Women's Weekend Bahas Menu Sehat Tanpa Minyak
A
A
A
JAKARTA - Workshop Menu Sehat Tanpa Minyak yang dihadirkan Women's Weekend di Grand Indonesia, Sabtu (25/11/2017) mendapat sambutan positif pengunjung. Pada acara yang diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews ini juga membahas masalah makanan sehat organic, termasuk alasan harganya yang begitu mahal.
Akhir-akhir ini banyak kalangan yang mencoba untuk membiasakan gaya hidup organik. Hal ini seiring dengan banyaknya kandungan yang ada pada bahan makanan organik itu.
Namun, di balik manfaat yang dikandung, makanan organik menimbulkan masalah baru, di mana harganya terbilang lebih mahal.
Salah satu penggiat komunitas Organik Indonesia Adrian mengatakan ada beberapa faktor yang membuat makanan organik dibanderol lebih mahal dari makanan anorganik.
"Mahal karena menanamnya secara khusus. (Proses tanam sampai panen) sedikit agak lama juga, " kata Adrian saat Workshop Menu Sehat Tanpa Minyak pada Women's Weekend, di Grand Indonesia, Sabtu (25/11/2017) sore.
Durasi yang cukup lama untuk tanaman organik, dijelaskan dia, lantaran dalam proses pertumbuhannya cenderung berlangsung secara alami. Begitu juga ketika bahan-bahan tersebut sudah dipetik untuk stock memenuhi kebutuhan.
"Organik itu kan tidak mengandung kimia, (pertumbuhannya) original, tidak dimodifikasi. Ketika menggunakan pupuk, pupuknua juga organik. Begitu juga ketika disimpan, tanpa menggunakan pengawet, tanpa pewarna" jelas dia.
Sementara, dalam kesempatan itu, Adrian yang merupakan Chef di Komunitas Organik Indonesia juga melakukan demo memasak dengan tanpa menggunakan minyak. Healty Chicken Salad adalah salah satu menu yang diolah.
"Ayamnya dipanggang. (Bahannya) pakai lemon, garam dan merica. Lemon untuk buang bau amis, bikin empuk (ayam) juga. Ayam dipanggang selama 30 menit," beber dia.
Akhir-akhir ini banyak kalangan yang mencoba untuk membiasakan gaya hidup organik. Hal ini seiring dengan banyaknya kandungan yang ada pada bahan makanan organik itu.
Namun, di balik manfaat yang dikandung, makanan organik menimbulkan masalah baru, di mana harganya terbilang lebih mahal.
Salah satu penggiat komunitas Organik Indonesia Adrian mengatakan ada beberapa faktor yang membuat makanan organik dibanderol lebih mahal dari makanan anorganik.
"Mahal karena menanamnya secara khusus. (Proses tanam sampai panen) sedikit agak lama juga, " kata Adrian saat Workshop Menu Sehat Tanpa Minyak pada Women's Weekend, di Grand Indonesia, Sabtu (25/11/2017) sore.
Durasi yang cukup lama untuk tanaman organik, dijelaskan dia, lantaran dalam proses pertumbuhannya cenderung berlangsung secara alami. Begitu juga ketika bahan-bahan tersebut sudah dipetik untuk stock memenuhi kebutuhan.
"Organik itu kan tidak mengandung kimia, (pertumbuhannya) original, tidak dimodifikasi. Ketika menggunakan pupuk, pupuknua juga organik. Begitu juga ketika disimpan, tanpa menggunakan pengawet, tanpa pewarna" jelas dia.
Sementara, dalam kesempatan itu, Adrian yang merupakan Chef di Komunitas Organik Indonesia juga melakukan demo memasak dengan tanpa menggunakan minyak. Healty Chicken Salad adalah salah satu menu yang diolah.
"Ayamnya dipanggang. (Bahannya) pakai lemon, garam dan merica. Lemon untuk buang bau amis, bikin empuk (ayam) juga. Ayam dipanggang selama 30 menit," beber dia.
(tdy)