Bahaya Makan Terlalu Cepat

Sabtu, 18 November 2017 - 18:28 WIB
Bahaya Makan Terlalu...
Bahaya Makan Terlalu Cepat
A A A
JAKARTA - Setiap kali kita duduk untuk makanan, orang tua kita selalu bersikeras agar kita makan perlahan. Tapi, pernahkah Anda berpikir apa alasannya? Ada beberapa alasan dan manfaat kesehatan dari makan perlahan.

Dalam penelitian terbaru telah menemukan, makan dengan cepat dapat meningkatkan risiko obesitas atau mengembangkan sindrom metabolik.

Studi selanjutnya menunjukkan makan perlahan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan karena semakin cepat Anda makan, semakin besar kemungkinan Anda untuk makan berlebihan.

Selain itu, makan dengan cepat dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah Anda secara tiba-tiba dan sering yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

Studi ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Hiroshima di Jepang. Untuk penelitian tersebut peneliti telah melibatkan 642 pria dan 441 wanita dengan usia rata-rata 51,2 tahun. Pada awal penelitian tak satu pun dari mereka memiliki sindrom metabolik pada awal penelitian.

Mereka kemudian makan dengan cepat untuk tujuan penelitian, peserta dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kecepatan makan mereka yang biasa: lambat, normal atau cepat. Selama lima tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa pemakan cepat lebih mungkin (11,6 persen) mengalami sindrom metabolik daripada mereka yang makan dengan kecepatan normal.

(6,5 persen) dan pemakan lambat (2,3 persen). Sindrom metabolik mengacu pada sekelompok masalah kesehatan atau kondisi yang dapat menyebabkan diabetes, obesitas atau penyakit jantung.

Tim menyimpulkan, makan cepat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti kenaikan berat badan tidak sehat, tekanan darah tinggi dan kadar glukosa darah yang tidak stabil.

Menurut penelitian, ketika Anda meluangkan waktu untuk mengunyah dan menelannya dengan benar, otak Anda memberi waktu untuk memproses perasaan kenyang yang mungkin memberi sinyal Anda untuk berhenti makan lebih awal dan mencegah makan berlebihan.

Ketika orang makan dengan cepat, otak mungkin tidak dapat memproses perasaan kenyang dan karena itu Anda mungkin merasa tidak puas yang menyebabkan makan berlebihan bahkan ketika Anda tidak lapar lagi. Penelitian ini kemudian dipresentasikan di American Scientific Sessions 2017.

Ada beberapa alasan perlunya makan perlahan, yakni pengurangan nafsu makan. Jadi, dibutuhkan otak sekitar 15-20 menit untuk memberi isyarat bahwa Anda merasa kenyang. Dengan cara ini Anda akhirnya makan lebih sedikit dan nafsu makan otomatis berkurang.

Selain itu, pencernaan menjadi lebih baik karena bisa Anda makan perlahan, makanan akan dimetabolisme secara efisien dan cepat.

Kemudian bisa mengontrol berat badan dan mencegah mulas. Artinya, jika Anda makan dengan cepat, akhirnya menelan makanan tanpa mengunyah dengan benar. Hal ini akan menyebabkan sakit maag parah dan keasaman karena makanan gagal dicerna dengan benar.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8329 seconds (0.1#10.140)