunan penghambatan fisiologis, seperti epilepsi, demensia, autisme dan sindrom Tourette," kata Profesor Stephen Jackson yang memimpin penelitian ini.
(nfl)