Ini Tahapan Imunisasi Difteri
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan outbreak response immunzation (ORI) untuk mengatasi wabah difteri yang menyerang di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Imunisasi dibagi menjadi tiga jenis.
"Vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi.
Vaksin DPT-HB-Hib diberikan melalui imunisasi dasar pada bayi di bawah usia satu tahun sebanyak 3 dosis dengan jarak satu bulan.
Selanjutnya, diberikan imunisasi lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 dosis.
Pada anak sekolah tingkat dasar kelas 1 diberikan 1 dosis vaksin DT. Lalu pada murid kelas 2 diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada murid kelas 5 diberikan 1 dosis vaksin Td.
"Keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95%. Difteri dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan terutama anak-anak," jelasnya.
"Vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi.
Vaksin DPT-HB-Hib diberikan melalui imunisasi dasar pada bayi di bawah usia satu tahun sebanyak 3 dosis dengan jarak satu bulan.
Selanjutnya, diberikan imunisasi lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 dosis.
Pada anak sekolah tingkat dasar kelas 1 diberikan 1 dosis vaksin DT. Lalu pada murid kelas 2 diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada murid kelas 5 diberikan 1 dosis vaksin Td.
"Keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95%. Difteri dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan terutama anak-anak," jelasnya.
(tdy)