10 Lagu yang Memikat Elemen Batak
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 10 lagu Batak berhasil memikat ratusan tamu dan elemen Batak di acara ‘Grand Final Lomba Lagu Cipta Batak Nasional’ di Ballroom Hotel The Ritz Carlton Kuningan, Jakarta. Pasalnya lagu-lagu tersebut dinilai bisa menjaga keluhuran budaya Batak.
Acara yang dihadiri jajaran pemimpin HKBP, tokoh Batak, tokoh gereja, akademisi Batak, Putra Nababan, Anggota DPR Maruarar Sirait, Effendi Simbolon, politisi senior PDIP Sabam Sirait, Ketua DPR Riau Kordias Pasaribu, kalangan perwira tinggi militer dan mantan perwira tinggi TNI/Polri, dan Bupati Taput Nikson Nababan, dan Bupati Humbang Dosmar Banjarnahor.
Lomba Lagu Cipta Batak Nasional ini juga untuk mencari potensi orang-orang Batak yang masih terpendam, sekaligus menemukan pencipta lagu Batak lainnya.
Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan Huria Kristen Batak Protestan (BPP HKBP) Sukur H Nababan mengatakan kegiatan ini berangkat dari kesadaran bahwa membangun Indonesia tidak bisa dengan sekedar pembangunan ekonomi apalagi liberalisme.
"Saya tidak ada keinginan untuk menjadi gubernur atau apapun. Saya ingin ingatkan bahwa membangun bangsa ini harus dimulai dengan kegiatan budaya dan seni," kata Sukur dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2017).
Motivator muda ini berharap, melalui lomba cipta lagu bernuansa nasehat Batak ini, bisa merubah karakter warga Batak menjadi lebih baik, lebih berkualitas.
Sukur yang juga anggota DPR dari Fraksi PDIP mengatakan, acara lagu batak ini dalam rangka mempringatin tahun pendidikan huria kristen batak protestan, dan menjadi ajang satu kekuatan masyarakat Sumatera Utara. Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, pelaksanaan lomba lagu batak ini sudah berjalan sejak Agustus.
“Lagu Batak merupakan bagian penting bagi hidup orang Batak, dan warga gereja HKBP pada umumnya,” ujar Sukur.
Sukur mengatakan, orang Batak itu kebanyakan bisa menghafal lagu, menghayati liriknya, dan menggunakan lirik tersebut, dalam percakapan sehari-hari.
“Penyampaian pesan melalui lagu akan lebih mengena kepada masyarakat batak dalam membangun rasa persatuan dan kesatuan,”ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pemantik reformasi pendidikan di sekolah-sekolah HKBP yang ditangani oleh BPP HKBP, dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lomba lagu Batak ini sudah masuk ke semifinal untuk menyeleksi 10 lagu terbaik dari 350 lagu yang masuk.
“Pada malam itu, kami juga memberi apresiasi kepada 21 pencipta lagu batak yang telah berhasil mengubah karakter orang Batak,” tuturnya.
Acara yang dihadiri jajaran pemimpin HKBP, tokoh Batak, tokoh gereja, akademisi Batak, Putra Nababan, Anggota DPR Maruarar Sirait, Effendi Simbolon, politisi senior PDIP Sabam Sirait, Ketua DPR Riau Kordias Pasaribu, kalangan perwira tinggi militer dan mantan perwira tinggi TNI/Polri, dan Bupati Taput Nikson Nababan, dan Bupati Humbang Dosmar Banjarnahor.
Lomba Lagu Cipta Batak Nasional ini juga untuk mencari potensi orang-orang Batak yang masih terpendam, sekaligus menemukan pencipta lagu Batak lainnya.
Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan Huria Kristen Batak Protestan (BPP HKBP) Sukur H Nababan mengatakan kegiatan ini berangkat dari kesadaran bahwa membangun Indonesia tidak bisa dengan sekedar pembangunan ekonomi apalagi liberalisme.
"Saya tidak ada keinginan untuk menjadi gubernur atau apapun. Saya ingin ingatkan bahwa membangun bangsa ini harus dimulai dengan kegiatan budaya dan seni," kata Sukur dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2017).
Motivator muda ini berharap, melalui lomba cipta lagu bernuansa nasehat Batak ini, bisa merubah karakter warga Batak menjadi lebih baik, lebih berkualitas.
Sukur yang juga anggota DPR dari Fraksi PDIP mengatakan, acara lagu batak ini dalam rangka mempringatin tahun pendidikan huria kristen batak protestan, dan menjadi ajang satu kekuatan masyarakat Sumatera Utara. Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, pelaksanaan lomba lagu batak ini sudah berjalan sejak Agustus.
“Lagu Batak merupakan bagian penting bagi hidup orang Batak, dan warga gereja HKBP pada umumnya,” ujar Sukur.
Sukur mengatakan, orang Batak itu kebanyakan bisa menghafal lagu, menghayati liriknya, dan menggunakan lirik tersebut, dalam percakapan sehari-hari.
“Penyampaian pesan melalui lagu akan lebih mengena kepada masyarakat batak dalam membangun rasa persatuan dan kesatuan,”ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pemantik reformasi pendidikan di sekolah-sekolah HKBP yang ditangani oleh BPP HKBP, dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lomba lagu Batak ini sudah masuk ke semifinal untuk menyeleksi 10 lagu terbaik dari 350 lagu yang masuk.
“Pada malam itu, kami juga memberi apresiasi kepada 21 pencipta lagu batak yang telah berhasil mengubah karakter orang Batak,” tuturnya.
(tdy)