Miss World Organization Tinjau Proyek Golden Bridge Miss Indonesia di Banten
A
A
A
BANTEN - Yayasan Miss Indonesia bersama Miss World Organization mengunjungi proyek Beauty With a Purpose (BWP) Miss Indonesia 2014, Golden Bridge pada Senin (19/2/2018) di Desa Karya Jaya, Kabupaten Lebak, Banten. Ini merupakan program Beauty With a Purpose Miss Indonesia 2014 Maria Rahajeng.
Program jembatan ini membuat Indonesia berhasil memenangkan kategori fast track Beauty With a Purpose Miss World, mengalahkan negara seperti India, Guyana, Kenya dan Brasil. Jembatan ini berguna bagi masyarakat setempat, terutama penghubungan aktivitas anak-anak sekolah, warga yang bekerja dan aktivitas sehari-hari.
"Rangkaian acaranya adalah kunjungan ke jembatan ini yang mana jembatan ini sudah di built sejak tahun 2014. Pada saat kita tunjukan di Beauty With Purpose tahun 2014, mereka sangat terkesan sekali dengan jembatan ini dan mereka (Miss World) mau ada kunjungan kesini dan saat pertama kali melihat jembatan ini mereka sangat terkagum," kata Chairwoman of Miss Indonesia Organization Liliana Tanoesoedibjo di Desa Karya Jaya, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (19/2/2018).
"Mereka merasa jembatan ini adalah sebuah jembatan yang memberikan harapan kepada penduduk di daerah sini dan jembatan ini membuat penduduk disini lebih efisien dalam melakukan aktivitas sehari-hari," tambahnya.
Selain itu, hadirnya jembatan ini juga berhasil menjadi penghubung antar dua Desa yaitu Karya Jaya dan Cigoong sehingga menjadi lebih menghewat waktu. Menurut Liliana, sebelum ada jembatan ini masyarakat harus bergelantungan di seutas tali tanpa alas untuk menyebrangi sungai dan berjalan sejauh 15 kilometer.
"Lokasi disini dipilih karena kita tahu jembatan ini tadinya rusak sekali dan anak-anak butuh untuk mereka bersekolah, seperti saya explain tadi dari desa satunya ke desa ini mereka membutuhkan 15 kilometer untuk ke sekolah, jadi dengan adanya jembatan ini mereka menghemat 10 kilometer. Itu yang sangat memprihatinkan bagi kami semua, oleh sebab itu kami memperbaiki jembatan ini untuk membuat lebih nyaman supaya tidak ada korban lagi," tutur Liliana.
Arusdi, selaku Ketua RW 02 Desa Karya Jaya pun mengapresiasi hadirnya jembatan ini. Apalagi diakui Arusdi, semua kegiatan seperti sekolah, berbelanja hingga beribadah banyak dilakukan di Desa Karya Jaya sehingga adanya jembatan ini sangat membantu aktivitas sehari-hari warga setempat.
"Kalau dulu jembatan sangat menghawatirkan, banyak orang jatuh dari jembatan karena kondisi jembatan rusak. Banyak warga yang memaksakan diri jadi banyak yang jatuh. Setiap saya mau Jumatan (Sholat Jumat) sangat menghawatirkan sekali, nggak ada alas. Ini jadi jalur utama. Motor, anak mau sekolah dan ke pasar semua dilakukan di Karya Jaya," ujar Arusdi.
Tak hanya meninjau Golden Bridge, Yayasan Miss Indonesia dan Miss World Organization juga memberikan sumbangan berupa sembako kepada warga yang membutuhkan. "Dengan adanya kunjungan ini, kami Miss Indonesia benar-benar ingin menunjukkan sesuai apa yang diinginkan, kami membawa sesuatu yang berbau humanity untuk meningkatkan kesejahteraan disekeliling dan ini yang juga membuat semangat kita untuk melakukan hal-hal lebih lagi," tutup Liliana.
Program jembatan ini membuat Indonesia berhasil memenangkan kategori fast track Beauty With a Purpose Miss World, mengalahkan negara seperti India, Guyana, Kenya dan Brasil. Jembatan ini berguna bagi masyarakat setempat, terutama penghubungan aktivitas anak-anak sekolah, warga yang bekerja dan aktivitas sehari-hari.
"Rangkaian acaranya adalah kunjungan ke jembatan ini yang mana jembatan ini sudah di built sejak tahun 2014. Pada saat kita tunjukan di Beauty With Purpose tahun 2014, mereka sangat terkesan sekali dengan jembatan ini dan mereka (Miss World) mau ada kunjungan kesini dan saat pertama kali melihat jembatan ini mereka sangat terkagum," kata Chairwoman of Miss Indonesia Organization Liliana Tanoesoedibjo di Desa Karya Jaya, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (19/2/2018).
"Mereka merasa jembatan ini adalah sebuah jembatan yang memberikan harapan kepada penduduk di daerah sini dan jembatan ini membuat penduduk disini lebih efisien dalam melakukan aktivitas sehari-hari," tambahnya.
Selain itu, hadirnya jembatan ini juga berhasil menjadi penghubung antar dua Desa yaitu Karya Jaya dan Cigoong sehingga menjadi lebih menghewat waktu. Menurut Liliana, sebelum ada jembatan ini masyarakat harus bergelantungan di seutas tali tanpa alas untuk menyebrangi sungai dan berjalan sejauh 15 kilometer.
"Lokasi disini dipilih karena kita tahu jembatan ini tadinya rusak sekali dan anak-anak butuh untuk mereka bersekolah, seperti saya explain tadi dari desa satunya ke desa ini mereka membutuhkan 15 kilometer untuk ke sekolah, jadi dengan adanya jembatan ini mereka menghemat 10 kilometer. Itu yang sangat memprihatinkan bagi kami semua, oleh sebab itu kami memperbaiki jembatan ini untuk membuat lebih nyaman supaya tidak ada korban lagi," tutur Liliana.
Arusdi, selaku Ketua RW 02 Desa Karya Jaya pun mengapresiasi hadirnya jembatan ini. Apalagi diakui Arusdi, semua kegiatan seperti sekolah, berbelanja hingga beribadah banyak dilakukan di Desa Karya Jaya sehingga adanya jembatan ini sangat membantu aktivitas sehari-hari warga setempat.
"Kalau dulu jembatan sangat menghawatirkan, banyak orang jatuh dari jembatan karena kondisi jembatan rusak. Banyak warga yang memaksakan diri jadi banyak yang jatuh. Setiap saya mau Jumatan (Sholat Jumat) sangat menghawatirkan sekali, nggak ada alas. Ini jadi jalur utama. Motor, anak mau sekolah dan ke pasar semua dilakukan di Karya Jaya," ujar Arusdi.
Tak hanya meninjau Golden Bridge, Yayasan Miss Indonesia dan Miss World Organization juga memberikan sumbangan berupa sembako kepada warga yang membutuhkan. "Dengan adanya kunjungan ini, kami Miss Indonesia benar-benar ingin menunjukkan sesuai apa yang diinginkan, kami membawa sesuatu yang berbau humanity untuk meningkatkan kesejahteraan disekeliling dan ini yang juga membuat semangat kita untuk melakukan hal-hal lebih lagi," tutup Liliana.
(tdy)