Kenali Penyebab Sakit Kepala
A
A
A
JAKARTA - Sakit kepala merupakan keluhan yang lazim dialami setiap orang. Data epidemologi menyebutkan, terdapat 95 persen perempuan muda dan 91 persen pria muda mengalami nyeri kepala selama periode setahun.
Sakit kepala merupakan hal yang biasa dialami. Jika ditelusuri, ada beberapa hal yang menjadi penyebab sakit kepala. Meski ada pula yang tidak bisa diketahui penyebabnya. Dikatakan oleh Dr. Elizabeth Loder, kepala divisi sakit kepala dan nyeri, Departemen Neurologi, Brigham and Women’s Hospital, Amerika Serikat,seperti dikutip dari Boston.com, ada beberapa jenis sakit kepala. Salah satunya hangover headache, belum jelas apa penyebab sakit kepala ini.
“Rasa sakit mungkin berasal dari peradangan atau efek alkohol pada pembuluh darah, tetapi penyebab spesifiknya tidak begitu jelas. Dehidrasi, tidur larut, dan konsumsi kafein juga kemungkinan dapat memicu sakit kepala jenis ini,” katanya.
Adapula sakit kepala yang membuat individu merasakan sakit kepala ringan di belakang kedua mata. Tetapi, jika sakit kepala hanya pada salah satu mata, kemungkinan bisa menjadi migrain. Sakit kepala ini juga ditandai oleh merah pada mata.
Lain lagi dengan brain freeze headache. Sakit kepala jenis ini terjadi ketika kita menyantap makanan atau minuman dingin dalam jumlah yang besar sekaligus. Sakit kepala ini biasanya hanya bertahan sebentar dan dapat dihindari dengan memakan makanan maupun minuman dingin secara bertahap.
Nah jika Anda sering mengeluh sakit kepala sebelah, Anda berarti menderita migrain. Migrain adalah sakit kepala yang terasa pada salah satu sisi kepala saja dan dalam intensitas sedang sampai parah. Biasanya, penyakit ini terkait dengan sensitivitas cahaya, mual atau muntah. "Yang menarik, migrain biasanya acapkali dialami ketika tengah dilanda stres," kata Loder. Hal ini bisa terjadi sebab manakala sedang berada di bawah tekanan, tubuh akan memproduksi kortisol untuk mengatasinya. Aktivitas fisik yang berat juga dapat picu sakit kepala.
Jika Anda mengalaminya, maka cobalah untuk memodifikasi atau mengganti jenis latihan yang dilakukan. Sakit kepala jenis ini juga dapat terjadi pada mereka yang tidak melakukan pemanasan terlebih dulu sebelum olahraga.
Dalam banyak kasus, sakit kepala dapat sembuh sendiri dengan perawatan di rumah. Seperti mengonsumsi obat sakit kepala, perubahan gaya hidup, beristirahat cukup, dan minum lebih banyak cairan. Namun begitu, sebaiknya Anda menemui dokter umum jika treatment tersebut diatas tidak berhasil. Ataupun jika keluhan yang dirasakan benar-benar sakit ataupun muncul sangat sering sehingga mengganggu aktivitas.
Konsumsi Obat Bisa Jadi Pemicunya
Perlu diketahui beberapa sakit kepala merupakan efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu. Sakit kepala yang cukup sering dialami bisa jadi lantaran terlalu sering meminum painkiller (penghilang rasa sakit). Keluhan ini biasanya akan membaik dalam beberapa minggu usai berhenti mengonsumsi obat itu. Walau mungkin saja keluhan yang dirasakan akan memburuk selama beberapa hari ke depan sebelum akhirnya sembuh.
Pada wanita, sakit kepala yang dirasakan bisa diakibatkan faktor hormon dan ini berhubungan dengan menstruasi. Pil kontrasepsi, menopause, dan kehamilan bisa menjadi pemicu sakit kepala. Mengurangi stres, istirahat rutin yang cukup, pola makan sehat, dapat membantu mengurangi gangguan sakit kepala yang berhubungan dengan siklus menstruasi. Penyebab lain sakit kepala diantaranya terlalu banyak minum alkohol, sinusitis, sleep apnea, dan lainnya.
Dikatakan dokter spesialis saraf RS Evasari Awal Bros dr Lilir Amalini SpS, berdasarkan penyebabnya, nyeri kepala terbagi menjadi dua, yaitu nyeri kepala primer dan sekunder. Nyeri kepala primer hadir tanpa adanya penyakit lain yang dapat menyebabkan nyeri kepala. Sementara, nyeri kepala sekunder, yaitu nyeri kepala yang disebabkan penyakit lain, dengan beberapa kemungkinan penyebab, antara lain hipertensi, infeksi, gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera kepala, dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam rongga kepala), dan sebagainya. (Sri Noviarni)
Sakit kepala merupakan hal yang biasa dialami. Jika ditelusuri, ada beberapa hal yang menjadi penyebab sakit kepala. Meski ada pula yang tidak bisa diketahui penyebabnya. Dikatakan oleh Dr. Elizabeth Loder, kepala divisi sakit kepala dan nyeri, Departemen Neurologi, Brigham and Women’s Hospital, Amerika Serikat,seperti dikutip dari Boston.com, ada beberapa jenis sakit kepala. Salah satunya hangover headache, belum jelas apa penyebab sakit kepala ini.
“Rasa sakit mungkin berasal dari peradangan atau efek alkohol pada pembuluh darah, tetapi penyebab spesifiknya tidak begitu jelas. Dehidrasi, tidur larut, dan konsumsi kafein juga kemungkinan dapat memicu sakit kepala jenis ini,” katanya.
Adapula sakit kepala yang membuat individu merasakan sakit kepala ringan di belakang kedua mata. Tetapi, jika sakit kepala hanya pada salah satu mata, kemungkinan bisa menjadi migrain. Sakit kepala ini juga ditandai oleh merah pada mata.
Lain lagi dengan brain freeze headache. Sakit kepala jenis ini terjadi ketika kita menyantap makanan atau minuman dingin dalam jumlah yang besar sekaligus. Sakit kepala ini biasanya hanya bertahan sebentar dan dapat dihindari dengan memakan makanan maupun minuman dingin secara bertahap.
Nah jika Anda sering mengeluh sakit kepala sebelah, Anda berarti menderita migrain. Migrain adalah sakit kepala yang terasa pada salah satu sisi kepala saja dan dalam intensitas sedang sampai parah. Biasanya, penyakit ini terkait dengan sensitivitas cahaya, mual atau muntah. "Yang menarik, migrain biasanya acapkali dialami ketika tengah dilanda stres," kata Loder. Hal ini bisa terjadi sebab manakala sedang berada di bawah tekanan, tubuh akan memproduksi kortisol untuk mengatasinya. Aktivitas fisik yang berat juga dapat picu sakit kepala.
Jika Anda mengalaminya, maka cobalah untuk memodifikasi atau mengganti jenis latihan yang dilakukan. Sakit kepala jenis ini juga dapat terjadi pada mereka yang tidak melakukan pemanasan terlebih dulu sebelum olahraga.
Dalam banyak kasus, sakit kepala dapat sembuh sendiri dengan perawatan di rumah. Seperti mengonsumsi obat sakit kepala, perubahan gaya hidup, beristirahat cukup, dan minum lebih banyak cairan. Namun begitu, sebaiknya Anda menemui dokter umum jika treatment tersebut diatas tidak berhasil. Ataupun jika keluhan yang dirasakan benar-benar sakit ataupun muncul sangat sering sehingga mengganggu aktivitas.
Konsumsi Obat Bisa Jadi Pemicunya
Perlu diketahui beberapa sakit kepala merupakan efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu. Sakit kepala yang cukup sering dialami bisa jadi lantaran terlalu sering meminum painkiller (penghilang rasa sakit). Keluhan ini biasanya akan membaik dalam beberapa minggu usai berhenti mengonsumsi obat itu. Walau mungkin saja keluhan yang dirasakan akan memburuk selama beberapa hari ke depan sebelum akhirnya sembuh.
Pada wanita, sakit kepala yang dirasakan bisa diakibatkan faktor hormon dan ini berhubungan dengan menstruasi. Pil kontrasepsi, menopause, dan kehamilan bisa menjadi pemicu sakit kepala. Mengurangi stres, istirahat rutin yang cukup, pola makan sehat, dapat membantu mengurangi gangguan sakit kepala yang berhubungan dengan siklus menstruasi. Penyebab lain sakit kepala diantaranya terlalu banyak minum alkohol, sinusitis, sleep apnea, dan lainnya.
Dikatakan dokter spesialis saraf RS Evasari Awal Bros dr Lilir Amalini SpS, berdasarkan penyebabnya, nyeri kepala terbagi menjadi dua, yaitu nyeri kepala primer dan sekunder. Nyeri kepala primer hadir tanpa adanya penyakit lain yang dapat menyebabkan nyeri kepala. Sementara, nyeri kepala sekunder, yaitu nyeri kepala yang disebabkan penyakit lain, dengan beberapa kemungkinan penyebab, antara lain hipertensi, infeksi, gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera kepala, dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam rongga kepala), dan sebagainya. (Sri Noviarni)
(nfl)