Ekspansi ke Gangnam Korea Selatan
A
A
A
SEOUL - DISTRIK Gangnam adalah satu dari 25 distrik di Seoul, Korea Selatan yang populer dengan ratusan klinik kecantikannya. Klinik kecantikan asal Indonesia, ZAP, mulai menjajaki untuk membuka cabang luar negeri pertamanya di Gangnam.
Distrik yang dipopulerkan secara global oleh Psy dengan hits Gangnam Style ini berpopulasi sekitar 527.641 jiwa. Tak hanya dipadati oleh penduduk lokal, distrik ini juga dipadati oleh wisatawan dari China, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Vietnam, dan negara-negara Asia lainnya.
Bukan wisatawan biasa, wisatawan yang berkunjung ke Gangnam kebanyakan adalah wisatawan medis yang rela jauh-jauh pergi dari negaranya untuk mendapatkan perawatan kecantikan terbaik. Distrik seluas 39.5 km persegi ini terbagi ke dalam 22 dong (lingkungan).
Namun, ada 3 dong (lingkungan) istimewa untuk para pencinta dunia kecantikan, yakni Sinsa-dong, Apkujeong-dong, dan Cheongdamdong. Di 3 dong ini penduduk lokal maupun para wisatawan medis akan mendapati banyak klinik dermatologi dan bedah plastik, klinik kontur tubuh, klinik antipenuaan dan bisnis kecantikan lainnya.
Berdasarkan penelitian dari Mintel Global New Products Database (GNPD), Korea Selatan termasuk di antara 10 pasar kecantikan global teratas. Negara yang populer dengan budaya K-Pop ini berhasil meraih keuntungan USD13 miliar pada tahun 2017 hanya dari industri kecantikan.
“Pasar kecantikan Korea Selatan selalu meraih keuntungan besar tiap tahunnya. Hal ini berkat inovasi yang serbacepat dan pasien yang sangat terlibat aktif untuk mendapatkan tampilan cantik sesuai keinginan mereka,” ujar Senior Beauty Analyst di Mintel, Jane Jang, seperti yang dilansir dari mintel.com.
Menurut Jang, saat ini setidaknya ada 700 klinik kecantikan yang tersebar di wilayah Gangnam. Berdasarkan data yang dikeluarkan International Society of Aesthetic Plastic Surgeons, sejak tahun 2014, satu dari 77 orang di Korea Selatan melakukan operasi plastik untuk memperbaiki tampilan wajah.
Hal ini pun meningkat setiap tahunnya. Jang menambahkan, sekitar 20 persen perempuan berusia 19 sampai 49 tahun di Seoul mengaku melakukan operasi plastik. Pasien-pasien tersebut kebanyakan membawa foto yang merupakan aktris atau penyanyi terkenal Korea Selatan saat itu.
“Foto tersebut mereka jadikan referensi untuk memperbaiki tampilan wajah mereka,” ujar Jang. Popularitas Korea Selatan menjadi pusat bedah plastik di kawasan Asia ini membuat klinik kecantikan ZAP siap melebarkan sayap ke Negeri Ginseng tersebut.
CEO ZAP Fadly Sahab beberapa waktu lalu bahkan sudah mulai survei lokasi ke daerah Gangnam. Menurut Fadly, berekspansi ke Korea Selatan akan membawa tantangan baru yang sangat berbeda dengan yang sudah pernah klinik kecantikan lain lakukan.
“Korea Selatan memang sangat menantang karena upah minimumnya sangat tinggi sekitar Rp17 juta, sementara rata-rata tarif perawatan kulit hanya dua kali lebih tinggi dari di Jakarta,” ujar Fadly, seperti dalam rilis yang diterima KORAN SINDO.
Namun, menurut Fadly, apabila pihaknya berhasil bertahan di sana, dia yakin membuka cabang di daerah yang lain seperti Asia Tenggara akan jauh lebih mudah. Dari hasil survei yang Fadly lakukan, di daerah Gangnam ada sekitar 700 klinik kecantikan yang berbeda.
Hal ini membuat persaingan bisnis kecantikan di sana sangat panas. Menurut Fadly, persiapan ZAP untuk ekspansi keluar negeri sudah dilakukan sejak sekarang, dengan harapan klinik kecantikan ZAP pertama di luar negeri ini sudah beroperasi pada tahun 2020 mendatang.
“Di luar upah tenaga kerja yang tinggi, biaya membuka cabang di luar negeri tidak terlalu jauh berbeda dengan membuka satu outlet ZAP premium di Jakarta, sekitar Rp5 miliar,” sebut Fadly. Ekspansi ZAP ke Korea Selatan bukan tanpa alasan. Ekspansi ini didasari pada kesuksesan yang berhasil diraih selama beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Menurut Fadly, tahun 2017 lalu, omzet ZAP tumbuh 71 persen yang berasal dari 900.000 perawatan kulit dengan teknologi laser. Jumlah perawatan sepanjang tahun 2017 juga tumbuh 80 persen, diikuti jumlah outlet yang bertambah 40 persen.
“Pertumbuhan ini jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri kecantikan yang sekitar 12 persen per tahun (data Loeral-2016),” ujar Fadly.
Sampai pertengahan Februari 2018, ZAP Beauty Clinic sudah mendirikan 35 outlet, dan berencana menambah 15 outlet lagi sampai akhir tahun. “Saat ini ZAP memiliki sekitar 170.000 pelanggan, dan 719 karyawan yang 92 persennya adalah perempuan,” imbuh Fadly. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Distrik yang dipopulerkan secara global oleh Psy dengan hits Gangnam Style ini berpopulasi sekitar 527.641 jiwa. Tak hanya dipadati oleh penduduk lokal, distrik ini juga dipadati oleh wisatawan dari China, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Vietnam, dan negara-negara Asia lainnya.
Bukan wisatawan biasa, wisatawan yang berkunjung ke Gangnam kebanyakan adalah wisatawan medis yang rela jauh-jauh pergi dari negaranya untuk mendapatkan perawatan kecantikan terbaik. Distrik seluas 39.5 km persegi ini terbagi ke dalam 22 dong (lingkungan).
Namun, ada 3 dong (lingkungan) istimewa untuk para pencinta dunia kecantikan, yakni Sinsa-dong, Apkujeong-dong, dan Cheongdamdong. Di 3 dong ini penduduk lokal maupun para wisatawan medis akan mendapati banyak klinik dermatologi dan bedah plastik, klinik kontur tubuh, klinik antipenuaan dan bisnis kecantikan lainnya.
Berdasarkan penelitian dari Mintel Global New Products Database (GNPD), Korea Selatan termasuk di antara 10 pasar kecantikan global teratas. Negara yang populer dengan budaya K-Pop ini berhasil meraih keuntungan USD13 miliar pada tahun 2017 hanya dari industri kecantikan.
“Pasar kecantikan Korea Selatan selalu meraih keuntungan besar tiap tahunnya. Hal ini berkat inovasi yang serbacepat dan pasien yang sangat terlibat aktif untuk mendapatkan tampilan cantik sesuai keinginan mereka,” ujar Senior Beauty Analyst di Mintel, Jane Jang, seperti yang dilansir dari mintel.com.
Menurut Jang, saat ini setidaknya ada 700 klinik kecantikan yang tersebar di wilayah Gangnam. Berdasarkan data yang dikeluarkan International Society of Aesthetic Plastic Surgeons, sejak tahun 2014, satu dari 77 orang di Korea Selatan melakukan operasi plastik untuk memperbaiki tampilan wajah.
Hal ini pun meningkat setiap tahunnya. Jang menambahkan, sekitar 20 persen perempuan berusia 19 sampai 49 tahun di Seoul mengaku melakukan operasi plastik. Pasien-pasien tersebut kebanyakan membawa foto yang merupakan aktris atau penyanyi terkenal Korea Selatan saat itu.
“Foto tersebut mereka jadikan referensi untuk memperbaiki tampilan wajah mereka,” ujar Jang. Popularitas Korea Selatan menjadi pusat bedah plastik di kawasan Asia ini membuat klinik kecantikan ZAP siap melebarkan sayap ke Negeri Ginseng tersebut.
CEO ZAP Fadly Sahab beberapa waktu lalu bahkan sudah mulai survei lokasi ke daerah Gangnam. Menurut Fadly, berekspansi ke Korea Selatan akan membawa tantangan baru yang sangat berbeda dengan yang sudah pernah klinik kecantikan lain lakukan.
“Korea Selatan memang sangat menantang karena upah minimumnya sangat tinggi sekitar Rp17 juta, sementara rata-rata tarif perawatan kulit hanya dua kali lebih tinggi dari di Jakarta,” ujar Fadly, seperti dalam rilis yang diterima KORAN SINDO.
Namun, menurut Fadly, apabila pihaknya berhasil bertahan di sana, dia yakin membuka cabang di daerah yang lain seperti Asia Tenggara akan jauh lebih mudah. Dari hasil survei yang Fadly lakukan, di daerah Gangnam ada sekitar 700 klinik kecantikan yang berbeda.
Hal ini membuat persaingan bisnis kecantikan di sana sangat panas. Menurut Fadly, persiapan ZAP untuk ekspansi keluar negeri sudah dilakukan sejak sekarang, dengan harapan klinik kecantikan ZAP pertama di luar negeri ini sudah beroperasi pada tahun 2020 mendatang.
“Di luar upah tenaga kerja yang tinggi, biaya membuka cabang di luar negeri tidak terlalu jauh berbeda dengan membuka satu outlet ZAP premium di Jakarta, sekitar Rp5 miliar,” sebut Fadly. Ekspansi ZAP ke Korea Selatan bukan tanpa alasan. Ekspansi ini didasari pada kesuksesan yang berhasil diraih selama beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Menurut Fadly, tahun 2017 lalu, omzet ZAP tumbuh 71 persen yang berasal dari 900.000 perawatan kulit dengan teknologi laser. Jumlah perawatan sepanjang tahun 2017 juga tumbuh 80 persen, diikuti jumlah outlet yang bertambah 40 persen.
“Pertumbuhan ini jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri kecantikan yang sekitar 12 persen per tahun (data Loeral-2016),” ujar Fadly.
Sampai pertengahan Februari 2018, ZAP Beauty Clinic sudah mendirikan 35 outlet, dan berencana menambah 15 outlet lagi sampai akhir tahun. “Saat ini ZAP memiliki sekitar 170.000 pelanggan, dan 719 karyawan yang 92 persennya adalah perempuan,” imbuh Fadly. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)