Konsumsi Tahu dan Keju Mampu Cegah Flu dan Batuk
A
A
A
LOS ANGELES - Di musim pancaroba, umumnya terjadi peningkatan kunjungan ke rumah sakit, di mana keluhan pasien seputar flu, batuk pilek, serta demam. Pahadal, penyakit ini masih bisa diatasi sendiri di rumah. Bagaimana caranya?
Ya, ternyata mengkonsumsi keju dan tahu merupakan solusi yang tepat untuk menghindari terjadinya batuk dan flu. Pasalnya, keju dan tahu memiliki vitamin D yang sangat penting untuk mencegah penyakit tersebut.
Seperti diketahui, vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang merupakan kunci untuk pemeliharaan mineral, seperti kalsium dan fosfor sehingga menguatkan tulang dan sistem antibodi pada tubuh.
"Ini juga membantu menyerap kalsium yang berperan penting dalam pembentukan dan mempertahankan tulang yang kuat," kata ahli gizi dan penulis Re-nourish Rhiannon Lambert seperti dilansir Independent.
Bagi mereka yang kurang mendapatkan cukup vitamin D, dapat menyebabkan kekurangan, seperti rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.
Tanda lain kekurangan vitamin D dapat memanifestasikan dirinya dalam kondisi kesehatan umum, seperti batuk dan pilek yang konstan, kelelahan, gangguan afektif musiman, kesehatan tulang, dan gigi serta suasana hati yang rendah.
Untuk itu, setiap orang disarankan mendapatkan 10 mikrogram per hari. Namun, kebutuhan vitamin D juga disesuaikan dengan aktivitasnya.
"Setiap orang unik karena jumlah ini bisa sedikit berbeda per orang karena secara biologis berapa banyak kebutuhan tubuh Anda dan seberapa banyak yang diserapnya," terang dia.
Anda hanya perlu memastikan makanan yang tepat dengan Sumber makanan utama yang terdiri dari vitamin D, seperti keju, tahu, jus jeruk, sarden, sereal, kuning telur, dan daging merah.
Ya, ternyata mengkonsumsi keju dan tahu merupakan solusi yang tepat untuk menghindari terjadinya batuk dan flu. Pasalnya, keju dan tahu memiliki vitamin D yang sangat penting untuk mencegah penyakit tersebut.
Seperti diketahui, vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang merupakan kunci untuk pemeliharaan mineral, seperti kalsium dan fosfor sehingga menguatkan tulang dan sistem antibodi pada tubuh.
"Ini juga membantu menyerap kalsium yang berperan penting dalam pembentukan dan mempertahankan tulang yang kuat," kata ahli gizi dan penulis Re-nourish Rhiannon Lambert seperti dilansir Independent.
Bagi mereka yang kurang mendapatkan cukup vitamin D, dapat menyebabkan kekurangan, seperti rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.
Tanda lain kekurangan vitamin D dapat memanifestasikan dirinya dalam kondisi kesehatan umum, seperti batuk dan pilek yang konstan, kelelahan, gangguan afektif musiman, kesehatan tulang, dan gigi serta suasana hati yang rendah.
Untuk itu, setiap orang disarankan mendapatkan 10 mikrogram per hari. Namun, kebutuhan vitamin D juga disesuaikan dengan aktivitasnya.
"Setiap orang unik karena jumlah ini bisa sedikit berbeda per orang karena secara biologis berapa banyak kebutuhan tubuh Anda dan seberapa banyak yang diserapnya," terang dia.
Anda hanya perlu memastikan makanan yang tepat dengan Sumber makanan utama yang terdiri dari vitamin D, seperti keju, tahu, jus jeruk, sarden, sereal, kuning telur, dan daging merah.
(tdy)