Waspada! Jerawat Bisa Bikin Depresi
A
A
A
LOS ANGELES - Masalah jerawat memang umum terjadi. Ini karena Anda sering bepergian dengan ucara tercemar dan gaya hidup, tetapi jerawat menjadi masalah besar saat semakin sulit diatasi, bahkan hingga membekas di wajah.
Masalah jerawat pun tidak bisa dianggap sepele. Terlebih memiliki risiko depresi yang lebih tinggi. Para peneliti menemukan pasien dengan jerawat secara signifikan setelah melakukan diagnosis.
"Studi ini menyoroti hubungan penting antara penyakit kulit dan penyakit jiwa," kata periset dari University of Calgary, KanadaIsabelle Vallerand seperti dikutip Zeenews.
Penelitian yang diterbitkan British Journal of Dermatology ini memasukkan data dari Jaringan Perbaikan Kesehatan (THIN) dari 1986 sampai 2012.Penelitian ini berada di usia 50 tahun.
Penelitian ini menemukan risiko depresiasi lebih tinggi dibandingkan dengan individu tanpa jerawat. Untuk itu Anda harus mengkonsultasikan masalah jerawat ke psikiater, utamanya jika sudah sangat mengganggu kesehatan.
"Mengingat risiko depresi paling tinggi pada periode setelah pertama kali pasien mempresentasikan kepada dokter untuk masalah jerawat, ini menunjukkan dampak besar terhadap kesehatan mental secara keseluruhan," terang dia.
"Bagi para jerawat ini, ini lebih dari jatuhnya kulit - ini bisa menimbulkan masalah kesehatan mental yang signifikan dan harus dengan serius," tukasnya.
Masalah jerawat pun tidak bisa dianggap sepele. Terlebih memiliki risiko depresi yang lebih tinggi. Para peneliti menemukan pasien dengan jerawat secara signifikan setelah melakukan diagnosis.
"Studi ini menyoroti hubungan penting antara penyakit kulit dan penyakit jiwa," kata periset dari University of Calgary, KanadaIsabelle Vallerand seperti dikutip Zeenews.
Penelitian yang diterbitkan British Journal of Dermatology ini memasukkan data dari Jaringan Perbaikan Kesehatan (THIN) dari 1986 sampai 2012.Penelitian ini berada di usia 50 tahun.
Penelitian ini menemukan risiko depresiasi lebih tinggi dibandingkan dengan individu tanpa jerawat. Untuk itu Anda harus mengkonsultasikan masalah jerawat ke psikiater, utamanya jika sudah sangat mengganggu kesehatan.
"Mengingat risiko depresi paling tinggi pada periode setelah pertama kali pasien mempresentasikan kepada dokter untuk masalah jerawat, ini menunjukkan dampak besar terhadap kesehatan mental secara keseluruhan," terang dia.
"Bagi para jerawat ini, ini lebih dari jatuhnya kulit - ini bisa menimbulkan masalah kesehatan mental yang signifikan dan harus dengan serius," tukasnya.
(tdy)