Studi: Punya Utang Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
A
A
A
JAKARTA - Kesulitan membayar tagihan atau hutang bisa meningkatkan risiko 13 kali terkena serangan jantung. Umumnya kondisi ini menyerang orang usia dewasa.
Para peneliti dari Afrika Selatan menemukan risiko ini bisa meningkat enam kali lipat pada mereka yang bekerja dengan tekanan dan stres yang tinggi. Stres sama seperti merokok dan tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan penyakit jantung.
Dilansir Daily Mail, para dokter meminta panduan baru untuk menanyakan pasien serangan jantung perihal kadar stres di kantor dan rumah. Hal ini bertujuan untuk diagnosis lebih awal dan penanganan yang lebih cepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh pasien harus diberikan pengetahuan bagaimana cara mengatasi melawan stres. Peneliti utama, Dr Denishan Govender mengungkapkan hasil temuan ini pada Kongres Tahunan Asosiasi Jantung Afrika Selatan di Johannesburg.
"Seringkali pasien diberikan konseling stres setelah serangan jantung, tapi benar-benar ada kebutuhan untuk memberikan penekanan sebelum kejadian," kata Dr Govender.
Dalam penelitian ini, setiap partisipan diminta menilai kadar stres keuangan mereka. Selanjutnya peneliti menggali data dari Interheart Study untuk mengetahui apakah ada kaitan antara keduanya. Hasilnya pun ditemukan bahwa terjadi peningkatan 13 kali peluang serangan jantung pada kelompok dengan stres keuangan yang signifikan.
Hal yang sama juga terjadi pada tekanan membayar tagihan. Penelitian ini juga mengungkapkan, depresi pada usia dewasa bisa tiga kali lipat meningkatkan serangan jantung.
Para peneliti dari Afrika Selatan menemukan risiko ini bisa meningkat enam kali lipat pada mereka yang bekerja dengan tekanan dan stres yang tinggi. Stres sama seperti merokok dan tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan penyakit jantung.
Dilansir Daily Mail, para dokter meminta panduan baru untuk menanyakan pasien serangan jantung perihal kadar stres di kantor dan rumah. Hal ini bertujuan untuk diagnosis lebih awal dan penanganan yang lebih cepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh pasien harus diberikan pengetahuan bagaimana cara mengatasi melawan stres. Peneliti utama, Dr Denishan Govender mengungkapkan hasil temuan ini pada Kongres Tahunan Asosiasi Jantung Afrika Selatan di Johannesburg.
"Seringkali pasien diberikan konseling stres setelah serangan jantung, tapi benar-benar ada kebutuhan untuk memberikan penekanan sebelum kejadian," kata Dr Govender.
Dalam penelitian ini, setiap partisipan diminta menilai kadar stres keuangan mereka. Selanjutnya peneliti menggali data dari Interheart Study untuk mengetahui apakah ada kaitan antara keduanya. Hasilnya pun ditemukan bahwa terjadi peningkatan 13 kali peluang serangan jantung pada kelompok dengan stres keuangan yang signifikan.
Hal yang sama juga terjadi pada tekanan membayar tagihan. Penelitian ini juga mengungkapkan, depresi pada usia dewasa bisa tiga kali lipat meningkatkan serangan jantung.
(tdy)