Positif Hamil, Wanita Tetap Kecanduan Pakai Tes Kehamilan
A
A
A
JAKARTA - Test pack merupakan alat uji kehamilan yang mendeteksi kandungan hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (HCG) dalam urin. Alat ini diklaim memiliki keakuratan mencapai 99%.
Sebuah penelitian yang dilakukan ChannelMum menunjukkan rata-rata wanita menggunakan enam test pack berbeda untuk memastikan dirinya benar-benar hamil atau tidak. Hal ini dikenal sebagai kecanduan tes kehamilan.
Dilansir Independent, di Inggris, penelitian ini menemukan 62% wanita mengaku terus melakukan tes kehamilan, meski hasil tes packnya postitif. Satu dari 12 wanita mengaku terus melakukan tes kehamilan di rumah mereka hingga USG kandungan mencapai usia 12 minggu.
Selain ingin memastikan kehamilan, alasan lain perempuan melakukan tes kehamilan berkali-kali lantaran takut mengalami keguguran atau mengalami masalah kesehatan saat kehamilan mereka berkembang. Namun, dengan rutin melakukan tes kehamilan, wanita tahu bahwa mereka masih mengandung dengan hasil tes yang positif.
Selain itu, setelah mendapatkan hasil test yang positif, perempuan cenderung membagikan hasil test pack mereka ke semua orang.
Penelitian ini juga menemukan, banyak ibu hamil bergabung dengan forum dan kelompok online yang bisa menjadi tempat diskusi, memposting gambar testpack hingga mengumumkan hasil tes kehamilan mereka.
Vice's Broadly, peneliti kecanduan tes kehamilan mengatakan, kebiasaan ini memakan biaya yang besar yaitu sekitar 8 Poundsterling hingga menyebabkan wanita menjadi terobsesi dengan kehamilan mereka. Akibatnya, hal ini menjadi sebuah norma baru yang telah mempengaruhi lebih dari separuh wanita hamil.
Meski kecanduan tes kehamilan dinilai aneh, namun pendiri ChannelMum, Siobhan Freegard menilai, melihat hasil yang positif pada testpack membuat wanita merasa bahagia.
"Ini juga membantu meyakinkan mereka yang mungkin merasa gugup tentang kehamilan mereka. Namun, penting untuk tidak kecanduan tes kehamilan terus-menerus, karena selain harga yang mahal, sebenarnya ini adalah hal yang tidak perlu," ujar Freegard.
Sebuah penelitian yang dilakukan ChannelMum menunjukkan rata-rata wanita menggunakan enam test pack berbeda untuk memastikan dirinya benar-benar hamil atau tidak. Hal ini dikenal sebagai kecanduan tes kehamilan.
Dilansir Independent, di Inggris, penelitian ini menemukan 62% wanita mengaku terus melakukan tes kehamilan, meski hasil tes packnya postitif. Satu dari 12 wanita mengaku terus melakukan tes kehamilan di rumah mereka hingga USG kandungan mencapai usia 12 minggu.
Selain ingin memastikan kehamilan, alasan lain perempuan melakukan tes kehamilan berkali-kali lantaran takut mengalami keguguran atau mengalami masalah kesehatan saat kehamilan mereka berkembang. Namun, dengan rutin melakukan tes kehamilan, wanita tahu bahwa mereka masih mengandung dengan hasil tes yang positif.
Selain itu, setelah mendapatkan hasil test yang positif, perempuan cenderung membagikan hasil test pack mereka ke semua orang.
Penelitian ini juga menemukan, banyak ibu hamil bergabung dengan forum dan kelompok online yang bisa menjadi tempat diskusi, memposting gambar testpack hingga mengumumkan hasil tes kehamilan mereka.
Vice's Broadly, peneliti kecanduan tes kehamilan mengatakan, kebiasaan ini memakan biaya yang besar yaitu sekitar 8 Poundsterling hingga menyebabkan wanita menjadi terobsesi dengan kehamilan mereka. Akibatnya, hal ini menjadi sebuah norma baru yang telah mempengaruhi lebih dari separuh wanita hamil.
Meski kecanduan tes kehamilan dinilai aneh, namun pendiri ChannelMum, Siobhan Freegard menilai, melihat hasil yang positif pada testpack membuat wanita merasa bahagia.
"Ini juga membantu meyakinkan mereka yang mungkin merasa gugup tentang kehamilan mereka. Namun, penting untuk tidak kecanduan tes kehamilan terus-menerus, karena selain harga yang mahal, sebenarnya ini adalah hal yang tidak perlu," ujar Freegard.
(tdy)