Film Keluarga Tak Kasat Mata Buat Dave Mahendra Jadi Sorotan
A
A
A
DEPOK - Dave Mahendra tampil memukau untuk film terbarunya, Keluarga Tak Kasat Mata, meski dia baru pertama kali bermain film bergenre horor. Perannya ini pun mendapat perhatian penonton. Hal itu terlihat saat dia menyapa penonton di CGV D'Mall Depok.
Di film produksi Max Picture, Deva berperan sebagai Genta yang merupakan penulis cerita. Sedangkan lawan mainnya, Wizzy tampil sebagai Andrea, seorang akunting. Namun, balutan cerita yang menarik, membuat penonton serius menikmati filmnya.
Ketika menyapa penonton, Deva terlihat begitu antusias. Dia merasa film yang dimainkannya itu mendapat sambutan luar biasa. "Penonton Depok keren mereka selalu antusias," kata Dave.
Film berdurasi sekitar 90 menit ini juga memuaskan hatinya. Maklum, dia sempat khawatir dengan aktingnya lantaran baru pertama kali di genre tersebut. Sementara, proses syuting dilakukan bulan Ramadan tahun lalu.
"Semua peran yang dilakukan baik itu drama, maupun horor sama saja. Perbedaannya kalau horor syutingnya prioritaskan malam bahkan sampai subuh," ujar dia.
Pria berbadan tegap ini menuturkan, saat syuting ada pengalaman mistis. Beruntung tidak terjadi padanya, tetapi dialami salah satu kru make up, di mana kru itu diperlihatkan sosok tak kasat mata yang penampilannya menyeramkan.
"Tidak ada yang kesurupan, hanya ada kru bagian make up artis diliatin sosok halus di lokasi syuting. Hal tersebut menjadi pengalaman baru," bebernya.
Sementara, Genta sang penulis menambahkan pesan moral dari film ini adalah menghargai mahluk lain yang tak kasat mata. Menurutnya, di dunia ini kita hidup berdampingan dengan mereka sehingga sangat diperlukan harmonisasi.
"Saya pengen menegaskan bahwa kita hidup berdampingan dengan yang tak kasat mata. Mereka ada dengan kelompoknya sendiri," katanya.
Di film produksi Max Picture, Deva berperan sebagai Genta yang merupakan penulis cerita. Sedangkan lawan mainnya, Wizzy tampil sebagai Andrea, seorang akunting. Namun, balutan cerita yang menarik, membuat penonton serius menikmati filmnya.
Ketika menyapa penonton, Deva terlihat begitu antusias. Dia merasa film yang dimainkannya itu mendapat sambutan luar biasa. "Penonton Depok keren mereka selalu antusias," kata Dave.
Film berdurasi sekitar 90 menit ini juga memuaskan hatinya. Maklum, dia sempat khawatir dengan aktingnya lantaran baru pertama kali di genre tersebut. Sementara, proses syuting dilakukan bulan Ramadan tahun lalu.
"Semua peran yang dilakukan baik itu drama, maupun horor sama saja. Perbedaannya kalau horor syutingnya prioritaskan malam bahkan sampai subuh," ujar dia.
Pria berbadan tegap ini menuturkan, saat syuting ada pengalaman mistis. Beruntung tidak terjadi padanya, tetapi dialami salah satu kru make up, di mana kru itu diperlihatkan sosok tak kasat mata yang penampilannya menyeramkan.
"Tidak ada yang kesurupan, hanya ada kru bagian make up artis diliatin sosok halus di lokasi syuting. Hal tersebut menjadi pengalaman baru," bebernya.
Sementara, Genta sang penulis menambahkan pesan moral dari film ini adalah menghargai mahluk lain yang tak kasat mata. Menurutnya, di dunia ini kita hidup berdampingan dengan mereka sehingga sangat diperlukan harmonisasi.
"Saya pengen menegaskan bahwa kita hidup berdampingan dengan yang tak kasat mata. Mereka ada dengan kelompoknya sendiri," katanya.
(tdy)