Alicia Vikander, Pengganti Angelina Jolie

Sabtu, 20 Januari 2018 - 13:30 WIB
Alicia Vikander, Pengganti Angelina Jolie
Alicia Vikander, Pengganti Angelina Jolie
A A A
ALICIA Vikander dikenal dengan peran-perannya yang unik, baik dalam film studio besar maupun indie. Pada tahun ini namanya diyakini makin melejit karena akan tampil di layar lebar sebagai jagoan perempuan Tomb Raider, menggantikan Angelina Jolie.

Aktris Swedia ini terbukti selalu bermain total dalam peran-perannya yang "aneh". Dia menjadi manusia robot dalam Ex Machina, yang membuatnya masuk sebagai nomine aktris pendukung terbaik dalam Golden Globe dan BAFTA Awards. Dia juga menjadi istri dari suami yang transgender dalam The Danish Girl, yang mengganjarnya dengan Piala Oscar sebagai aktris pendukung terbaik.

Dia pun pernah berperan sebagai aktivis feminis Inggris Vera Brittain dalam Testamenth of Youth. Pada tahun ini aktris kelahiran 3 Oktober 1988 tersebut akan berperan sebagai Lara Croft dalam film reboot Tomb Raider, menggeser aktris populer Angelina Jolie. Jolie pernah menjadi pemeran utama film ini pada 2001 dan 2003.

Karier mantan penari ini memang terlihat terus mendaki dalam dua tahun terakhir. Namun, siapakah sebetulnya Alicia? Dikutip The Sumn, perempuan bernama lengkap Alicia Amanda Vikander ini lahir dan besar di Gothenburg, Swedia. Dia dibesarkan oleh ibunya, setelah orang tuanya berpisah saat dia masih bayi berusia dua bulan. Alicia mulai berperan sebagai anak kecil dalam produksi panggung di Opera Goteborg.

Lalu berlatih sebagai penari balet di Royal Swedish Ballet School dan School of American Ballet di New York. Namun, mimpinya menjadi penari harus berhenti di tengah jalan karena mengalami cedera pada usia remaja. Alicia pun putar haluan. Dia terjun ke dunia akting dengan ikut serta dalam film pendek Swedia dan drama di televisi Andra Avenyn dari tahun 2008 hingga 2010. Alicia lalu membuat debut filmnya dalam Pure (2010) dan memenangi Guldbagge Award untuk aktris terbaik.

Untuk masuk dalam industri perfilman Inggris dan Hollywood, dia pun mengirimkan rekaman audisi ke semua sutradara kasting. Tapi hasilnya nihil. Dikutip majalah W magazine, Alicia pun nekat terbang ke London demi menjemput langsung rezekinya yang sebenarnya belum jelas benar. Namun, kerja keras dan keberuntungan tak mengkhianati.

Terobosan internasionalnya terjadi pada 2012, saat dia turut berperan dalam film adaptasi Inggris tentang sejarah epik Anna Karenina, lalu film Denmark A Royal Affair yang dinominasikan sebagai film berbahasa asing terbaik dalam Academy Awards. Lalu dia juga membintangi film drama Swedia Hotell pada 2013 dan muncul dalam film biopik Julian Assange, The Fifth Estate, pada tahun yang sama.

Tahun 2016 namanya pun makin kinclong dengan masuk dalam daftar 30 Under 30 Hollywood & Entertainment versi Forbes. Perempuan berambut cokelat ini juga tampil di beberapa film lainnya, seperti waralaba Jason Bourne dan The Man From U.N.C.L.E.

Vokal pada isu perempuan
Alicia terkenal sangat vokal untuk berbagai isu tentang perempuan. Ini tidak mengherankan karena dia tumbuh di Swedia, negara yang terkenal fokus pada kesetaraan gender. Dikutip The Local, pada 2015 ia bergabung dengan sejumlah aktor dan aktris untuk mengkritik kesenjangan gaji berdasarkan jenis kelamin di Hollywood. Selain masalah gaji, dia juga secara terbuka mengecam ketidaksetaraan gender dalam peran di berbagai film.

"Ini semua tentang informasi. Ini semua tentang membawa kesadaran untuk mendidik orang. Saya pikir ini mungkin bukan langkah terbesar, tapi langkah-langkah kecil dan Anda akan terus melakukan perubahan," sebutnya.

Pada 10 November lalu dia menjadi satu dari 584 wanita yang telah meminta film dan industri teater Swedia untuk merespons pertanyaan mereka tentang budaya perilaku seksual di sana. Dia juga membubuhkan tanda tangannya di surat terbuka yang diterbitkan di koran Swedia Svenska Dagbladet. Surat tersebut berisi banyak laporan tentang pelecehan seksual, penyerangan dan pemerkosaan yang diderita wanita di industri teater Swedia, yang semuanya diceritakan tanpa nama.

Menurut terjemahan surat yang diterbitkan oleh penerbit Swedia berbahasa Inggris The Local, para penandatanganan bersumpah bahwa mereka akan "tidak lagi diam". Tak berselang lama setelah publikasi surat tersebut, pers Swedia melaporkan bahwa Menteri Kebudayaan Alice Bah Kuhnke mengadakan pertemuan dengan Kepala Perusahaan Teater Nasional Swedia, Royal Dramatic Theatre, dan Royal Swedish Opera.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7730 seconds (0.1#10.140)