Alya Nurshabrina Janji Berikan yang Terbaik untuk Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Dengan menyandang status Miss Indonesia 2018, Alya Nurshabrina otomatis berhak mewakili Indonesia di ajang Miss World 2018. Dara cantik ini pun berjanji akan memberikan yang terbaik untuk bangsa.
"Saya akan berjuang dan memberikan yang terbaik. Saya akan terus belajar untuk Indonesia," kata Alya di Studio 14 MNC, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Menjadi pemenang ajang pemilihan ikon kecantikan, Miss Indonesia 2018 di usia yang cukup muda ternyata tak menjadi beban bagi wanita 21 tahun itu. Padahal, beragam tantangan dan pekerjaan harus dilaluinya sebagai Miss Indonesia untuk memberikan perubahan yang baik.
Alya justru merasa tertantang dan termotivasi untuk dapat merepresentasikan Indonesia di ajang Miss World. Alya pun bersyukur dapat menggantikan posisi Achintya Nilsen sebagai Miss Indonesia 2018.
"Pertama-tama terima kasih saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Saya masih speechless, masih seperti mimpi saya mendapat kepercayaan dari para juri, teman-teman disini sebagai Miss Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, sejak masa karantina yang berlangsung dua minggu, Alya berhasil mencuri perhatian para juri. Hal ini tak lain berkat kecerdasan dan bakat yang dimilikinya. Bahkan, saat malam puncak tiba, para juri mengatakan Alya memiliki aura positif dan kepercayaan diri yang kuat karena itu dia berhasil menyabet gelar dan mahkota Miss Indonesia.
Wanita cantik kelahiran 21 Januari 1996 ini merupakan lulusan Universitas Parahyangan Bandung, Jawa Barat, jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tak hanya memiliki paras yang cantik, Alya juga memiliki sederet prestasi mambanggakan, di antaranya, Winner of Inspiring Innovation 2017 di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Pemenang Pertama Wajah Femina 2014, UNPAR’S Most Outstanding Student periode tahun 2014-2017 dan Top ‘Unggulan’ Gadis Sampul 2012.
Lebih dari itu, Alya juga memiliki pengalaman kerja atau kegiatan sosial yang dapat menjadi bekalnya mewakili Indonesia diajang Miss World. Seperti halnya Part-time translator, interpreter, illustrator dan event organizer, Ketua Acara THIS IS US: Pemuda Bersatu Untuk Autisme, Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Bandung, 2017, relawan sahabat peduli Indonesia, relawan lemari buku-buku, relawan proyek sosial (tim independen climbingbird) bersama Chay Ya Nepal untuk membangun kembali gedung sekolah yang rubuh setelah gempa tahun 2015, di desa Yamuna Danda, Distrik Sindhupalchowk, Nepal, 2016.
Coach di Adam Khoo Learning Technologies Group (AKLTG), 2011 hingga sekarang, tim Ti Leutik Tinu Leutik; menyusun dan membuat ilustrasi buku dongeng Kabayan dan Raja Air Cigending untuk sosialisasi daur ulang plastik pada anak-anak, Bandung, 2016, asisten Dosen atau asisten penelitian di Parahyangan Centre for European Studies (PACES), Prof. V. Bob Sugeng Hadiwinata, Ph.D, 2015, discussion Facilitator for UN-HABITAT & KEMENPU, Asia Pasific Urban Forum of Youth 2015, public consultant in UNFCCC Jakarta for COP21 Paris Agreement, 2015, sekretaris 1 International Relations English Club (IREC) Himpunan Mahasiswa Program Studi HI (HMPSIHI) UNPAR 2015/2016, sekretaris 2 IREC HMPSIHI 2014/2015, staff publikasi dan acara di berbagai kegiatan non-akademis FISIP UNPAR, 2013-2016.
Alya sendiri diketahui memiliki talenta dalam hal menyanyi, menari, dan melukis. Ia pernah menggelar pameran di Jakarta, Bandung, Malang dan yang terdekat akan di Yogyakarta. Alya juga tengah menyusun buku kumpulan puisinya.
Sementara, keikut sertaan Alya di Miss Indonesia dilatarbelakangi ketertarikannya dalam kegiatan sosial dan keinginannya untuk bisa mengembangkan diri melalui beauty with a purpose. Hal ini membuat wanita dengan tinggi badan 167 cm dan berat tubuh senilai 52 kg ini memiliki paket lengkap.
"Saya akan berjuang dan memberikan yang terbaik. Saya akan terus belajar untuk Indonesia," kata Alya di Studio 14 MNC, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Menjadi pemenang ajang pemilihan ikon kecantikan, Miss Indonesia 2018 di usia yang cukup muda ternyata tak menjadi beban bagi wanita 21 tahun itu. Padahal, beragam tantangan dan pekerjaan harus dilaluinya sebagai Miss Indonesia untuk memberikan perubahan yang baik.
Alya justru merasa tertantang dan termotivasi untuk dapat merepresentasikan Indonesia di ajang Miss World. Alya pun bersyukur dapat menggantikan posisi Achintya Nilsen sebagai Miss Indonesia 2018.
"Pertama-tama terima kasih saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Saya masih speechless, masih seperti mimpi saya mendapat kepercayaan dari para juri, teman-teman disini sebagai Miss Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, sejak masa karantina yang berlangsung dua minggu, Alya berhasil mencuri perhatian para juri. Hal ini tak lain berkat kecerdasan dan bakat yang dimilikinya. Bahkan, saat malam puncak tiba, para juri mengatakan Alya memiliki aura positif dan kepercayaan diri yang kuat karena itu dia berhasil menyabet gelar dan mahkota Miss Indonesia.
Wanita cantik kelahiran 21 Januari 1996 ini merupakan lulusan Universitas Parahyangan Bandung, Jawa Barat, jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tak hanya memiliki paras yang cantik, Alya juga memiliki sederet prestasi mambanggakan, di antaranya, Winner of Inspiring Innovation 2017 di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Pemenang Pertama Wajah Femina 2014, UNPAR’S Most Outstanding Student periode tahun 2014-2017 dan Top ‘Unggulan’ Gadis Sampul 2012.
Lebih dari itu, Alya juga memiliki pengalaman kerja atau kegiatan sosial yang dapat menjadi bekalnya mewakili Indonesia diajang Miss World. Seperti halnya Part-time translator, interpreter, illustrator dan event organizer, Ketua Acara THIS IS US: Pemuda Bersatu Untuk Autisme, Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Bandung, 2017, relawan sahabat peduli Indonesia, relawan lemari buku-buku, relawan proyek sosial (tim independen climbingbird) bersama Chay Ya Nepal untuk membangun kembali gedung sekolah yang rubuh setelah gempa tahun 2015, di desa Yamuna Danda, Distrik Sindhupalchowk, Nepal, 2016.
Coach di Adam Khoo Learning Technologies Group (AKLTG), 2011 hingga sekarang, tim Ti Leutik Tinu Leutik; menyusun dan membuat ilustrasi buku dongeng Kabayan dan Raja Air Cigending untuk sosialisasi daur ulang plastik pada anak-anak, Bandung, 2016, asisten Dosen atau asisten penelitian di Parahyangan Centre for European Studies (PACES), Prof. V. Bob Sugeng Hadiwinata, Ph.D, 2015, discussion Facilitator for UN-HABITAT & KEMENPU, Asia Pasific Urban Forum of Youth 2015, public consultant in UNFCCC Jakarta for COP21 Paris Agreement, 2015, sekretaris 1 International Relations English Club (IREC) Himpunan Mahasiswa Program Studi HI (HMPSIHI) UNPAR 2015/2016, sekretaris 2 IREC HMPSIHI 2014/2015, staff publikasi dan acara di berbagai kegiatan non-akademis FISIP UNPAR, 2013-2016.
Alya sendiri diketahui memiliki talenta dalam hal menyanyi, menari, dan melukis. Ia pernah menggelar pameran di Jakarta, Bandung, Malang dan yang terdekat akan di Yogyakarta. Alya juga tengah menyusun buku kumpulan puisinya.
Sementara, keikut sertaan Alya di Miss Indonesia dilatarbelakangi ketertarikannya dalam kegiatan sosial dan keinginannya untuk bisa mengembangkan diri melalui beauty with a purpose. Hal ini membuat wanita dengan tinggi badan 167 cm dan berat tubuh senilai 52 kg ini memiliki paket lengkap.
(tdy)