3 Oleh-oleh Terbaik Khas Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ragam oleh-oleh Nusantara merupakan wujud kekayaan budaya Indonesia. Elemen bahan lokal serta nilai budaya menjadikan oleh-oleh sebagai simbol identitas wilayah secara lokal serta merepresentasikan Indonesia di dunia internasional.
Untuk terus menginspirasi dan mendukung pelaku industri pastry dan bakery, Unilever Food Solutions (UFS) menggelar kompetisi Blue Band Master Oleh-Oleh 2017 guna mencari oleh-oleh terbaik. Acara ini diikuti lebih dari 5 ribu pelaku industri pastry dan bakery dari seluruh Indonesia.
Memasuki tahun kedua, kompetisi ini telah melalui proses penjurian dan telah menemukan tiga kreasi oleh-oleh terbaik se-Indonesia, yakni Sorghum Cookies kreasi Yant Healthy (NTB), Roti Ontbijtkoek Gula Jawa Toko Roti Djakarta (Yogyakarta), dan Pia Karawo Cafesera (Gorontalo).
"Kita nggak cuma cari produk yang enak, tapi juga punya keunikan, rasa dan rupa, kemasan dan ketahanan produk, nilai-nilai budaya lokal juga legalitas," kata Managing Director Unilever Food Solution PT Unilever Indonesia Tbk Thomas Agus Pamudji saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Toko Roti Djakarta dengan kreasi oleh-oleh Roti Ontbijtkoek Gula Jawa memadukan resep tradisional dengan gula jawa yang sangat khas Indonesia.
Cafesera dengan kreasi oleh-oleh Pia Karawo memanfaatkan kelapa yang menjadi ciri khas kuliner kota Gorontalo dan berkreasi mengaplikasikan motif sulaman Karawo pada permukaan pia sebagai ciri khas pria Karawo.
Sementara, Yant Healthy dengan kreasi oleh-oleh Sorghum Cookies memanfaatkan tepung sorghum sebagai bahan lokal, yang tidak hanya mampu mengangkat identitas daerah, juga memiliki banyak manfaat dari sisi kesehatan.
Ketiga pemenang ini dinilai telah memenuhi semua aspek yang diutamakan, khususnya mengangkat unsur lokal dan daerah budaya setempat.
"Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang mengaplikasikan unsur budaya asal propinsi mereka dengan kreasi oleh-oleh. Setiap kreasi oleh-oleh harus memiliki sebuah cerita yang menarik dan khas sebagai nilai jual. Kombinasi antara budaya dan kuliner inilah yang mampu dipadukan dengan baik oleh para peserta," tambah Presiden Akademi Gastronomi Indonesia dan Juri Blue Band Master Oleh-Oleh 2017 Vita Datau.
Melalui kompetisi ini, UFS juga berkolaborasi dengan Pesona Nusantara, e-commerce yang khusus menjual produk oleh-oleh yang memungkinkan peserta menjual dan mempromosikan kreasi terbaiknya ke seluruh Indonesia.
"Karena banyak orang-orang Indonesia kemana-mana berpergian beli oleh-oleh dan 3 dari 4 itu beli makanan dan kita menggabungkan oleh-oleh itu," terangnya.
Untuk terus menginspirasi dan mendukung pelaku industri pastry dan bakery, Unilever Food Solutions (UFS) menggelar kompetisi Blue Band Master Oleh-Oleh 2017 guna mencari oleh-oleh terbaik. Acara ini diikuti lebih dari 5 ribu pelaku industri pastry dan bakery dari seluruh Indonesia.
Memasuki tahun kedua, kompetisi ini telah melalui proses penjurian dan telah menemukan tiga kreasi oleh-oleh terbaik se-Indonesia, yakni Sorghum Cookies kreasi Yant Healthy (NTB), Roti Ontbijtkoek Gula Jawa Toko Roti Djakarta (Yogyakarta), dan Pia Karawo Cafesera (Gorontalo).
"Kita nggak cuma cari produk yang enak, tapi juga punya keunikan, rasa dan rupa, kemasan dan ketahanan produk, nilai-nilai budaya lokal juga legalitas," kata Managing Director Unilever Food Solution PT Unilever Indonesia Tbk Thomas Agus Pamudji saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Toko Roti Djakarta dengan kreasi oleh-oleh Roti Ontbijtkoek Gula Jawa memadukan resep tradisional dengan gula jawa yang sangat khas Indonesia.
Cafesera dengan kreasi oleh-oleh Pia Karawo memanfaatkan kelapa yang menjadi ciri khas kuliner kota Gorontalo dan berkreasi mengaplikasikan motif sulaman Karawo pada permukaan pia sebagai ciri khas pria Karawo.
Sementara, Yant Healthy dengan kreasi oleh-oleh Sorghum Cookies memanfaatkan tepung sorghum sebagai bahan lokal, yang tidak hanya mampu mengangkat identitas daerah, juga memiliki banyak manfaat dari sisi kesehatan.
Ketiga pemenang ini dinilai telah memenuhi semua aspek yang diutamakan, khususnya mengangkat unsur lokal dan daerah budaya setempat.
"Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang mengaplikasikan unsur budaya asal propinsi mereka dengan kreasi oleh-oleh. Setiap kreasi oleh-oleh harus memiliki sebuah cerita yang menarik dan khas sebagai nilai jual. Kombinasi antara budaya dan kuliner inilah yang mampu dipadukan dengan baik oleh para peserta," tambah Presiden Akademi Gastronomi Indonesia dan Juri Blue Band Master Oleh-Oleh 2017 Vita Datau.
Melalui kompetisi ini, UFS juga berkolaborasi dengan Pesona Nusantara, e-commerce yang khusus menjual produk oleh-oleh yang memungkinkan peserta menjual dan mempromosikan kreasi terbaiknya ke seluruh Indonesia.
"Karena banyak orang-orang Indonesia kemana-mana berpergian beli oleh-oleh dan 3 dari 4 itu beli makanan dan kita menggabungkan oleh-oleh itu," terangnya.
(tdy)