Festival Film Mahasiswa Indonesia Digelar di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFM) 2017 di Bekasi. Kegiatan ini diikuti mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia.
"Tema yang diusung yaitu pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Ketua Panitia FFMI, Widyo Winarso kepada SINDOnews di sela pembukaan festival di Hotel Horison, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (26/9).
Menurut dia, festival itu digelar dengan harapan bisa mengembangkan kreativitas minat dan bakat mahasiswa dalam bidang seni khususnya film. Jenis film yang dilombakan adalah film fiksi atau film pendek dengan durasi minimal lima menit dan maksimal 30 menit.
Namun pembuatanya dilakukan pada tahun 2016 dan 2017. Untuk itu, kata dia, melalui FFMI ini diharapkan mampu melahirkan para sineas muda Indonesia.
"Harapannya mereka berkiprah dalam kancah internasional, sekaligus menghidupkan industri film dalam negeri," kata Widyo.
Widyo menjelaskan, penyelenggaraan festival film ini juga sebagai sarana bagi penguatan ideologi Pancasila di kalangan generasi muda. Makanya tema film pendek itu berkaitan pada ideologi Pancasila, sehingga generasi muda dapat memaknainya dalam situasi kekinian.
Selain itu, kata dia, di ajang ini berlangsung kompetisi essay yang mengemas tema Pancasila. Kompetisi essay itu lebih dikenal sebagai kompetisi pemikiran kritis mahasiswa. Jumlah pesertanya berasal dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Wakil Rektor Universita Mercu Buana, Dana Santosa, menyampaikan festival ini memang sangat efektif menjaring para sineas muda Indonesia. Bahkan merupakan sarana yang tepat untuk mempopulerkan Indonesia di mata dunia terlebih era digital terus berkembang sangat pesat.
"Video atau film adalah alat efektif bagi penyampaian pesan. Kepiawaian generasi muda Indonesia mengulas film bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia terhadap kemajuan Indonesia," katanya. Untuk itu, kata dia, semoga sineas muda terlahir dari acara ini.
"Tema yang diusung yaitu pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Ketua Panitia FFMI, Widyo Winarso kepada SINDOnews di sela pembukaan festival di Hotel Horison, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (26/9).
Menurut dia, festival itu digelar dengan harapan bisa mengembangkan kreativitas minat dan bakat mahasiswa dalam bidang seni khususnya film. Jenis film yang dilombakan adalah film fiksi atau film pendek dengan durasi minimal lima menit dan maksimal 30 menit.
Namun pembuatanya dilakukan pada tahun 2016 dan 2017. Untuk itu, kata dia, melalui FFMI ini diharapkan mampu melahirkan para sineas muda Indonesia.
"Harapannya mereka berkiprah dalam kancah internasional, sekaligus menghidupkan industri film dalam negeri," kata Widyo.
Widyo menjelaskan, penyelenggaraan festival film ini juga sebagai sarana bagi penguatan ideologi Pancasila di kalangan generasi muda. Makanya tema film pendek itu berkaitan pada ideologi Pancasila, sehingga generasi muda dapat memaknainya dalam situasi kekinian.
Selain itu, kata dia, di ajang ini berlangsung kompetisi essay yang mengemas tema Pancasila. Kompetisi essay itu lebih dikenal sebagai kompetisi pemikiran kritis mahasiswa. Jumlah pesertanya berasal dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Wakil Rektor Universita Mercu Buana, Dana Santosa, menyampaikan festival ini memang sangat efektif menjaring para sineas muda Indonesia. Bahkan merupakan sarana yang tepat untuk mempopulerkan Indonesia di mata dunia terlebih era digital terus berkembang sangat pesat.
"Video atau film adalah alat efektif bagi penyampaian pesan. Kepiawaian generasi muda Indonesia mengulas film bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia terhadap kemajuan Indonesia," katanya. Untuk itu, kata dia, semoga sineas muda terlahir dari acara ini.
(alv)