Ini Efek Lemak pada Tubuh
A
A
A
JAKARTA - Lemak kerap dianggap sebagai musuh nomor satu bagi mereka yang mengidam-idamkan tubuh ramping. Namun, tahukan Anda bahwa lemak ternyata memiliki manfaat yang tidak sedikit untuk tubuh?
Di balik namanya yang cukup menakutkan, baru-baru ini para ilmuwan menemukan bahwa lemak memiliki manfaat untuk tubuh. Para peneliti menemukan sel dalam lemak mungkin sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Diberitakan Independent, tim di Institut Kesehatan Nasional Amerika Sserikat telah melakukan penelitian dengan menggunakan tikus dan monyet untuk menganalisis sel-sel yang tersimpan dalam lemak.
Peneliti senior, Yasmine Belkaid dan timnya menemukan adanya sejenis sel kekebalan tubuh di tubuh lemak tikus yang disebut sel T memori. Sel ini diketahui melawan infeksi dari paparan sebelumnya terhadap patogen.
"Setelah terkena patogen, mereka memasang respons yang lebih kuat saat mereka bertemu lagi," terangnya.
Tikus bukan satu-satunya hewan yang tercatat menyimpan memori sel T di tubuh mereka yang gemuk. Sel memori yang terdeteksi di tubuh lemak monyet juga ditemukan untuk melawan infeksi secara efisien.
Ini berarti bahwa sel memori yang tersimpan dalam lemak kita juga mungkin memiliki fungsi yang lebih penting daripada yang direalisasikan sebelumnya.
"Jaringan lemak bukan hanya reservoir untuk sel memori, tapi sel memori tersebut memiliki fungsi yang disempurnakan," jelas Belkaid.
"Jaringan itu seperti ramuan ajaib yang bisa mengaktifkan sel T secara optimal," lanjut dia.
Anthony Ferrante, profesor kedokteran di Universitas Columbia meyakini temuan itu membuktikan bahwa lemak harus dianggap sebagai organ kekebalan tubuh bersama organ kekebalan lainnya, seperti kelenjar getah bening dan timus.
Kendati begitu, kelebihan berat badan yang secara berlebihan, memang bisa sangat merugikan kesehatan.
"Kita sekarang tahu bahwa lemak viseral, yang terutama di dalam dan di sekitar organ tubuh seperti hati, berbeda dengan lemak subkutan dan terlalu banyak mengurangi sensitivitas tubuh kita terhadap insulin kita sendiri," papar GP dan Medical Direktur Lighterlife Inggris, Matthew Capehorn.
"Dengan bertambahnya berat atau berlebih, kerusakan bisa terjadi pada sel-sel di pankreas, membuat masalah ini menjadi jauh lebih buruk," lanjut dia.
Di balik namanya yang cukup menakutkan, baru-baru ini para ilmuwan menemukan bahwa lemak memiliki manfaat untuk tubuh. Para peneliti menemukan sel dalam lemak mungkin sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Diberitakan Independent, tim di Institut Kesehatan Nasional Amerika Sserikat telah melakukan penelitian dengan menggunakan tikus dan monyet untuk menganalisis sel-sel yang tersimpan dalam lemak.
Peneliti senior, Yasmine Belkaid dan timnya menemukan adanya sejenis sel kekebalan tubuh di tubuh lemak tikus yang disebut sel T memori. Sel ini diketahui melawan infeksi dari paparan sebelumnya terhadap patogen.
"Setelah terkena patogen, mereka memasang respons yang lebih kuat saat mereka bertemu lagi," terangnya.
Tikus bukan satu-satunya hewan yang tercatat menyimpan memori sel T di tubuh mereka yang gemuk. Sel memori yang terdeteksi di tubuh lemak monyet juga ditemukan untuk melawan infeksi secara efisien.
Ini berarti bahwa sel memori yang tersimpan dalam lemak kita juga mungkin memiliki fungsi yang lebih penting daripada yang direalisasikan sebelumnya.
"Jaringan lemak bukan hanya reservoir untuk sel memori, tapi sel memori tersebut memiliki fungsi yang disempurnakan," jelas Belkaid.
"Jaringan itu seperti ramuan ajaib yang bisa mengaktifkan sel T secara optimal," lanjut dia.
Anthony Ferrante, profesor kedokteran di Universitas Columbia meyakini temuan itu membuktikan bahwa lemak harus dianggap sebagai organ kekebalan tubuh bersama organ kekebalan lainnya, seperti kelenjar getah bening dan timus.
Kendati begitu, kelebihan berat badan yang secara berlebihan, memang bisa sangat merugikan kesehatan.
"Kita sekarang tahu bahwa lemak viseral, yang terutama di dalam dan di sekitar organ tubuh seperti hati, berbeda dengan lemak subkutan dan terlalu banyak mengurangi sensitivitas tubuh kita terhadap insulin kita sendiri," papar GP dan Medical Direktur Lighterlife Inggris, Matthew Capehorn.
"Dengan bertambahnya berat atau berlebih, kerusakan bisa terjadi pada sel-sel di pankreas, membuat masalah ini menjadi jauh lebih buruk," lanjut dia.
(tdy)