Ini Menu Asia yang Menggoda
A
A
A
JAKARTA - Pilihan menu Asia sekarang tidak kalah favorit dengan sajian ala Barat. Di berbagai restoran dan hotel pun, sajian Timur cukup sering menjadi andalan.
Di Restoran Wood 1820 yang ada di Hotel Golden Tulip Passer Baroe, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan ragam menu Asia, termasuk di dalamnya sajian Nusantara, yang menggugah selera. Di nama restoran ini, angka 1820 merupakan tahun berdirinya Pasar Baroe, sementara wood karena restoran memakai ornamen kayu.
Tempat ini terbilang baru karena Hotel Golden Tulip Passer Baroe juga belum lama buka pada awal tahun ini. Berlokasi di lantai 7 gedung hotel, tamu akan menemukan suasana restoran yang cukup segar berwarna menggunakan kursi dari elemen hijau dan abu-abu.
Begitu datang ke sini, KORAN SINDO pun mencicipi mulai hidangan pembuka, menu utama, hingga berbagai jenis minuman menyegarkan tanpa soda. Pertama sekali pesan dulu minumannya. Ada pilihan segar dari campuran sirup dan buah, seperti orange shower, yang merupakan campuran jeruk nipis, jeruk, dan apel.
Rasanya langsung membuat segar tenggorokan pada cuaca panas Jakarta. Menambahkan rempah jahe yang membuat rasanya unik dan lain dari minuman biasanya, ada hot ginger yang juga tidak kalah segarnya. Meski memiliki nama hot ginger , minuman ini menggunakan es dan pertama kali dicoba ada rasa manis dari madu, tetapi di akhir ada letupan dari jahe dan terasa hangat di tenggorokan.
Setelah mencoba minumannya, berlanjut dengan menyantap menu Asia. Pertama, hadir appetizer salad yang cukup menggoda, yakni Thai seafood salad. Sangat menarik tampilannya, dengan kulit luar yang juga bisa dimakan. Di dalamnya ada seafood berupa udang, cumi-cumi, dan ayam.
Semuanya mixed dengan sayuran segar, seperti lettuce , mentimun, dan tomat ceri. Untuk rasanya, dapat ditebak sesuai cita rasa masakan Thailand yang ada asam manis dan sedikit pedas, meski sausnya turut menggunakan mayones.
“Menu yang kami buat di sini kelebihannya berani dengan taste, menggunakan bumbu rempah agak kuat. Penampilannya pun kami perhatikan,” ungkap Bonar Sitorus, Executive Chef Hotel Golden Tulip. Untuk hidangan utamanya, disajikan salmon bumbu teriyaki. Di sini salmon dimasak dengan dipanggang.
Pendamping menu termasuk sayuran seperti buncis dan selada, berikut tomat yang menambah lengkap menu. Adapun saus teriyaki yang sangat Asia sekali begitu cocok berpadu dengan salmon. Untuk hidangan ini, disertakan juga mashed potato yang tidak begitu banyak menggunakan butter.
Pilihan menu Asia lainnya tentu saja dari deretan makanan Indonesia. Salah satunya sebagai unggulan di restoran berkapasitas 130 tamu ini adalah nasi bakar Parahyangan dengan isian berupa jamur dan ikan teri medan serta kacang polong dan kemangi didalamnya.
Adapun menu nasi goreng disajikan bersama pelengkap sate, udang dan ayam. Kemudian, menu Nusantara lainnya berupa sate ayam madura yang dihidangkan dengan lontong. Sebagai pelengkap, ada menu sayuran berupa capcay. Untuk menu grill ala Indonesia, hadir juga pindang iga bakar rica.
“Di sini tidak terlalu banyak menu Western , misalnya di appetizer calamari dan chicken wings, tetapi makanan seperti sandwich, pasta, dan piza tetap ada sebagai pelengkap,” kata Chef Bonar.
Meski menu Barat di sini memang tidak terlalu banyak pilihan, steak sirloin dari Australia disajikan bersama pilihan sesuai selera tamu, misalnya mushroom sauce, holand base, mushroom creme “Blackpaper dan mushroom untuk orang lokal lebih banyak dipilih, sementara saus bernes hollandaise untuk orang Barat,” ucapnya. (Dyah Ayu Pamela)
Di Restoran Wood 1820 yang ada di Hotel Golden Tulip Passer Baroe, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan ragam menu Asia, termasuk di dalamnya sajian Nusantara, yang menggugah selera. Di nama restoran ini, angka 1820 merupakan tahun berdirinya Pasar Baroe, sementara wood karena restoran memakai ornamen kayu.
Tempat ini terbilang baru karena Hotel Golden Tulip Passer Baroe juga belum lama buka pada awal tahun ini. Berlokasi di lantai 7 gedung hotel, tamu akan menemukan suasana restoran yang cukup segar berwarna menggunakan kursi dari elemen hijau dan abu-abu.
Begitu datang ke sini, KORAN SINDO pun mencicipi mulai hidangan pembuka, menu utama, hingga berbagai jenis minuman menyegarkan tanpa soda. Pertama sekali pesan dulu minumannya. Ada pilihan segar dari campuran sirup dan buah, seperti orange shower, yang merupakan campuran jeruk nipis, jeruk, dan apel.
Rasanya langsung membuat segar tenggorokan pada cuaca panas Jakarta. Menambahkan rempah jahe yang membuat rasanya unik dan lain dari minuman biasanya, ada hot ginger yang juga tidak kalah segarnya. Meski memiliki nama hot ginger , minuman ini menggunakan es dan pertama kali dicoba ada rasa manis dari madu, tetapi di akhir ada letupan dari jahe dan terasa hangat di tenggorokan.
Setelah mencoba minumannya, berlanjut dengan menyantap menu Asia. Pertama, hadir appetizer salad yang cukup menggoda, yakni Thai seafood salad. Sangat menarik tampilannya, dengan kulit luar yang juga bisa dimakan. Di dalamnya ada seafood berupa udang, cumi-cumi, dan ayam.
Semuanya mixed dengan sayuran segar, seperti lettuce , mentimun, dan tomat ceri. Untuk rasanya, dapat ditebak sesuai cita rasa masakan Thailand yang ada asam manis dan sedikit pedas, meski sausnya turut menggunakan mayones.
“Menu yang kami buat di sini kelebihannya berani dengan taste, menggunakan bumbu rempah agak kuat. Penampilannya pun kami perhatikan,” ungkap Bonar Sitorus, Executive Chef Hotel Golden Tulip. Untuk hidangan utamanya, disajikan salmon bumbu teriyaki. Di sini salmon dimasak dengan dipanggang.
Pendamping menu termasuk sayuran seperti buncis dan selada, berikut tomat yang menambah lengkap menu. Adapun saus teriyaki yang sangat Asia sekali begitu cocok berpadu dengan salmon. Untuk hidangan ini, disertakan juga mashed potato yang tidak begitu banyak menggunakan butter.
Pilihan menu Asia lainnya tentu saja dari deretan makanan Indonesia. Salah satunya sebagai unggulan di restoran berkapasitas 130 tamu ini adalah nasi bakar Parahyangan dengan isian berupa jamur dan ikan teri medan serta kacang polong dan kemangi didalamnya.
Adapun menu nasi goreng disajikan bersama pelengkap sate, udang dan ayam. Kemudian, menu Nusantara lainnya berupa sate ayam madura yang dihidangkan dengan lontong. Sebagai pelengkap, ada menu sayuran berupa capcay. Untuk menu grill ala Indonesia, hadir juga pindang iga bakar rica.
“Di sini tidak terlalu banyak menu Western , misalnya di appetizer calamari dan chicken wings, tetapi makanan seperti sandwich, pasta, dan piza tetap ada sebagai pelengkap,” kata Chef Bonar.
Meski menu Barat di sini memang tidak terlalu banyak pilihan, steak sirloin dari Australia disajikan bersama pilihan sesuai selera tamu, misalnya mushroom sauce, holand base, mushroom creme “Blackpaper dan mushroom untuk orang lokal lebih banyak dipilih, sementara saus bernes hollandaise untuk orang Barat,” ucapnya. (Dyah Ayu Pamela)
(nfl)