Produk Pembersih Sama Bahayanya dengan 20 Batang Rokok Per Hari
A
A
A
JAKARTA - Waspada jika Anda kerap menggunakan produk pembersih. Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa produk pembersih sama bahayanya dengan merokok 20 batang sehari. Bahkan, wanita yang menggunakan produk pembersih mengalami kerusakan paru-paru dibandingkan wanita yang tidak menggunakannya.
Dilansir dari Bustle, penelitian ini menganalisis data kesehatan 6.235 peserta selama 20 tahun saat mereka berusia 34 tahun. Dalam jangka pendek, paparan produk pembersih secara terus menerus dapat meningkatkan risiko asma atau masalah pernapasan lainnya.
"Sementara efek jangka pendek dari pembersih bahan kimia pada asma yang menjadi semakin terdokumentasi dengan baik, kita kurang mengetahui dampak jangka panjangnya. Kami khawatir bahan kimia tersebut, dengan terus menerus digunakan menyebabkan sedikit kerusakan pada saluran napas dari hari ke hari, dari tahun ke tahun yang dapat mempercepat laju penurunan fungsi paru-paru seiring bertambahnya usia," papar penulis studi senior Dr. Cecile Svanes.
Peneliti menemukan bahwa wanita yang terpapar produk pembersih secara terus menerus mengalami penurunan fungsi paru-paru. Sementara, wanita yang bekerja sebagai pembersih ditemukan kehilangan fungsi paru–paru. Hal ini sama dengan mereka yang merokok sekitar 20 batang sehari.
Temuan ini membuat para peneliti merasa terkejut. Para peneliti pun menduga bahwa kondisi ini dipicu bahan kimia dalam produk pembersih mengiritasi selaput lendir rapuh yang melapisi paru-paru sehingga menyebabkan kerusakan dan remodeling yang terus-menerus dari saluran udara.
Sebagai alternatif, peneliti pun menyarankan untuk mengganti produk pembersih dengan menggunakan kain basah saat membersihkan ruangan.
"Pesan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa dalam jangka panjang bahan kimia pembersih sangat mungkin menyebabkan kerusakan yang cukup berarti pada paru-paru Anda," ujar dia.
Dilansir dari Bustle, penelitian ini menganalisis data kesehatan 6.235 peserta selama 20 tahun saat mereka berusia 34 tahun. Dalam jangka pendek, paparan produk pembersih secara terus menerus dapat meningkatkan risiko asma atau masalah pernapasan lainnya.
"Sementara efek jangka pendek dari pembersih bahan kimia pada asma yang menjadi semakin terdokumentasi dengan baik, kita kurang mengetahui dampak jangka panjangnya. Kami khawatir bahan kimia tersebut, dengan terus menerus digunakan menyebabkan sedikit kerusakan pada saluran napas dari hari ke hari, dari tahun ke tahun yang dapat mempercepat laju penurunan fungsi paru-paru seiring bertambahnya usia," papar penulis studi senior Dr. Cecile Svanes.
Peneliti menemukan bahwa wanita yang terpapar produk pembersih secara terus menerus mengalami penurunan fungsi paru-paru. Sementara, wanita yang bekerja sebagai pembersih ditemukan kehilangan fungsi paru–paru. Hal ini sama dengan mereka yang merokok sekitar 20 batang sehari.
Temuan ini membuat para peneliti merasa terkejut. Para peneliti pun menduga bahwa kondisi ini dipicu bahan kimia dalam produk pembersih mengiritasi selaput lendir rapuh yang melapisi paru-paru sehingga menyebabkan kerusakan dan remodeling yang terus-menerus dari saluran udara.
Sebagai alternatif, peneliti pun menyarankan untuk mengganti produk pembersih dengan menggunakan kain basah saat membersihkan ruangan.
"Pesan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa dalam jangka panjang bahan kimia pembersih sangat mungkin menyebabkan kerusakan yang cukup berarti pada paru-paru Anda," ujar dia.
(alv)