7 Efek Negatif Stres pada Tubuh

Jum'at, 24 November 2017 - 02:30 WIB
7 Efek Negatif Stres pada Tubuh
7 Efek Negatif Stres pada Tubuh
A A A
JAKARTA - Semua orang dipastikan pernah mengalami stres. Yang membedakan dari setiap orang yang berada pada kondisi itu, sejauh mana tingkat stres itu dialaminya.

Bagi sebagian orang, stres yang ringan mungkin bisa berdampak positif. Namun, ketika stres itu sudah masuk kategori tinggi, maka berpotensi terhadap munculnya efek negatif. Secara sederhana, berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari stres, seperti dilansir The Sun.

1. Mulas

Stres dapat meningkatkan jumlah asam lambung, yang kemudian menyebabkan rasa terbakar di dada Anda naik dari esofagus. Dalam kondisi seperti itu, Anda bisa mencoba untuk meminum segelas susu hangat. Atau mungkin Anda coba untuk makan sedikit, tapi sering, dan jangan makan terlalu larut malam.

2. Sakit kepala
Sakit kepala yang sering dikaitkan dengan stress cenderung memburuk seiring berjalannya hari dan disebabkan oleh kontraksi otot kulit kepala. Meditasi atau yoga bisa membantu. Anda juga bisa meminimalisasinya dengan mandi air hangat atau konpres dengan menggunakan air dingin.

3. Masalah usus
Usus dikendalikan oleh sistem otonom, bagian dari sistem saraf yang menangani banyak fungsi tubuh. Hormon stres tampaknya mengatur ulang ini sebagai bagian dari respons fight-or-flight, dan isi perut beroperasi secara tidak menentu.

4. Rambut rontok
Kerontokan rambut cenderung akan lebih banyak dari biasanya ketika Anda mengalami stres. Kelainan telogen effluvium, atau penumpahan rambut, terjadi saat folikel rambut berhenti tumbuh akibat hormon stres. Trichotillomania, kebiasaan mengeluarkan rambut, juga merupakan tanda stres.

Tambahkan makanan berbasis zat besi seperti brokoli dan daging merah, bisa Anda coba untuk mengurangi kerontokan rambut.

5. Insomnia

Gangguan tidur adalah hal yang paling sulit dilakukan saat stres. Sedikit olahraga di siang hari mengurangi hormon stres dan membantu tidur.

6. Jari mati rasa
Sistem saraf sering dipengaruhi oleh hormon stres. Mati rasa atau kesemutan di ujung jari juga bisa terjadi saat Anda mengalami hiperventilasi, yaitu bernafas terlalu cepat. Ini terjadi karena tingkat mineral yang gagal, terutama kalsium, tapi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang saat tingkat stres berkurang.

7. Jerawat

Stres sering menyebabkan berjerawat, terutama di sekitar dagu dan mulut karena hormon stres kortisol memberi tahu kelenjar di kulit untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Minum lebih banyak banyak air bisa melembabkan kulit.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0605 seconds (0.1#10.140)