dNext-G, Band Dosen yang Dekat dengan Selera Musik Kids Zaman Now
A
A
A
YOGYAKARTA - Jika mendengar kata band dosen, stigma yang muncul adalah band yang sepesialis membawakan lagu-lagu lama, atau band zaman old. Namun berbeda dengan dNext-G.
Group band yang memiliki kepanjangan Dosen Next Generation ini juga merupakan band yang anggotanya adalah para dosen. Hanya, dalam setiap event, dNext-G justru menyanyikan lagu-lagu yang digemari anak muda.
Band yang terdiri tujuh personel yang merupakan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sangat familiar dengan lagu-lagu Payung Teduh, Tulus, Adera, Hivi, Jikustik dan lain sebagainya. Pilihan lagu anak-anak muda ini bukan tanpa sebab. dNext- G memang ingin mendekatkan diri pada mahasiswa.
Group band dari kalangan dosen yang ada selama ini cenderung membawakan lagu-lagu yang populer di usia mereka, atau lagu lagu lawas. Hal ini kurang nyambung dengan apa yang digemari oleh kalangan mahasiswa yang memang terdiri dari anak-anak muda belasan tahun.
“Konsepnya memang ingin mendekatkan dengan para mahasiswa. Maka lagu-lagu yang dipilihpun lagu-lagu yang bisa diterima dan nyambung dengan mereka,” ujar Wikan Sakarinto ST, MSc, P.Hd, pemain keyboard di Kantor Humas UGM, Rabu (27/12/2017). Wikan sehari-hari menjabat sebagai dosen Sekolah Vokasi sekaligus Dekan sekolah Vokasi UGM.
Selain Wikan, ada enam personel lain yang juga menjadi dosen dan mempunyai jabatan di UGM. Salah satunya adalah Dr Iva Ariani, SS, M.Hum dosen filsafat. Iva yang juga kepala humas dan protokol UGM ini menjadi salah satu dari tiga vokalis band ini. Vokalis lainnya adalah Dr Nurul Hidayah, S.Pt, dosen sekolah vokasi juga manager kerja sama dan pengembangan usaha sekolah vokasi. Vokalis ketiga adalah Dr Gagak Dony Satria, M.P yang sehari-hari menjadi dosen Fakultas Kedokteran Hewan dan Kasubdit kreativitas mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM.
Ada juga Widhi Kurniawan SH M.Kn dosen sekolah vokasi dan notaris aktif. Widi menjadi pemain gitar. Posisi drummer diisi oleh Teguh Sudibyo, ST MT, Dosen Teknik Sipil Sekolah Vokasi dan Manager Aset di Sekolah Vokasi dan Manager Aset di Sekolah Vokasi dan saat ini sedang menyelesaikan Phd di Taiwan. Personel terakhir adalah Drs Faried Mustofa MHum, dosen Fakultas Filsafat dan Pengelola Kanal Ilmu Pengetahuan Fak Filssafat UGM. Faried yang tengah menyelesaikan Ph.D di Jerman ini adalah basis band ini.
“Genre kita sebenarnya all around. Kita semua bisa. Naun memang lagu-lagu yang kita bawakan lagu anak muda banget. Misalkan lagunya Ello, Maliq & D’Esentials. Pop rock juga sering kita bawakan,” ujar Widhi yang memang hobi bermusik ini.
Menurut Iva, pilihan jenis musik dan lagu ini memang disengaja agar bisa diterima di kalangan mahasiswa. Tujuannya agar dosen bisa lebih dekat dengan mahasiswa.
“Bermusik sebenarnya hobi juga sih, namun disamping itu kita ingin lebih dekat dengan mahasiswa. Musik itu universal, sarana ini kami pandang cukup efektif mendekatkan diri kepada mahasiswa,” kata dia.
dNext-G ini dibentuk belum lama. Baru sekitar lima bulan. Meski demikian tawaran mangung sudah banyak diterima. Belum lama ini dNxet-G mendapat tawaran menjadi tamu tetap disebuat stasiun televisi local, namun tawaran ini belum diterima.
“Kita selektif. Bukan apa-apa kesulitan kita untuk kumpul bersama. Mau manggung atau latihan saja formasi lengkap sangat sulit. Seperti saat ini, ada satu personel yang tidak bisa datang. Jadi kendalanya pada menyamakan waktu dengan kesibukan masing-masing,” beber Iva.
Dalam waktu dekat dNext-G akan mengeluarkan single pertama. Singel pertama ini juga tidak jauh-jauh dengan kehidupan ana muda.
“Targetnya awal 2018 kita keluarkan singgel pertama kita. Syukur-syukur bisa mini album,” kata Teguh.
Selain sebagai bentuk komunikasi publik, dengan bermusik para dosen juga ingin memberi contoh kepada mahasiswa untuk tetap berkarya di sela-sela kesibukan. “Kami ingin beri contoh, tidak jarkoni. Ayo berkarya, kami saja bisa kok apalagi kalian yang masih muda,” ujar Gagak.
Group band yang memiliki kepanjangan Dosen Next Generation ini juga merupakan band yang anggotanya adalah para dosen. Hanya, dalam setiap event, dNext-G justru menyanyikan lagu-lagu yang digemari anak muda.
Band yang terdiri tujuh personel yang merupakan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sangat familiar dengan lagu-lagu Payung Teduh, Tulus, Adera, Hivi, Jikustik dan lain sebagainya. Pilihan lagu anak-anak muda ini bukan tanpa sebab. dNext- G memang ingin mendekatkan diri pada mahasiswa.
Group band dari kalangan dosen yang ada selama ini cenderung membawakan lagu-lagu yang populer di usia mereka, atau lagu lagu lawas. Hal ini kurang nyambung dengan apa yang digemari oleh kalangan mahasiswa yang memang terdiri dari anak-anak muda belasan tahun.
“Konsepnya memang ingin mendekatkan dengan para mahasiswa. Maka lagu-lagu yang dipilihpun lagu-lagu yang bisa diterima dan nyambung dengan mereka,” ujar Wikan Sakarinto ST, MSc, P.Hd, pemain keyboard di Kantor Humas UGM, Rabu (27/12/2017). Wikan sehari-hari menjabat sebagai dosen Sekolah Vokasi sekaligus Dekan sekolah Vokasi UGM.
Selain Wikan, ada enam personel lain yang juga menjadi dosen dan mempunyai jabatan di UGM. Salah satunya adalah Dr Iva Ariani, SS, M.Hum dosen filsafat. Iva yang juga kepala humas dan protokol UGM ini menjadi salah satu dari tiga vokalis band ini. Vokalis lainnya adalah Dr Nurul Hidayah, S.Pt, dosen sekolah vokasi juga manager kerja sama dan pengembangan usaha sekolah vokasi. Vokalis ketiga adalah Dr Gagak Dony Satria, M.P yang sehari-hari menjadi dosen Fakultas Kedokteran Hewan dan Kasubdit kreativitas mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM.
Ada juga Widhi Kurniawan SH M.Kn dosen sekolah vokasi dan notaris aktif. Widi menjadi pemain gitar. Posisi drummer diisi oleh Teguh Sudibyo, ST MT, Dosen Teknik Sipil Sekolah Vokasi dan Manager Aset di Sekolah Vokasi dan Manager Aset di Sekolah Vokasi dan saat ini sedang menyelesaikan Phd di Taiwan. Personel terakhir adalah Drs Faried Mustofa MHum, dosen Fakultas Filsafat dan Pengelola Kanal Ilmu Pengetahuan Fak Filssafat UGM. Faried yang tengah menyelesaikan Ph.D di Jerman ini adalah basis band ini.
“Genre kita sebenarnya all around. Kita semua bisa. Naun memang lagu-lagu yang kita bawakan lagu anak muda banget. Misalkan lagunya Ello, Maliq & D’Esentials. Pop rock juga sering kita bawakan,” ujar Widhi yang memang hobi bermusik ini.
Menurut Iva, pilihan jenis musik dan lagu ini memang disengaja agar bisa diterima di kalangan mahasiswa. Tujuannya agar dosen bisa lebih dekat dengan mahasiswa.
“Bermusik sebenarnya hobi juga sih, namun disamping itu kita ingin lebih dekat dengan mahasiswa. Musik itu universal, sarana ini kami pandang cukup efektif mendekatkan diri kepada mahasiswa,” kata dia.
dNext-G ini dibentuk belum lama. Baru sekitar lima bulan. Meski demikian tawaran mangung sudah banyak diterima. Belum lama ini dNxet-G mendapat tawaran menjadi tamu tetap disebuat stasiun televisi local, namun tawaran ini belum diterima.
“Kita selektif. Bukan apa-apa kesulitan kita untuk kumpul bersama. Mau manggung atau latihan saja formasi lengkap sangat sulit. Seperti saat ini, ada satu personel yang tidak bisa datang. Jadi kendalanya pada menyamakan waktu dengan kesibukan masing-masing,” beber Iva.
Dalam waktu dekat dNext-G akan mengeluarkan single pertama. Singel pertama ini juga tidak jauh-jauh dengan kehidupan ana muda.
“Targetnya awal 2018 kita keluarkan singgel pertama kita. Syukur-syukur bisa mini album,” kata Teguh.
Selain sebagai bentuk komunikasi publik, dengan bermusik para dosen juga ingin memberi contoh kepada mahasiswa untuk tetap berkarya di sela-sela kesibukan. “Kami ingin beri contoh, tidak jarkoni. Ayo berkarya, kami saja bisa kok apalagi kalian yang masih muda,” ujar Gagak.
(alv)