Batik Nambo Semakin Mendunia

Selasa, 09 Januari 2018 - 12:57 WIB
Batik Nambo Semakin...
Batik Nambo Semakin Mendunia
A A A
LUWUK - Batik tenun Nambo khas Kabupaten Banggai semakin mendunia. Pada Februari nanti, batik Nambo akan tampil di New York Fashion Week, Amerika Serikat.

Kehadiran batik Nambo ke New York Fashion Week adalah kedua kalinya. Pertama ikut ajang fashion dunia ini pada September 2017 dan sukses mencuri perhatian banyak pihak sehingga kembali diundang ke New York.

“Kita sangat bangga, upaya kita mengangkat batik atau tenun Nambo. Suatu karya yang harus kita banggakan dan bela,” kata Bupati Banggai Herwin Yatim pada peresmian Pusat Pelatihan Batik dan Tenun Nambo di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Pusat pelatihan ini diprakarsai Nani Lalusu (NL) dengan memberdayakan masyarakat sekitar untuk memproduksi batik dan tenun Nambo.

Dalam memasyarakatkan tenun Nambo, Herwin mengeluarkan surat edaran kepada aparatur sipil negara (ASN) yang berada di lingkungan Kabupaten Banggai untuk mengenakan batik dan tenun Nambo.

Jika saat ini jumlah ASN di Kabupaten Banggai sekitar 8.000 orang, maka uang yang dibelanjakan akan mencapai sekitar Rp2,4 miliar sehingga rata-rata satu tenun Nambo dihargai Rp300 ribu. Belum lagi masyarakat umum yang akan membeli produk kebanggaan Kabupaten Banggai ini. “Kita harus bangga dengan produk kita sendiri. Kalau bukan kita sendiri lalu mau siapa lagi,” kata Herwin.

Dia menambahkan, kehadiran batik Nambo di luar negeri ini memang berkah dari Allah. Bermula ketika pihaknya berkenalan dengan desainer asal Yogyakarta Ryani Utami tanpa sengaja. Lalu dari perkenalan itu muncul ide membawa batik Nambo ke New York.

Tidak hanya di New York, di sela kegiatan Herwin di Argentina saat kongres gizi internasional pada Oktober 2017 lalu, dengan bangga dia juga mengenalkan batik Nambo. Tenun Nambo mempunyai beberapa motif di antaranya Manuk Maleo (burung khas Banggai), cardinal fish, pasula, tampok, dan lain-lain.

Di kawasan Nambo memang menjadi sentra pengembangan tenun ini dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Harapannya tentu meningkatkan perekonomian masyarakat Nambo. Jika dilihat memang motif tenun Nambo kental dengan nuansa pesisir yang merupakan wilayah Kabupaten Banggai.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Banggai Haslim Karim berharap dengan mendunianya di Amerika Serikat dan Pakistan, tenun Nambo bisa benar-benar menjadi kebanggaan masyarakat Banggai. Menurut dia, tenun Nambo adalah kearifan lokal yang harus menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Banggai.

“Kita harus menggelorakan semangat lokal,” ungkapnya di tempat yang sama. Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sulawesi Tengah Sri Lalusu berkisah, dirinya pernah ditelepon oleh KBRI di Belanda dan menanyakan tentang tenun Nambo. Ini menunjukkan bahwa tenun Nambo benar-benar sudah dikenal masyarakat internasional. “Itu saat saya keliling Eropa dan ditelepon pihak kedutaan di Belanda,” katanya. (Djaka Susila)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)