Pentingnya Menangani Luka dengan Baik

Senin, 29 Januari 2018 - 15:05 WIB
Pentingnya Menangani...
Pentingnya Menangani Luka dengan Baik
A A A
JAKARTA - Cedera atau kecelakaan ringan dapat dialami siapa saja di lingkungan terdekat sekalipun, seperti rumah, sekolah, maupun tempat kerja.

Data Riskesdas 2013 menunjukkan, secara nasional, cedera paling banyak terjadi di jalan raya, yaitu 42,8%, disusul rumah 36,5% dan sekolah 5,4%. Proporsi jenis cedera didominasi luka lecet atau memar sebesar 70,9%, terkilir 27,5%, dan luka robek 23,2%.

Dari angka tersebut, terlihat bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya mempersiapkan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan tidak memiliki keterampilan dalam penanganan pertama pada luka.

Kecelakaan memang dapat terjadi di mana pun dan kapan pun. Namun, mayoritas masyarakat masih terbiasa dengan mencari perlengkapan P3K setelah mengalami luka. Hal ini perlu mendapat perhatian karena proses penyembuhan luka kecil dapat terhambat atau menimbulkan infeksi serius. Minimnya kesiagaan dan pengetahuan masyarakat tentang P3K menimbulkan sejumlah penanganan pertama yang salah, misalnya mengoleskan pasta gigi pada bagian luka bakar atau membersihkan luka terbuka dengan tisu basah.

Kedua contoh tersebut adalah fenomena yang beredar di masyarakat turun-temurun atau berdasarkan kurangnya informasi medis.

Educator and Trainer Mundipharma Indonesia dr Mery Sulastri mengatakan bahwa luka lecet merupakan yang paling sering dialami banyak orang. Luka ini biasanya hanya terkena lapisan kulit, misalnya jatuh dari motor dan kadang berdarah.

“Yang paling penting dari luka lecet ini karena mengenai kulit yang cukup luas, kadang keluar cairan bening. Cara penanganannya, sebelum menangani luka, sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu agar steril dan tidak terkena infeksi. Bersihkan luka dengan aquadest.
Penggunaan alkohol untuk membersihkan sekitar luka, bukan untuk lukanya. Jika kita ingin menggunakan peralatan dalam menangani luka, bisa disterilkan dengan alkohol,” tutur dr Mery di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia juga menyarankan agar tidak menggunakan kapas karena dapat menempel di luka dan penyembuhan lukanya menjadi tidak baik. Langkah selanjutnya adalah membersihkan kerikil yang menempel di luka. Kerikil merupakan benda asing yang bisa memperburuk dan menyebabkan infeksi.

Berikan antiseptik, kemudian tutup dengan kasa agar steril agar luka tidak kotor. “Ganti kasa setiap hari sehabis mandi, keringkan daerah luka, berikan antiseptik, dan tutup kembali,” ujar dr Mery.

Dia menuturkan, luka lecet kecil cukup dengan antiseptik, tidak perlu ditutup. Penggunaan kain kasa pun jangan terlalu tebal karena akan menyebabkan infeksi akibat tidak ada udara yang masuk.

“Luka yang sering selanjutnya adalah luka iris dan robek. Iris disebabkan benda tajam, sedangkan robek biasanya disebabkan benda tumpul. Kedua luka tersebut penangannya kurang lebih sama,” kata dr Mery. Dia menjelaskan, penanganan luka iris ringan dengan membersihkan luka dan kotoran. Luka iris biasanya disertai perdarahan.

“Hentikan pendarahan bisa dengan kain kasa steril, lalu tekan lukanya agak lama sampai perdarahannya berhenti. Tubuh kita punya sistem pembekuan darah. Dalam beberapa saat, darah akan beku. Setelah ditekan jika sudah berhenti, berikan antiseptik dan tutup. Luka iris kecil bisa ditutup dengan plester, luka iris yang lebar dan dalam sebaiknya cepat bawa ke rumah sakit karena biasanya membutuhkan jahitan,” paparnya.

Sementara itu, untuk luka bakar, dr Mery menegaskan untuk mengetahui dulu jenis lukanya, apakah luka bakar derajat 1, derajat 2, atau derajat 3 yang berat.

“Luka bakar ringan bisa kita tangani di rumah, tetapi luka bakar yang sedang dan berat harus dibawa ke rumah sakit karena sering terjadi kesalahan dalam pertolongan pertama dalam luka bakar. Contohnya, dengan dikasih odol atau pasta gigi di badan yang terkena luka, padahal dengan luka bakar derajat berat kita berburu waktu,” papar dr Mery. (Iman Firmansyah)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0571 seconds (0.1#10.140)