Ayah Tunggal Lebih Berisiko Terkena Kanker dan Penyakit Jantung
A
A
A
JAKARTA - Sebuah studi baru menemukan, ayah tunggal (single father) cenderung memiliki tingkat kanker yang lebih tinggi, dan lebih rentan terhadap penyakit jantung. Pilihan gaya hidup dan stress ditemukan sebagai penyebabnya. Demikian kata periset dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet Public Health.
"Penelitian kami menyoroti bahwa ayah tunggal memiliki tingkat kematian lebih tinggi, dan menunjukkan perlunya kebijakan kesehatan masyarakat untuk membantu mengidentifikasi dan mendukung orang-orang ini," kata Maria Chiu, seorang peneliti di University of Toronto, Kanada seperti dilansir Zee News.
"Kami menemukan bahwa ayah tunggal cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat, yang bisa termasuk pola makan yang buruk, kurang olahraga, atau minum berlebihan," Chiu menambahkan.
Dalam penelitian itu, tim melacak 40.500 orang di seluruh Kanada selama 11 tahun. Subjek dalam penelitian ini mencakup 4.590 ibu tunggal dan 871 ayah tunggal yang rata-rata berusia awal 40an saat penelitian dimulai. Dari sana, hampir 700 meninggal pada akhir periode pemantauan.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ayah tunggal mungkin merupakan kelompok yang sangat rentan," kata Rachel Simpson, seorang ahli epidemiologi di Universitas Oxford.
Menurut sebuah laporan, yang diberikan oleh United Nations Populations Division, rumah tangga orang tua tunggal telah menjadi lebih umum di negara maju dan bahkan lebih tinggi di banyak negara berpenghasilan rendah. "Dari 2,3 miliar anak-anak di dunia, 14%, atau 320 juta, tinggal di rumah tangga orang tua tunggal," papar laporan tersebut.
"Penelitian kami menyoroti bahwa ayah tunggal memiliki tingkat kematian lebih tinggi, dan menunjukkan perlunya kebijakan kesehatan masyarakat untuk membantu mengidentifikasi dan mendukung orang-orang ini," kata Maria Chiu, seorang peneliti di University of Toronto, Kanada seperti dilansir Zee News.
"Kami menemukan bahwa ayah tunggal cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat, yang bisa termasuk pola makan yang buruk, kurang olahraga, atau minum berlebihan," Chiu menambahkan.
Dalam penelitian itu, tim melacak 40.500 orang di seluruh Kanada selama 11 tahun. Subjek dalam penelitian ini mencakup 4.590 ibu tunggal dan 871 ayah tunggal yang rata-rata berusia awal 40an saat penelitian dimulai. Dari sana, hampir 700 meninggal pada akhir periode pemantauan.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ayah tunggal mungkin merupakan kelompok yang sangat rentan," kata Rachel Simpson, seorang ahli epidemiologi di Universitas Oxford.
Menurut sebuah laporan, yang diberikan oleh United Nations Populations Division, rumah tangga orang tua tunggal telah menjadi lebih umum di negara maju dan bahkan lebih tinggi di banyak negara berpenghasilan rendah. "Dari 2,3 miliar anak-anak di dunia, 14%, atau 320 juta, tinggal di rumah tangga orang tua tunggal," papar laporan tersebut.
(alv)