Studi: Suplemen Keton Mampu Atasi Diabetes

JAKARTA - Minum suplemen keton diyakini dapat menurunkan kadar gula darah dan bisa membantu mengatasi diabetes.

Diberitakan Zee News, Diabetes tipe 2 dan obesitas telah mencapai proporsi epidemi dalam beberapa dekade terakhir. Kondisi ini terkait dengan gula darah tinggi yang bisa merusak pembuluh darah hingga memasok darah ke organ vital, dan bisa meningkatkan risiko jantung dan stroke.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menanamkan keton ke dalam aliran darah dapat mengurangi kadar gula darah.
Studi terbaru, seperti yang diterbitkan dalam Journal of Physiology menunjukkan suplemen ester ketone juga dapat menurunkan kadar gula darah.

Periset dari Universitas British Columbia, Kanada dan Universitas Oxford Inggris telah menunjukkan bahwa satu minuman ester ketone memungkinkan kontrol gula darah yang lebih baik dengan mengurangi lonjakan kadar gula.

Sebelumnya, telah dilakukan uji coba terhadap 20 orang yang dalam keadaan sehat. Dalam uji coba itu, mereka diminta untuk mengkonsumsi suplemen keton monoester atau plasebo. 30 menit kemudian, mereka mengkonsumsi minuman yang mengandung 75 gram gula, tes toleransi glukosa oral standar.

Setelah itu, sampel darah dikumpulkan setiap 15-30 menit, dari durasi waktu secara keseluruhan selama 2,5 jam.
Dibandingkan dengan plasebo, lonjakan gula darah berkurang pada hari dimana orang-orang telah mengkonsumsi minuman keton.

Penelitian dilakukan terhadal individu muda yang sehat, untuk mengurangi pengaruh resistensi insulin, dan obat-obatan. Demikian kata periset.

Penelitian lebih lanjut dinilai masih diperlukan untuk mengetahui apakah hal serupa juga akan berlaku untuk orang dengan prediabetes, diabetes tipe 2, dan obesitas. Selain itu, mekanisme fisiologis yang mendukung peningkatan kontrol gula darah juga perlu dipahami.

"Penelitian kami dilakukan kepada peserta muda yang sehat, tapi jika tanggapan yang sama terlihat pada orang dengan atau berisiko diabetes tipe 2, mungkin suplemen keton monoester dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dan memperbaiki kesehatan metabolik," kata salah satu oeriset dari University of British Columbia Jonathan Little.