Film Horor Dulu dan Sekarang
A
A
A
SAAT ini film horor merupakan genre film yang banyak ditonton oleh masyarakat. Meski memiliki kesan menakutkan dan menegangkan, nyatanya film horor di Indonesia tetap mempunyai banyak penggemar.
Sempat redup beberapa saat, film horor Indonesia kembali hadir dengan kualitas yang lebih baik.wi Suryadi, seorang sutradara film layar lebar Indonesia, mengatakan, jumlah penonton film Indonesia pada dua tahun terakhir semakin meningkat, termasuk genre horor.
"Semakin meningkatnya jumlah penonton film itu dikarenakan film maker-nya, produsernya, sutradaranya lebih serius dalam mengemas film horor," ujarnya. Awi juga menambahkan bahwa proses pembuatan untuk film horor sekarang lebih lama karena konsepnya benar-benar dipikirkan secara matang.
Hal itulah yang menjadi salah satu daya tarik penonton Indonesia untuk menonton film horor. Berbeda dengan sekarang, film horor Indonesia dulu tidak begitu ramai ditonton. Banyaknya kesamaan antara film horor yang satu dengan film horor yang lain membuat penonton jenuh.
"Film horor dulu begitu-begitu saja, bahkan terkadang sama. Mulai dari gambarnya, musiknya, dan lainlain. Orang jadi tidak bisa membedakan karena tidak ada keunikan tersendiri," beber pria yang sukses menyutradarai film Danur (2017) ini.
Untuk tingkat keseraman, pria kelahiran Bandar Lampung ini menyatakan bahwa film horor Indonesia sekarang lebih seram daripada film horor Indonesia dulu. Menurutnya, film horor dulu tidak fokus pada satu genre horor dalam pembuatannya, melainkan digabung dengan genre lainnya.
Ada horor komedi, horor dengan unsur seksi, dan lain sebagainya. Hal itu menyebabkan genre film horor terkontaminasi. "Film horor sekarang sudah mulai fokus. Jadi, bikin film horor tidak harus memikirkan ada unsur yang lain, misalnya komedi. Kalau kebetulan lucu karena situasi, ya tidak apa-apa," papar Awi.
Production value juga menjadi perbedaan film horor Indonesia dulu dan sekarang. Keseriusan film maker dalam mengemas cerita akan memengaruhi kualitas dari film tersebut. Dulu, pembuatan film horor sering terburu-buru.
Setiap ada kejadian tertentu langsung dijadikan judul. Ceritanya sendiri tidak terlalu dipikirkan karena yang diutamakan adalah kecepatan. "Mungkin sekarang ada beberapa yang masih seperti itu.
Tetapi sebagian besar lebih berhati-hati dalam proses pembuatan filmnya sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar," kata Awi yang memiliki nama asli Suryadi Musalim ini. Menurutnya, perkembangan film horor sekarang jauh lebih baik daripada sebelumnya.
NOVI ARIANI HERBAWANTI
GEN SINDO
Institut Pertanian Bogor
Sempat redup beberapa saat, film horor Indonesia kembali hadir dengan kualitas yang lebih baik.wi Suryadi, seorang sutradara film layar lebar Indonesia, mengatakan, jumlah penonton film Indonesia pada dua tahun terakhir semakin meningkat, termasuk genre horor.
"Semakin meningkatnya jumlah penonton film itu dikarenakan film maker-nya, produsernya, sutradaranya lebih serius dalam mengemas film horor," ujarnya. Awi juga menambahkan bahwa proses pembuatan untuk film horor sekarang lebih lama karena konsepnya benar-benar dipikirkan secara matang.
Hal itulah yang menjadi salah satu daya tarik penonton Indonesia untuk menonton film horor. Berbeda dengan sekarang, film horor Indonesia dulu tidak begitu ramai ditonton. Banyaknya kesamaan antara film horor yang satu dengan film horor yang lain membuat penonton jenuh.
"Film horor dulu begitu-begitu saja, bahkan terkadang sama. Mulai dari gambarnya, musiknya, dan lainlain. Orang jadi tidak bisa membedakan karena tidak ada keunikan tersendiri," beber pria yang sukses menyutradarai film Danur (2017) ini.
Untuk tingkat keseraman, pria kelahiran Bandar Lampung ini menyatakan bahwa film horor Indonesia sekarang lebih seram daripada film horor Indonesia dulu. Menurutnya, film horor dulu tidak fokus pada satu genre horor dalam pembuatannya, melainkan digabung dengan genre lainnya.
Ada horor komedi, horor dengan unsur seksi, dan lain sebagainya. Hal itu menyebabkan genre film horor terkontaminasi. "Film horor sekarang sudah mulai fokus. Jadi, bikin film horor tidak harus memikirkan ada unsur yang lain, misalnya komedi. Kalau kebetulan lucu karena situasi, ya tidak apa-apa," papar Awi.
Production value juga menjadi perbedaan film horor Indonesia dulu dan sekarang. Keseriusan film maker dalam mengemas cerita akan memengaruhi kualitas dari film tersebut. Dulu, pembuatan film horor sering terburu-buru.
Setiap ada kejadian tertentu langsung dijadikan judul. Ceritanya sendiri tidak terlalu dipikirkan karena yang diutamakan adalah kecepatan. "Mungkin sekarang ada beberapa yang masih seperti itu.
Tetapi sebagian besar lebih berhati-hati dalam proses pembuatan filmnya sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar," kata Awi yang memiliki nama asli Suryadi Musalim ini. Menurutnya, perkembangan film horor sekarang jauh lebih baik daripada sebelumnya.
NOVI ARIANI HERBAWANTI
GEN SINDO
Institut Pertanian Bogor
(nfl)