Waspada! Migrain Bisa Memicu Penyakit Kardiovaskular

Kamis, 08 Februari 2018 - 11:51 WIB
Waspada! Migrain Bisa Memicu Penyakit Kardiovaskular
Waspada! Migrain Bisa Memicu Penyakit Kardiovaskular
A A A
JAKARTA - Penderita migrain kini harus lebih waspada. Mereka tak hanya harus mengatasi rasa sakit kepala, tetapi harus waspada adanya komplikasi yang disebabkan oleh migrain.

Dalam penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pasien migrain juga dapat menghadapi peningkatan risiko serangan jantung, stroke, pembekuan darah dan denyut jantung yang tidak teratur.

“Risiko terhadap kesehatan jantung tampaknya menjadi faktor risiko paling kuat pada tahun pertama setelah diagnosis migrain. Namun akan terus berlanjut selama dua dekade,” kata pemimpin peneliti sekaligus postdoctoral epidemiologi klinis di Aarhus University Hospital di Denmark, Dr Kasper Adelborg, seperti yang dilansir laman WebMD.

Ia mengatakan akan terus mengumpulkan bukti yang mendukung bahwa migrain harus dianggap sebagai faktor risiko penting bagi kebanyakan penyakit kardiovaskular pada pria dan wanita.

Dr Kasper juga melanjutkan bahwa migrain telah memengaruhi sekitar 15 persen orang, terutama wanita, dan merupakan penyebab utama kedua dalam kecacatan pada tahun 2016.

Untuk penelitian ini, Dr Kasper dan rekan-rekannya mengumpulkan catatan dari pasien yang dirawat di rumah sakit Denmark dan klinik rawat jalan di rumah sakit antara tahun 1995 dan 2013.

Para peneliti tersebut memiliki lebih dari 51.000 pasien migrain dan sedikit lebih dari 510.300 pasien nonmigrain yang cocok untuk perbandingan. Mereka yang berada di kelompok migrain, awalnya divonis sakit kepala tersebut pada usia 35 tahun.

Dari jumlah yang ada, 71 persen di antaranya merupakan penderita perempuan. 19 tahun kemudian para peneliti menemukan bahwa kelompok migrain 1,5 kali lipat lebih rentan terkena serangan jantung dan dua kali lipat lebih rentan stroke daripada kelompok yang tidak sakit kepala.

Penelitian tersebut turut membuka data bahwa orang dengan migrain 1,6 kali lebih mungkin terserang penggumpalan darah, dan 1,3 kali lebih berisiko mengalami fibrilasi atrial. Ada pula kaitan antara migrain dengan beberapa masalah kardiovaskular yang lebih kuat di tubuh wanita daripada pria. Dr Kasper melanjutkan bahwa dalam skema yang luas, peningkatan risiko migrain harus ditangani dengan serius.

“Meskipun risiko absolut penyakit kardiovaskular rendah pada tingkat individu. Ini berarti peningkatan risiko yang substansial di tingkat populasi karena migrain adalah penyakit yang sangat umum,” ucapnya.

Para peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti mengapa migrain dapat menimbulkan ancaman potensial terhadap kesehatan jantung. Namun, mereka memiliki beberapa teori.

“Misalnya, arteri serebral terkadang tiba-tiba menyempit saat migrain, yang bisa meningkatkan risiko stroke. Orang yang menderita migrain juga sering berbaring dalam waktu lama, yang bisa membuat pembekuan darah lebih mungkin terjadi,” papar dr Kasper.

Sementara itu, kardiolog Mayo Clinic, Dr Gerald Fletcher mencurigai jika migrain dan masalah jantung keduanya memiliki, setidaknya satu faktor risiko serius yang sama.

“Saya pikir mungkin yang biasa dan memiliki hubungan adalah risiko tekanan darah tinggi,” kata dr Gerald.

Ia juga menyarankan agar pasien migrain yang ingin mengurangi risiko stroke harus mempertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah untuk menurunkan tekanan darah mereka, termasuk berolahraga secara teratur dan makan makanan yang sehat.

“Dokter juga dapat mempertimbangkan untuk merevisi pedoman pengobatan migrain, yang sekarang tidak merekomendasikan penggunaan aspirin atau obat pengencer darah lainnya untuk membantu mencegah migrain,” kata dr Kasper. (Iman Firmansyah)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7277 seconds (0.1#10.140)