Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Diderita Bondan Winarno

Rabu, 29 November 2017 - 20:30 WIB
Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Diderita Bondan Winarno
Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Diderita Bondan Winarno
A A A
JAKARTA - Meninggalnya praktisi kuliner Bondan Winarno mengejutkan publik. Pria yang terkenal dengan jargon maknyus ini meninggal di usia 67 tahun karena penyakit aorta aneurysm atau aneurisma katup aorta.

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menjelaskan, aneurisma merupakan kondisi dimana terjadinya pelebaran pembuluh darah secara abnormal seperti balon yang disebabkan adanya dinding arteri yang melemah. Dilansir dari Helath Line, kondisi ini diketahui dipicu oleh beberapa faktor. Atherosclerosis menjadi salah satu penyebab kondisi ini.

Penyakit ini disebabkan karena adanya plak yang terbentuk di dinding arteri. Akibat kondisi ini, arteri menjadi lebih tebal. Biasanya plak terjadi akibat tubuh yang terlalu gemuk, kolesterol jahat, kalsium dan substansi lain yang terdapat pada darah. Selanjutnya, plak akan mengeras dan menjalar ke seluruh arteri sehingga arteri menyempit.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius termasuk serangan jantung, stroke hingga kematian. Selain itu, tekanan darah tinggi juga menjadi penyebab aneurisma. Di mana kekuatan darah saat melewati pembuluh darah akan diukur dengan berapa banyak tekanan dari dinding arteri. Saat tekanan meningkat dan melebihi normal, ini menyebabkan memperbesar atau melemahnya dinding pembuluh darah.

Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini bisa diatasi dengan pembedahan dan perawatan. Meski demikian, prosedur ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Seleain tekanan darah tinggi dan atherosclerosis, aorta aneurysm juga bisa dipicu karena kondisi genetik terutama pada orang yang terlahir dengan sindrom marfan, sindrom ehlers-danlos atau loeys-dietz, arteritis, masalah dengan katup aorta jantung, infeksi yang tidak dionati seperti sifilis atau salmonella serta cedera traumatis.

Umumnya penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala seperti nyeri punggung atau dada, kesulitan bernafas, tekanan darah rendah, hilang kesadaran, sesak napas, kesulitan menelan, kelemahan atau kelumpuhan pada suatu sisi tubuh, sulit berbicara hingga tanda stroke lainnya.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0985 seconds (0.1#10.140)