Studi: Tinggal di Daerah Dingin Berisiko Terserang Kanker
A
A
A
JAKARTA - Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Molecular Biology and Evolution menunjukkan hubungan evolusioner antara adaptasi kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu dingin dan tinggi berrisiko terserang kanker.
Dilansir The Indian Express, peneliti dari University of Cryprus Konstantinos Voskarides mengatakan, temuan ini memberikan bukti bahwa varian genetik yang ditemukan bermanfaat di lingkungan yang ekstrem, juga termasuk dapat menjadi predisposisi kanker.
"Resistansi sel pada suhu rendah dan ketinggian mungkin meningkatkan probabilitas keganasan. Efek ini hampir tidak bisa disaring oleh seleksi alam, karena kebanyakan kanker muncul di usia lanjut setelah kebanyakan orang memiliki anak," kata Konstantinos.
Penelitian ini fokus pada hubungan antara risiko kanker dan suhu tahunan rata-rata lokal. Peneliti pun menyimpulkan, lingkungan yang sangat dingin bisa menjadi salah satu penyebab risiko kanker. Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa data kejadian kanker di seluruh dunia.
Penelitian memeriksa kemungkinan kejadian kanker bibliografi yang tersedia serta data genetik untuk populasi manusia yang hidup di tempat yang sangat dingin dan ekstrem. Hasilnya, peneliti pun mengkaitkan kejadian kanker tertentu yang paling tinggi dengan populasi yang tinggal di lingkungan tertinggi.
"Data menunjukkan bahwa populasi ini menunjukkan insidensi kanker sangat tinggi, terutama untuk kanker paru-paru, payudara dan kolorektal," pungkasnya.
Dilansir The Indian Express, peneliti dari University of Cryprus Konstantinos Voskarides mengatakan, temuan ini memberikan bukti bahwa varian genetik yang ditemukan bermanfaat di lingkungan yang ekstrem, juga termasuk dapat menjadi predisposisi kanker.
"Resistansi sel pada suhu rendah dan ketinggian mungkin meningkatkan probabilitas keganasan. Efek ini hampir tidak bisa disaring oleh seleksi alam, karena kebanyakan kanker muncul di usia lanjut setelah kebanyakan orang memiliki anak," kata Konstantinos.
Penelitian ini fokus pada hubungan antara risiko kanker dan suhu tahunan rata-rata lokal. Peneliti pun menyimpulkan, lingkungan yang sangat dingin bisa menjadi salah satu penyebab risiko kanker. Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa data kejadian kanker di seluruh dunia.
Penelitian memeriksa kemungkinan kejadian kanker bibliografi yang tersedia serta data genetik untuk populasi manusia yang hidup di tempat yang sangat dingin dan ekstrem. Hasilnya, peneliti pun mengkaitkan kejadian kanker tertentu yang paling tinggi dengan populasi yang tinggal di lingkungan tertinggi.
"Data menunjukkan bahwa populasi ini menunjukkan insidensi kanker sangat tinggi, terutama untuk kanker paru-paru, payudara dan kolorektal," pungkasnya.
(tdy)