Miss Indonesia Achintya Nilsen Berupaya Berantas Malnutrisi di Sukabumi

Rabu, 04 Oktober 2017 - 21:31 WIB
Miss Indonesia Achintya...
Miss Indonesia Achintya Nilsen Berupaya Berantas Malnutrisi di Sukabumi
A A A
SUKABUMI - Menjelang perhelatan Miss World 2017, Miss Indonesia 2017 Achyntia Nilsen kini disibukkan dengan berbagai persiapan. Salah satu yang menjadi fokus utamanya adalah misi sosialnya untuk membantu menyembuhkan gadis kecil yang mengalami malnutrisi di Desa Girijaya, Sukabumi.

Misi sosial ini adalah bagian dari proyek Beauty With A Purpose (BWaP) yang bakal menjadi bekal fast track Tia—begitu Achyntia Nilsen akrab disapa—di ajang Miss World 2017. Di ajang itu, Tia akan berkompetisi melawan lebih dari 100 wanita cantik. Ajang itu bakal digelar selama kurang lebih dua pekan di China.

Selain membantu menyembuhkan gadis kecil yang mengalami malnutrisi itu, Tia juga memberikan edukasi gizi kepada masyarakat di Desa Girijaya, Sukabumi, yang aksesnya sulit dijangkau. Kepada gadis kecil bernama Putri yang berusia 2 tahun 5 bulan yang mengalami celebral palsy akibat malnutris selama dalam kandungan, Tia juga membantu memberikan terapi kepadanya.

Putri harus menanggung beban penyakit yang membuatnya tak bebas bermain dan belajar. Dia mengalami gangguan tumbuh kembang akibat tidak mendapatkan gizi yang cukup.

Putri merupakan buah hati dari pasangan Ani, 36, dan Wandi, 36, yang sehari-hari merupakan petani singkong di desa itu. Penghasilan mereka yang tak menentu membuat putri kecil mereka tidak dapat berobat.

Karena itulah, dengan hati tulus dan mulia, Tia membantu terapi Putri dan mencukupi kebutuhan gizinya. Sudah dua bulan, proyek BWAP tersebut dilakukan dengan lancar.
Miss Indonesia Achintya Nilsen Berupaya Berantas Malnutrisi di Sukabumi

"Saya sedih melihat kondisi Putri dan keluarga. Seharusnya anak ini sehat dan bisa bermain bebas sama seperti kakak-kakaknya. Saya ingin Putri cepat sembuh dengan melakukan fisioterapi," ucap Tia di Desa Girijaya, Cikembar, Sukabumi, Rabu (4/10/2017).

Ibu Putri, Ani, mengatakan, Putri mulai tampak mengalami kelainan tumbuh kembang sejak bayi usia 8 bulan. Kala itu, dia rajin ke Posyandu setiap bulan untuk cek berat badan dan tumbuh kembang anaknya.

Sayangnya, kesehatan Putri tak diperhatikan penuh oleh sang bidan. Semakin bertambah usianya, bungsu dari 6 bersaudara itu tubuhnya lemah, tidak bisa berjalan dan bicara sesuai milestone tumbuh kembang.

Sejak saat itu, Putri tidak langsung mendapatkan pengobatan dari dokter langsung. Karena faktor ekonomi keluarga yang membuat kondisi gadis itu menurun.

"Jangankan bawa Putri berobat, untuk ongkos perginya tidak ada. Jadi saya ke dokter tidak rutin saat itu," beber Ani.

Berkat project BWAP yang dilakukan Tia, gadis 2 tahun 5 bulan itu jadi tertolong. Setiap minggu, Putri melakukan fisioterapi di RS Sekar Wangi, Sukabumi. Orangtua Putri menemukan secercah harapan untuk sembuh.

"Saya senang sejak ketemu Tia, Putri jadi rajin ke dokter. Terapi ini kata dokternya tidak boleh berhenti selama dua tahun biar bisa sembuh," tutur Ani penuh haru.

Tak hanya terapi, Putri juga mendapatkan perbaikan gizi dari makanannya. Tia memberikan suplai sayuran, buah dan lauk pauk bergizi kepada keluarga Ani-Wandi.

Agar penduduk di sekitar Desa Girijaya tidak mengalami malnutrisi, terutama pada anak-anak, Tia memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil dan yang memiliki anak kecil. Misi sosial Tia benar-benar layak untuk mendapatkan kemenangan di ajang Miss World.

"Saya juga memberi penyuluhan kepada ibu-ibu di sini. Anak-anak kan harus minum susu, saya bertanya susu apa kesukannya, ternyata susu kental manis. Itu kan enggak bagus, banyak gulanya," papar Tia.

Di samping itu, Tia juga mempergunakan lahan kosong di bagian desa tersebut untuk bercocok tanam sayuran. Gadis tiga bersaudara itu menanam kangkung, bayam, sawi dan sayuran hijau lainnya yang mudah dipanen.

Dia juga membagikan resep masakan yang sehat untuk penduduk di sana. Tia dan ibu-ibu mencoba untuk memasak omelet bayam dan pancake pisang yang merupakan hasil kebunnya.

Harapan Tia sangat besar untuk membebaskan penduduk Desa Girijaya dari masalah malnutrisi. Begitu juga dengan gadis kecil Putri bisa sehat dan tumbuh kembangnya normal seperti anak seusianya.

Tia juga berpesan kepada seluruh orangtua agar bisa mencegah anak-anak dari masalah malnutrisi. Ini bisa dimulai sejak masa kehamilannya supaya tak berdampak buruk.

"Orangtua harus memperhatikan gizi anak-anaknya. Mereka adalah generus bangsa yang harus dijaga. Berikan mereka makanan sehat dan lengkap yang terdiri dari sayuran, daging, nasi dan buah," ujar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0938 seconds (0.1#10.140)