Sering Migrain Berisiko Alami Stroke dan Jantung
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark menunjukkan sering mengalami migrain berisiko tinggi terserang stroke.
Penelitian ini mengamati data rekam medis dari 50 ribu pasien migraine selama 19 tahun dan membandingkannya dengan mereka yang tidak pernah migrain sebanyak 50 ribu orang.
Selama penelitian, ditemukan bahwa pasien migraine mengalami dua kali lebih tinggi terserang stroke iskemik atau stroke yang umum menjadi penyebab penyumbatan darah di otak. Tak hanya stroke, pasien juga berisiko 49% mengalami serangan jantung, 59% penggumpalan darah di kaki atau paru-paru dan 25% ketidakteraturan detak jantung.
Dilansir Men's Health, peneliti menemukan risiko mengidap stroke tinggi di tahun pertama saat didiagnosis migrain. "Ada sesuatu yang disebut vasopasm di dalam pembuluh darah otak Anda," kata peneliti, Kasper Adelborg MD, PhD.
Vasopasma merupakan proses penyempitan pembuluh darah yang menghambat aliran darah sehingga memicu migrain. Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan stroke. Peneliti menduga ada penyebab lain yang memciu pasien migrain terserang stroke yaitu karena obat yang dikonsumsi unuk meredakan sakit kepala. Kendati demikian, risiko stroke dan serangan jantung masih rendah.
Penelitian ini menemukan, setiap 1000 orang pengidap migrain, hanya 25 orang yang mengalami serangan jantung dalam waktu 19 tahun. Ini karena responden rata-rata masih berusia muda rata-rata 30 tahun-an, tapi stroke dan serangan jantung jarang terjadi di usia tersebut.
Penelitian ini mengamati data rekam medis dari 50 ribu pasien migraine selama 19 tahun dan membandingkannya dengan mereka yang tidak pernah migrain sebanyak 50 ribu orang.
Selama penelitian, ditemukan bahwa pasien migraine mengalami dua kali lebih tinggi terserang stroke iskemik atau stroke yang umum menjadi penyebab penyumbatan darah di otak. Tak hanya stroke, pasien juga berisiko 49% mengalami serangan jantung, 59% penggumpalan darah di kaki atau paru-paru dan 25% ketidakteraturan detak jantung.
Dilansir Men's Health, peneliti menemukan risiko mengidap stroke tinggi di tahun pertama saat didiagnosis migrain. "Ada sesuatu yang disebut vasopasm di dalam pembuluh darah otak Anda," kata peneliti, Kasper Adelborg MD, PhD.
Vasopasma merupakan proses penyempitan pembuluh darah yang menghambat aliran darah sehingga memicu migrain. Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan stroke. Peneliti menduga ada penyebab lain yang memciu pasien migrain terserang stroke yaitu karena obat yang dikonsumsi unuk meredakan sakit kepala. Kendati demikian, risiko stroke dan serangan jantung masih rendah.
Penelitian ini menemukan, setiap 1000 orang pengidap migrain, hanya 25 orang yang mengalami serangan jantung dalam waktu 19 tahun. Ini karena responden rata-rata masih berusia muda rata-rata 30 tahun-an, tapi stroke dan serangan jantung jarang terjadi di usia tersebut.
(tdy)