Ini Alasan Film Susah Sinyal Syuting di Sumba
A
A
A
JAKARTA - Di balik alur ceritanya yang kocak, film Susah Sinyal memiliki beberapa keunikan tersendiri. Baik pada sejarah maupun kondisi riil yang dialami para crew film garapan sutradara Ernes Prakarsa itu.
Melihat sejarah, banyak orang pula yang salah kaprah, mengira Sumba sama dengan Sumbawa. Meski sama-sama terletak di Indonesia bagian timur, namun Sumba dan Sumbawa jelas berbeda. Sumba terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara Sumbawa di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kendati begitu, keindahan alam keduanya sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata.
Atas fakta itulah, Sumba dipilih sebagai salah satu lokasi syuting Susah Sinyal, sebuah proyek kolaborasi Ernest Prakasa untuk ketiga kalinya bersama Starvision Plus.
Selain itu, Kain tenun Sumba termasuk salah satu kain tenun yang cukup mahal harganya, mulai puluhan bahkan hingga ratusan juta. Saat proses syuting, Ernest mengaku pernah menemukan harga kain Rp250 juta.
Sumba juga memiliki lambang berupa ayam. Jika masyarakat di Indonesia bagian barat menganggap ayam sebagai salah satu bahan makanan yang bisa diolah dengan berbagai cara, tidak demikian dengan Sumba. Selain makanan, ayam adalah hewan yang dijadikan simbol harapan.
Di sana, apabila ada orang yang tersesat di daerah terpencil dan tiba-tiba mendengar suara ayam berkokok, pertanda ada rumah warga di dekat lokasi tersesat dan bisa diminta bantuan. Itulah alasan mengapa ayam dijadikan simbol harapan.
Tidak hanya savana, perbukitan juga menghiasi pulau berpenduduk 600.000-an orang itu. Uniknya, savana dan perbukitan di Sumba ternyata bisa berubah warna secara dramatis.
Saat pertama kali Ernest datang untuk melakukan survei lokasi pada Maret lalu, hamparan sejauh mata memandang adalah hijau pekat. Saat datang untuk survei berikutnya di Juli, semua hamparan hijau sudah berubah warna menjadi cokelat, tandus karena musim kemarau.
Fakta unik terakhir yang ditemukan Ernest adalah judul film yang dipilihnya sesuai dengan kondisi Sumba. Selain menggambarkan kesulitan komunikasi antara Ellen (Adinia Wirasti) dengan putri semata wayangnya (Aurora Ribero), ternyata judul Susah Sinyal juga sesuai dengan kondisi di sana yang memang susah sinyal untuk berkomunikasi atau berseluncur di dunia maya. Hanya ada satu provider yang aktif.
“Jangan berharap banyak. Bisa 3G saja sudah berkah, boro-boro 4G. Sinyal yang ada kebanyakan adalah Edge,” kata Ernest.
Melihat sejarah, banyak orang pula yang salah kaprah, mengira Sumba sama dengan Sumbawa. Meski sama-sama terletak di Indonesia bagian timur, namun Sumba dan Sumbawa jelas berbeda. Sumba terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara Sumbawa di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kendati begitu, keindahan alam keduanya sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata.
Atas fakta itulah, Sumba dipilih sebagai salah satu lokasi syuting Susah Sinyal, sebuah proyek kolaborasi Ernest Prakasa untuk ketiga kalinya bersama Starvision Plus.
Selain itu, Kain tenun Sumba termasuk salah satu kain tenun yang cukup mahal harganya, mulai puluhan bahkan hingga ratusan juta. Saat proses syuting, Ernest mengaku pernah menemukan harga kain Rp250 juta.
Sumba juga memiliki lambang berupa ayam. Jika masyarakat di Indonesia bagian barat menganggap ayam sebagai salah satu bahan makanan yang bisa diolah dengan berbagai cara, tidak demikian dengan Sumba. Selain makanan, ayam adalah hewan yang dijadikan simbol harapan.
Di sana, apabila ada orang yang tersesat di daerah terpencil dan tiba-tiba mendengar suara ayam berkokok, pertanda ada rumah warga di dekat lokasi tersesat dan bisa diminta bantuan. Itulah alasan mengapa ayam dijadikan simbol harapan.
Tidak hanya savana, perbukitan juga menghiasi pulau berpenduduk 600.000-an orang itu. Uniknya, savana dan perbukitan di Sumba ternyata bisa berubah warna secara dramatis.
Saat pertama kali Ernest datang untuk melakukan survei lokasi pada Maret lalu, hamparan sejauh mata memandang adalah hijau pekat. Saat datang untuk survei berikutnya di Juli, semua hamparan hijau sudah berubah warna menjadi cokelat, tandus karena musim kemarau.
Fakta unik terakhir yang ditemukan Ernest adalah judul film yang dipilihnya sesuai dengan kondisi Sumba. Selain menggambarkan kesulitan komunikasi antara Ellen (Adinia Wirasti) dengan putri semata wayangnya (Aurora Ribero), ternyata judul Susah Sinyal juga sesuai dengan kondisi di sana yang memang susah sinyal untuk berkomunikasi atau berseluncur di dunia maya. Hanya ada satu provider yang aktif.
“Jangan berharap banyak. Bisa 3G saja sudah berkah, boro-boro 4G. Sinyal yang ada kebanyakan adalah Edge,” kata Ernest.
(tdy)