Vaping Mengandung Vitamin, Sehatkah?
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan vape sudah menjadi gaya hidup. Tak hanya sebagai pengganti rokok dan berisikan cairan nikotin, saat ini vape juga berisi vitamin.
Sejumlah perusahaan vape mulai fokus pada kesehatan VitaCig dan Vita Vapes. Pada 2014, di antaranya membuat formula vape bebas nikotin.
Vape yang dihadirkan diklaim dengan sedikit menghirup, maka vitamin dapat langsung masuk ke aliran darah dan mendapatkan vitamin sebanyak 2,4 mikrogram B12 per hari.
Dilansir Menshealth, klaim ini harus dipertanyakan, saat Vitamin B12 diserap tubuh, maka harus ada glikoprotein di dalam usus. Namun Vaping tidak melewati lambung dan langsung ke saluran napas.
Roger Clemens, pakar dari USC School of Pharmacy meragukan vitamin yang dihirup memberikan manfaat atau tidak.
Roger mengatakan hingga saat ini tidak ada penelitian ilmiah yang menunjukkan manfaat vitamin dalam vape. Hal senada juga diungkapkan Normal Edelman, penasihat di American Lung Association. Menurutnya, efektivitas vitamin vaping belum terbukti lantaran minimnya penelitian tentang ini.
“Kita tahu kalau vaping menyebabkan iritasi pada gelombang udara dan bronkitis, tapi kita belum mengetahui efek jangka panjangnya, karena belum cukup lama," terang Edelman.
Edelmen menilai istilah vitamin vaping hanyalah tipuan pemasaran yang mengklaim menyehatkan. Oleh karena itu, Edelman dan Clemens menyarankan untuk menghindari vitamin vaping.
"Beberapa dokter yang mendukung hal ini mengatakan bahwa vitamin vaping untuk mengurangi dampak buruk rokok elektronik. Namun vitamin tambahan tersebut akan memberi orang rasa aman yang palsu,” pungkasnya.
Sejumlah perusahaan vape mulai fokus pada kesehatan VitaCig dan Vita Vapes. Pada 2014, di antaranya membuat formula vape bebas nikotin.
Vape yang dihadirkan diklaim dengan sedikit menghirup, maka vitamin dapat langsung masuk ke aliran darah dan mendapatkan vitamin sebanyak 2,4 mikrogram B12 per hari.
Dilansir Menshealth, klaim ini harus dipertanyakan, saat Vitamin B12 diserap tubuh, maka harus ada glikoprotein di dalam usus. Namun Vaping tidak melewati lambung dan langsung ke saluran napas.
Roger Clemens, pakar dari USC School of Pharmacy meragukan vitamin yang dihirup memberikan manfaat atau tidak.
Roger mengatakan hingga saat ini tidak ada penelitian ilmiah yang menunjukkan manfaat vitamin dalam vape. Hal senada juga diungkapkan Normal Edelman, penasihat di American Lung Association. Menurutnya, efektivitas vitamin vaping belum terbukti lantaran minimnya penelitian tentang ini.
“Kita tahu kalau vaping menyebabkan iritasi pada gelombang udara dan bronkitis, tapi kita belum mengetahui efek jangka panjangnya, karena belum cukup lama," terang Edelman.
Edelmen menilai istilah vitamin vaping hanyalah tipuan pemasaran yang mengklaim menyehatkan. Oleh karena itu, Edelman dan Clemens menyarankan untuk menghindari vitamin vaping.
"Beberapa dokter yang mendukung hal ini mengatakan bahwa vitamin vaping untuk mengurangi dampak buruk rokok elektronik. Namun vitamin tambahan tersebut akan memberi orang rasa aman yang palsu,” pungkasnya.
(tdy)