Perempuan Bertubuh Kurus Rawan Alami Menopause Dini
A
A
A
JAKARTA - Penelitian tentang hubungan berat badan dan menopause baru-baru ini mendapatkan fakta baru. Perempuan yang memiliki berat badan minim atau kurus cukup rawan mengalami menopause dini.
Diberitakan The Sun, Ilmuwan dari Universitas Massachussetts, Dr Kathleen Szegda mengatakan bahwa perempuan yang memiliki berat badan kurang pada masa awal atau pertengahan dewasa, mungkin akan berisiko tinggi mengalami menopause dini.
“Sampai dengan 10% perempuan mengalami menopause dini dan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi penyakit Kardiovaskular, dan kondisi kesehatan lainnya seperti penurunan kognitif, osteoporosis dan kematian dini. Sehingga temuan ini memiliki implikasi penting bagi perempuan dan dokter mereka. Perempuan kelas tinggi mungkin ingin mempertimbangkan untuk mendiskusikan implikasi potensial dari temuan ini dengan dokter mereka," papar dia.
Seorang perempuan dianggap berada dalam masa menopause setelah menstruasi mereka berhenti selama 12 bulan, yang sekaligus menandakan akhir masa reproduksinya. Hal ini biasanya terjadi antara usia 45—55 tahun.
Perempuan yang mengalami menopause dini, akan berhenti menstruasi sebelum mereka berusia 45 tahun. Perempuan yang turut serta dalam penelitian ini memberikan informasi tentang riwayat medis dan perilaku terkait kesehatan seperti merokok dan berolahraga.
Di siai lain, bobot kurus didefinisikan memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) kurang dari 18,5. Perempuan yang termasuk dalam kategori ini, pada usia berapapun memiliki 30% peningkatan menopause dini dibandingkan perempuan dengan BMI antara 18,5—22,4.
Anak perempuan yang memiliki BMI kurang dari 17,5 saat mereka berusia 18 tahun, 50% lebih mungkin mengalami menopause dini. Temuan ini dipublikasikan dalam terbitan terakhir jurnal Human Reproduction.
"Penyebab menopause dini tidak dipahami secara jelas. Temuan kami menunjukkan bahwa kekurangan berat badan mungkin memiliki dampak pada waktu menopause. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana meningkatkan risiko menopause dini," ujar dia.
Diberitakan The Sun, Ilmuwan dari Universitas Massachussetts, Dr Kathleen Szegda mengatakan bahwa perempuan yang memiliki berat badan kurang pada masa awal atau pertengahan dewasa, mungkin akan berisiko tinggi mengalami menopause dini.
“Sampai dengan 10% perempuan mengalami menopause dini dan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi penyakit Kardiovaskular, dan kondisi kesehatan lainnya seperti penurunan kognitif, osteoporosis dan kematian dini. Sehingga temuan ini memiliki implikasi penting bagi perempuan dan dokter mereka. Perempuan kelas tinggi mungkin ingin mempertimbangkan untuk mendiskusikan implikasi potensial dari temuan ini dengan dokter mereka," papar dia.
Seorang perempuan dianggap berada dalam masa menopause setelah menstruasi mereka berhenti selama 12 bulan, yang sekaligus menandakan akhir masa reproduksinya. Hal ini biasanya terjadi antara usia 45—55 tahun.
Perempuan yang mengalami menopause dini, akan berhenti menstruasi sebelum mereka berusia 45 tahun. Perempuan yang turut serta dalam penelitian ini memberikan informasi tentang riwayat medis dan perilaku terkait kesehatan seperti merokok dan berolahraga.
Di siai lain, bobot kurus didefinisikan memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) kurang dari 18,5. Perempuan yang termasuk dalam kategori ini, pada usia berapapun memiliki 30% peningkatan menopause dini dibandingkan perempuan dengan BMI antara 18,5—22,4.
Anak perempuan yang memiliki BMI kurang dari 17,5 saat mereka berusia 18 tahun, 50% lebih mungkin mengalami menopause dini. Temuan ini dipublikasikan dalam terbitan terakhir jurnal Human Reproduction.
"Penyebab menopause dini tidak dipahami secara jelas. Temuan kami menunjukkan bahwa kekurangan berat badan mungkin memiliki dampak pada waktu menopause. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana meningkatkan risiko menopause dini," ujar dia.
(alv)