Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan

Jum'at, 29 September 2017 - 17:08 WIB
Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan
Waspada! Kanker Mulut Bisa Bermula dari Sariawan
A A A
JAKARTA - Meski kecil, sariawan bisa amat mengganggu. Rasa perih yang ditimbulkan ketika tersenggol atau bahkan tergigit tentu membuat tidak nyaman. Umumnya, pada masyarakat awam, sariawan terjadi karena kurang asupan buah.

Padahal sariawan bisa disebabkan karena stres, luka di mulut akibat tergigit, kelainan pencernaan, kelelahan, anemia, genetik, dan faktor hormonal seperti siklus haid.

Beberapa tanda sariawan seperti kelainan berupa tukak/ulser; biasanya di bibir bagian dalam, dasar mulut atau tepi lidah; sembuh dalam 7-14 hari, dan lokasi saat kambuh dapat berpindah di rongga mulut.

Jika Anda mengalami hal ini, Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM menyarankan untuk mencari faktor penyebabnya lebih dahulu. Mungkin saja dari kebersihan mulut yang kurang terjaga. Kebiasaan di masyarakat ketika mengatasi sariawan ataupun sakit gigi adalah dengan berkumur air garam. Namun sebenarnya, menurut drg Febrina garam di sini berfungsi sebagai antiseptik.

“Jadi tidak masalah kumur dengan air garam,” kata spesialis penyakit mulut dari Rumah Sakit Pondok Indah ini.

Kendati begitu, dia mengingatkan untuk memperhatikan apabila sariawan tidak kunjung sembuh lebih dari tiga minggu dan menetap, maka curigalah ada faktor lain.

Bisa saja itu merupakan gejala kanker mulut yang umumnya juga berbentuk tukak. Cirinya antara lain tidak sembuh dalam 3-4 minggu, rasa nyeri yang tidak sepadan dengan besarnya tukak, kegoyangan gigi tanpa sebab, dan pembesaran jaringan.

"Tanda lainnya, kalau diraba terasa ada pengerasan. Gigi juga bisa tiba-tiba goyang ketika kankernya sudah mengenai bagian tulang rahang penyangga gigi,” paparnya.

Segeralah periksa lebih lanjut ke dokter gigi jika ini yang dirasakan. Semakin cepat terdeteksi tentu akan semakin cepat pula tertangani dan meminimalkan risiko kesakitan.

Perlu diketahui, kanker mulut bisa diakibatkan trauma atau iritasi yang menetap. Seperti bagian tajam dari gigi yang kerap melukai dinding pipi dalam rongga mulut atau lidah. Ditegaskan drg. Febrina, luka yang berulang dan terjadi terus-menerus di tempat sama dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya kanker.

Itulah pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Dia mengingatkan untuk sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan kontrol ke dokter setiap enam bulan sekali.

Sebagai informasi, sebanyak 10% dari seluruh kanker yang ada, disumbang oleh kanker mulut. Sebesar 90% kanker ini merupakan kanker dengan prognosis atau perjalanan penyakit yang buruk yang memiliki kelangsungan hidup hanya 50-63% dalam waktu lima tahun setelah terdiagnosis.

Gaya hidup sehat tentu juga mendukung kesehatan gigi dan rongga mulut. Salah satunya dengan tidak merokok. Faktanya, rokok mengandung berbagai zat karsinogenik (pemicu kanker) yang bisa menjadi biang keladi terjadinya kanker mulut.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3141 seconds (0.1#10.140)