Wow! Rumah Kos Bung Karno Jadi Museum HOS Tjokroaminoto
A
A
A
SURABAYA - Rumah di Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29 yang dulunya menjadi tempat kos Presiden Soekarno era penjajahan Belanda kini dijadikan museum.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi menjadikan kediaman guru bangsa Raden Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto sebagai museum yang dibuka untuk umum. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, Museum HOS Tjokroaminoto bisa menjadi destinasi wisata pahlawan yang menarik di Indonesia.
HOS Tjokroaminoto merupakan indung semang yang selama ini menjadi rujukan tokoh nasional untuk belajar politik, siasat perang, dan kebangsaan. Museum HOS Tjokroaminoto saat ini belum sempurna.
Pihaknya akan terus berupaya menyempurnakannya dengan melengkapi isi museum tersebut dengan menambah berbagai koleksi pendukung lain.
”Memang belum sempurna. Kedepan akan terus kami sempurnakan biar jadi aset wisata pahlawan di Surabaya,” ujar Risma, Senin (27/11/2017).
Pemkot, lanjut dia, meminta Dinas Perpustakaan dan Kearsi pan Kota Surabaya untuk membuat museum ini menjadi mudah dimengerti anak-anak. Satu di antaranya dibuatkan media interaksi yang membuat anak-anak senang dan lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan.
”Jadi nanti ada media interaksi sehingga anak-anak senang untuk datang. Seperti tentang siapa saja tokoh yang dulunya belajar di rumah ini,” ungkap Risma.
Risma juga menjelaskan, kawasan di Peneleh itu memang sarat sejarah. Selain Museum HOS Tjokroaminoto, tidak jauh dari sana juga terdapat rumah kelahiran Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno.
Dalam waktu dekat Surabaya juga akan memiliki Museum Dr Soetomo dan Museum WR Soepratman. ”Ini bisa jadi kekuatan yang besar, termasuk asetnya. Bah kan, kelak bisa menjadi rezeki untuk warga di sekitarnya,” sambung mantan kepala Bappeko Surabaya ini.
Cucu HOS Tjokroaminoto, Harjono Sigit, mengatakan, dirinya senang karena rumah kakeknya dapat dimanfaatkan orang banyak. ”Saya tentu saja senang dan bangga rumah ini jadi museum. Semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Wiwiek Widayati menambahkan, koleksi yang ada di Museum HOS Tjokroaminoto berasal dari Badan Arsip Nasional. Pihaknya juga dapat bantuan dari pihak keluarga. (Aan haryono)
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi menjadikan kediaman guru bangsa Raden Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto sebagai museum yang dibuka untuk umum. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, Museum HOS Tjokroaminoto bisa menjadi destinasi wisata pahlawan yang menarik di Indonesia.
HOS Tjokroaminoto merupakan indung semang yang selama ini menjadi rujukan tokoh nasional untuk belajar politik, siasat perang, dan kebangsaan. Museum HOS Tjokroaminoto saat ini belum sempurna.
Pihaknya akan terus berupaya menyempurnakannya dengan melengkapi isi museum tersebut dengan menambah berbagai koleksi pendukung lain.
”Memang belum sempurna. Kedepan akan terus kami sempurnakan biar jadi aset wisata pahlawan di Surabaya,” ujar Risma, Senin (27/11/2017).
Pemkot, lanjut dia, meminta Dinas Perpustakaan dan Kearsi pan Kota Surabaya untuk membuat museum ini menjadi mudah dimengerti anak-anak. Satu di antaranya dibuatkan media interaksi yang membuat anak-anak senang dan lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan.
”Jadi nanti ada media interaksi sehingga anak-anak senang untuk datang. Seperti tentang siapa saja tokoh yang dulunya belajar di rumah ini,” ungkap Risma.
Risma juga menjelaskan, kawasan di Peneleh itu memang sarat sejarah. Selain Museum HOS Tjokroaminoto, tidak jauh dari sana juga terdapat rumah kelahiran Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno.
Dalam waktu dekat Surabaya juga akan memiliki Museum Dr Soetomo dan Museum WR Soepratman. ”Ini bisa jadi kekuatan yang besar, termasuk asetnya. Bah kan, kelak bisa menjadi rezeki untuk warga di sekitarnya,” sambung mantan kepala Bappeko Surabaya ini.
Cucu HOS Tjokroaminoto, Harjono Sigit, mengatakan, dirinya senang karena rumah kakeknya dapat dimanfaatkan orang banyak. ”Saya tentu saja senang dan bangga rumah ini jadi museum. Semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Wiwiek Widayati menambahkan, koleksi yang ada di Museum HOS Tjokroaminoto berasal dari Badan Arsip Nasional. Pihaknya juga dapat bantuan dari pihak keluarga. (Aan haryono)
(nfl)