Cara Baru Mencegah Obesitas

Rabu, 10 Januari 2018 - 12:12 WIB
Cara Baru Mencegah Obesitas
Cara Baru Mencegah Obesitas
A A A
JAKARTA - Obesitas atau kegemukan bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, antara lain stroke dan jantung. Tanpa disadari kondisi ini dipicu beberapa kebiasaan yang tidak sehat, seperti sarapan yang tidak seimbang di pagi hari higga membuat badan bertambah.

Baru-baru ini peneliti dari Singapura telah mengembangkan cara baru yang diklaim bisa mencegah obesitas tanpa obat dan bedah, yakni dengan mengubah energi lemak putih yang menumpuk menjadi lemak coklat yang berfungsi sebagai bahan bakar energi pada tubuh.

Dilansir Zeenews, lemak coklat banyak ditemukan pada bayi untuk membantu mereka tetap hangat dengan proses pembakaran energi. Namun, seiring bertambahnya usia, jumlah lemak coklat semakin berkurang dan diganti dengan lemak putih visceral yang menumpuk.

"Apa yang ingin kami kembangkan adalah metode patch tanpa rasa sakit dan dapat digunakan setiap orang dengan mudah, tidak mengganggu dan terjangkau. Solusi kami bertujuan untuk menggunakan lemak tubuh seseorang untuk membakar lebih banyak energi, yang merupakan proses alami pada bayi," kata Chen Peng, profesor di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Cara Baru Mencegah Obesitas

Ratusan jarum berukuran mikro akan diisi dengan kandungan agonis beta-3 adrenergik reseptor agonis atau obat yang disebut hormon tiroid T3 triiodothyronine. Saat jarum ditekan ke kulit selama dua menit, secara perlahan molekul obat masuk dan membaur dengan lemak putih lalu mengubahnya menjadi lemak coklat sebagai menjadi bahan bakar energi.

Penelitian ini dipercaya bisa mengatasi obesitas di seluruh dunia tanpa bedah atau obat. Sebelumnya, cara ini telah di uji di laboratorium dan menunjukkan tikus yang kelebihan berat badan mampu kehilangan lemak tubuhnya hingga lebih dari 30% selama empat minggu.

"Dengan mikro-jarum tertanam di kulit tikus, lemak sekitarnya mulai menjadi coklat dalam lima hari. Itu membantu meningkatkan pengeluaran energi tikus, dan menyebabkan penurunan lemak pada tubuh," ungkap Xu Chenjie, asisten profesor di NTU.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4843 seconds (0.1#10.140)