Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak Mulai Tayang 16 November
A
A
A
JAKARTA - Di pertengahan November pecinta film di Tanah Air kembali akan disuguhi oleh film layar lebar dengan cerita dan alur yang berbeda. Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak yang akan menyapa masyarakat Indonesia pada 16 November 2017.
Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak karya terbaru dari Sutradara Mouly Surya ini akhirnya beredar di bioskop-bioskop lndonesia, setelah sebelumnya melanglangbuana di festival-festival film internasional sejak dari Mei hingga Oktober 2017 lalu. Film ini pun dikerjakan dalam waktu yang tidak pendek, yaitu memakan waktu hingga tiga tahun.
”Lega banget waktu kami dapat jadwal rilis film Marlina di bioskop-bioskop lndonesia yang jatuh pada 16 November mendatang. Karena kami sudah mengerjakan film ini tiga tahun kebelakang,” kata sang produser, Rama Adi saat acara Singapore Media Festival Party, di kawasan Plaza Indonesia, Kamis (9/11/2017).
Adi mengaku senang dengan masuknya film tersebut di bioskop Indonesia. Dia berharap, kehadiran Marlina di Indonesia mendapat tanggapan positif dari para pecinta film di Tanah Air.
"Kami merasa terharu, senang, sekaligus bangga. Setelah Marlina pergi ke belahan dunia lain untuk mengikuti festival film internasional, akhirnya dia akan pulang untuk penonton film Indonesia. Semoga ini menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu, seperti Marlina yang menunggu-nunggu ditonton oleh jutaan penonton film Indonesia,” beber dia.
Di tempat yang sama, Marsha Timoty yang memerankan sosok Marlina mengaku banyak pelajaran yang dia petik dari film itu, baik dari proses pembuatan maupun dari cerita film itu sendiri. Dia mengakui, selama proses pembuatan, dirinya bersama para kru dipaksa harus berjuang cukup keras.
"Seru sih syutingnya. Cuaca di sana cukup berat, karena lagi musim panas. Angin kenceng, di bukit kapur. Banyak kurang enak badan waktu syuting," beber dia.
Pelajaran berharga juga didapat Marsha dari alur cerita film tersebut. Marlina, sebagai pemeran utama dalam film itu menunjukan bahwa seorang perempuan tidak melulu dalam kondisi yang lemah.
"Film ini lebih feminis. Marlina sangat seorang perempuan. Perempuan mungkin dianggap lemah. Tapi di balik itu, kita punya kekuatan," papar dia.
Film ini mengisahkan tentang Marlina (Marsha Timothy), seorang janda yang tinggal di perbukitan di Sumba. Suatu hari, rumahnya disatroni 7 orang perampok. Mereka mengancam harta, nyawa serta kehormatannya dihadapan suaminya yang telah berbentuk mumi duduk di sebelah pojok ruangan.
Marlina pun kemudian pergi mencari keadilan dan penebusan. Dalam perjalanannya, dia bertemu bos perampok itu, yaitu Markus (Egi Fedly) dan memenggal kepalanya. Dia lantas membawa kepala itu kemana-mana. Marlina juga bertemu Novi (Dea Panendra), yang menantikan kelahiran anaknya dan Franz (Yoga Pramata), yang meminta Marlina mengembalikan kepala Markus. Dengan berjalan tanpa kepala, Markus berjalan menguntit Marlina.
Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak karya terbaru dari Sutradara Mouly Surya ini akhirnya beredar di bioskop-bioskop lndonesia, setelah sebelumnya melanglangbuana di festival-festival film internasional sejak dari Mei hingga Oktober 2017 lalu. Film ini pun dikerjakan dalam waktu yang tidak pendek, yaitu memakan waktu hingga tiga tahun.
”Lega banget waktu kami dapat jadwal rilis film Marlina di bioskop-bioskop lndonesia yang jatuh pada 16 November mendatang. Karena kami sudah mengerjakan film ini tiga tahun kebelakang,” kata sang produser, Rama Adi saat acara Singapore Media Festival Party, di kawasan Plaza Indonesia, Kamis (9/11/2017).
Adi mengaku senang dengan masuknya film tersebut di bioskop Indonesia. Dia berharap, kehadiran Marlina di Indonesia mendapat tanggapan positif dari para pecinta film di Tanah Air.
"Kami merasa terharu, senang, sekaligus bangga. Setelah Marlina pergi ke belahan dunia lain untuk mengikuti festival film internasional, akhirnya dia akan pulang untuk penonton film Indonesia. Semoga ini menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu, seperti Marlina yang menunggu-nunggu ditonton oleh jutaan penonton film Indonesia,” beber dia.
Di tempat yang sama, Marsha Timoty yang memerankan sosok Marlina mengaku banyak pelajaran yang dia petik dari film itu, baik dari proses pembuatan maupun dari cerita film itu sendiri. Dia mengakui, selama proses pembuatan, dirinya bersama para kru dipaksa harus berjuang cukup keras.
"Seru sih syutingnya. Cuaca di sana cukup berat, karena lagi musim panas. Angin kenceng, di bukit kapur. Banyak kurang enak badan waktu syuting," beber dia.
Pelajaran berharga juga didapat Marsha dari alur cerita film tersebut. Marlina, sebagai pemeran utama dalam film itu menunjukan bahwa seorang perempuan tidak melulu dalam kondisi yang lemah.
"Film ini lebih feminis. Marlina sangat seorang perempuan. Perempuan mungkin dianggap lemah. Tapi di balik itu, kita punya kekuatan," papar dia.
Film ini mengisahkan tentang Marlina (Marsha Timothy), seorang janda yang tinggal di perbukitan di Sumba. Suatu hari, rumahnya disatroni 7 orang perampok. Mereka mengancam harta, nyawa serta kehormatannya dihadapan suaminya yang telah berbentuk mumi duduk di sebelah pojok ruangan.
Marlina pun kemudian pergi mencari keadilan dan penebusan. Dalam perjalanannya, dia bertemu bos perampok itu, yaitu Markus (Egi Fedly) dan memenggal kepalanya. Dia lantas membawa kepala itu kemana-mana. Marlina juga bertemu Novi (Dea Panendra), yang menantikan kelahiran anaknya dan Franz (Yoga Pramata), yang meminta Marlina mengembalikan kepala Markus. Dengan berjalan tanpa kepala, Markus berjalan menguntit Marlina.
(alv)