Nikmati Gurihnya Nasi Belayu Sambel Bejek
A
A
A
BALI - Belum lengkap rasanya kalau ke Bali tanpa menikmati Nasi Belayu Sambel Bejek. Kelezatan makanan khas ini terletak pada penyajian sambalnya yang dibejek-bejek atau diaduk-aduk dengan tangan.
Warung Nasi Belayu Sambel Bejek yang berlokasi di Tabanan, Bali, ini sederhana. Kira-kira luasnya sekitar 10x8 meter dan berada di pinggir jalan. Atapnya terbuat dari asbes yang disangga tiang-tiang kayu. Meja makan dibuat hanya ala kadarnya, ada juga yang lesehan. Si peracik beserta bahan-bahan makanan berada persis berhadapan dengan penikmat kuliner.
Menu jagoannya cuma satu, Nasi Belayu Sambel Bejek. Disebut “bejek” lantaran sambal yang diolah dari bahan kecombrang, bawang merah, cabai, minyak tandusan atau minyak kelapa, dan suwiran daging ayam ini dibuat dengan cara dibejek atau diremas-remas menggunakan kepalan tangan. Ya dengan tangan bersih tentunya. Bumbu-bumbu tersebut diaduk-aduk di dalam sebuah wadah. Hanya beberapa saat jadilah sambal bejek.
“Enaknya karena diracik dengan tangan, nggak pakai ulekan. Konon yang menyantap nggak akan sakit perut,” ujar Surya, salah satu penikmat Nasi Belayu Sambel Bejek.
Setelah sambal bejek tersaji, barulah soto ayam, nasi, dan segelas es teh atau es jeruk dihidangkan kepada pemesan. Pada umumnya, pengunjung yang mampir terlebih dulu mencicipi sambal bejeknya. Saat sambal bejek mendarat di mulut memang terbayang ketika sambal tersebut dibuat. KORAN SINDO beserta rombongan PT Asabri sempat celingukan, bagaimana cara menyantap sambal bejek ini.
“Nggak apa-apa, lezat loh. Campur soto ayam makin nikmat,” kata Surya. Benar saja, ketika sambal bejek dicampur soto ayam kemudian dilahap dengan nasi masuk ke mulut, terasa gurihnya. Sambalnya tidak pedas dan sangat terasa bumbu-bumbunya. Apalagi pada racikan itu ada minyak tandusan yang membuatnya lezat.
“Kalau diganti minyak-minyak lain, bukan tandusan, rasanya tidak nikmat, hambar begitu,” ucap Surya. Awak media bersama rombongan PT Asabri akhirnya tanpa keraguan terus menyantap sambal bejek. Saking enaknya, ada yang sampai menambah satu porsi lagi. “Pokoknya kalau gue ke Bali lagi bakal mampir ke Nasi Belayu Sam - bel Bejek. Kuliner top nih,” ujar Ivan, salah seorang karyawan PT Asabri.
Untuk satu porsi Nasi Belayu Sambel Bejek, kita cukup merogoh kocek Rp15.000. Warung nasi ini siap me layani pengunjung pada pukul 08.00-13.00 WITA. (Sujoni)
Warung Nasi Belayu Sambel Bejek yang berlokasi di Tabanan, Bali, ini sederhana. Kira-kira luasnya sekitar 10x8 meter dan berada di pinggir jalan. Atapnya terbuat dari asbes yang disangga tiang-tiang kayu. Meja makan dibuat hanya ala kadarnya, ada juga yang lesehan. Si peracik beserta bahan-bahan makanan berada persis berhadapan dengan penikmat kuliner.
Menu jagoannya cuma satu, Nasi Belayu Sambel Bejek. Disebut “bejek” lantaran sambal yang diolah dari bahan kecombrang, bawang merah, cabai, minyak tandusan atau minyak kelapa, dan suwiran daging ayam ini dibuat dengan cara dibejek atau diremas-remas menggunakan kepalan tangan. Ya dengan tangan bersih tentunya. Bumbu-bumbu tersebut diaduk-aduk di dalam sebuah wadah. Hanya beberapa saat jadilah sambal bejek.
“Enaknya karena diracik dengan tangan, nggak pakai ulekan. Konon yang menyantap nggak akan sakit perut,” ujar Surya, salah satu penikmat Nasi Belayu Sambel Bejek.
Setelah sambal bejek tersaji, barulah soto ayam, nasi, dan segelas es teh atau es jeruk dihidangkan kepada pemesan. Pada umumnya, pengunjung yang mampir terlebih dulu mencicipi sambal bejeknya. Saat sambal bejek mendarat di mulut memang terbayang ketika sambal tersebut dibuat. KORAN SINDO beserta rombongan PT Asabri sempat celingukan, bagaimana cara menyantap sambal bejek ini.
“Nggak apa-apa, lezat loh. Campur soto ayam makin nikmat,” kata Surya. Benar saja, ketika sambal bejek dicampur soto ayam kemudian dilahap dengan nasi masuk ke mulut, terasa gurihnya. Sambalnya tidak pedas dan sangat terasa bumbu-bumbunya. Apalagi pada racikan itu ada minyak tandusan yang membuatnya lezat.
“Kalau diganti minyak-minyak lain, bukan tandusan, rasanya tidak nikmat, hambar begitu,” ucap Surya. Awak media bersama rombongan PT Asabri akhirnya tanpa keraguan terus menyantap sambal bejek. Saking enaknya, ada yang sampai menambah satu porsi lagi. “Pokoknya kalau gue ke Bali lagi bakal mampir ke Nasi Belayu Sam - bel Bejek. Kuliner top nih,” ujar Ivan, salah seorang karyawan PT Asabri.
Untuk satu porsi Nasi Belayu Sambel Bejek, kita cukup merogoh kocek Rp15.000. Warung nasi ini siap me layani pengunjung pada pukul 08.00-13.00 WITA. (Sujoni)
(nfl)