; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Maestro Keroncong Waljinah Terima AMI Awards 2017 di Rumah
Maestro Keroncong Waljinah Terima AMI Awards 2017 di Rumah
A
A
A
SOLO - Maestro Keroncong Indonesia Waldjinah kembali menyabet penghargaan AMI Awards 2017. Penyanyi berusia 72 tahun ini memenangkan kategori Karya Produksi Keroncong/Keroncong Kontemporer, Langgam/Stambul dari lagu Panglipur Wuyung.
Waldjinah yang ditemui di kediamanannya mengaku tidak menyangka mendapat penghargaan di usianya yang memasuki senja, terlebih dirinya sering sakit-sakitan dan untuk berdiri pun cukup susah. Itu sebab dirinya tak bisa hadir saat pemberian penghargaan AMI Awards 2017 di Theater Garuda Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 16 November lalu.
“Tidak menyangka, aku ini sudah tua kok dapat penghargaan,” kata Waldjinah di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Senin (4/12).
Lagu Panglipur Wuyung atau dalam Bahasa Indonesia berarti penghibur bagi orang yang jatuh cinta ini menceritakan masa-masa senang saat memiliki kekasih. Lagu tersebut direkam pertama sekitar pada 1972.
Sebelumnya, penyayi keroncong berjuluk Si Walang Kekek itu pernah memenangkan kategori penyanyi solo wanita terbaik dalam lagu Ayo Ngguyu serta penghargaan untuk kategori produser dan penata musik terbaik 2013 atas nama Orkes Keroncong Bintang Surakarta.
Direktur Gema Nada Pertiwi (GNP) Jaka Winata Susila mengatakan lagu itu direkam ulang pada 2013 setelah Waldjinah sembuh dari sakit.
“Saat itu ketika menjenguk (Waldjinah), saya ngobrol dan mengajak rekaman setelah sembuh,” terang Jaka. Hasil rekaman baru diedarkan pada 2017 dalam bentuk digital. Sampai kini, pihaknya tetap konsisten memproduksi musik keroncong.
Waldjinah yang ditemui di kediamanannya mengaku tidak menyangka mendapat penghargaan di usianya yang memasuki senja, terlebih dirinya sering sakit-sakitan dan untuk berdiri pun cukup susah. Itu sebab dirinya tak bisa hadir saat pemberian penghargaan AMI Awards 2017 di Theater Garuda Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 16 November lalu.
“Tidak menyangka, aku ini sudah tua kok dapat penghargaan,” kata Waldjinah di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Senin (4/12).
Lagu Panglipur Wuyung atau dalam Bahasa Indonesia berarti penghibur bagi orang yang jatuh cinta ini menceritakan masa-masa senang saat memiliki kekasih. Lagu tersebut direkam pertama sekitar pada 1972.
Sebelumnya, penyayi keroncong berjuluk Si Walang Kekek itu pernah memenangkan kategori penyanyi solo wanita terbaik dalam lagu Ayo Ngguyu serta penghargaan untuk kategori produser dan penata musik terbaik 2013 atas nama Orkes Keroncong Bintang Surakarta.
Direktur Gema Nada Pertiwi (GNP) Jaka Winata Susila mengatakan lagu itu direkam ulang pada 2013 setelah Waldjinah sembuh dari sakit.
“Saat itu ketika menjenguk (Waldjinah), saya ngobrol dan mengajak rekaman setelah sembuh,” terang Jaka. Hasil rekaman baru diedarkan pada 2017 dalam bentuk digital. Sampai kini, pihaknya tetap konsisten memproduksi musik keroncong.
(tdy)
Explore More