Waspadai Pendarahan Saat Bercinta
A
A
A
JAKARTA - Wanita mengalami menstruasi selama kurang lebih selama satu minggu pada setiap bulannya. Namun, waspada jika pendarahan terjadi setiap berhubungan seks. Hal ini menandakan kondisi kesehatan tertentu, khususnya jika pendarahan terjadi secara tidak biasa.
Umumnya, pendarahan pada Miss V setelah berhubungan seks baru pertama kali dilakukan. Ini disebabkan karena terjadi gesekan atau sobeknya selaput dara. Namun, darah yang dikeluarkan tidaklah sebanyak saat menstruasi. Vagina kering juga bisa menjadi penyebab terjadi pendarahan saat berhubungan seks.
Hal ini biasa terjadi pada wanita yang telah memasuki tahap menopause karena kurangnya cairan lubrikasi. Ibu menyusui dan setelah menopause juga akan mengalami hal yang sama. Kondisi ini dipicu atrofi vagina karena adanya penipisan, pengeringan dan peradangan dinding Miss V karena kurangnya estrogen.
Selain kondisi tersebut, berikut beberapa kondisi kesehatan lainnya yang harus diwaspadai ketika terjadi pendarahan saat atau setelah berhubungan seks seperti dilansir WebMD.
1. Ektropion serviks
Ektropion serviks merupakan kondisi permukaan leher rahim yang kerap dialami oleh wanita muda, ibu hamil, dan wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi. Beruntungnya kondisi ini tidak membahayakan dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun beberapa kasus, kondisi ini membutuhkan perawatan.
2. Vaginitis dan luka genital
Vaginitis merupakan kondisi peradangan pada Miss V. Ini disebabkan terjadinya infeksi bakteri di Miss V. Untuk luka genital, umumnya disebabkan penyakit menular seksual, seperti herpes atau sifilis.
3. Gangguan pada serviks dan polip serviks
Gangguan pada serviks bisa berupa kanker serviks atau radang serviks. Sedangkan polip serviks menyebabkan terjadinya perdarahan. Meski demikian, polip serviks termasuk jinak dan tidak bersifat kanker.
Umumnya, pendarahan pada Miss V setelah berhubungan seks baru pertama kali dilakukan. Ini disebabkan karena terjadi gesekan atau sobeknya selaput dara. Namun, darah yang dikeluarkan tidaklah sebanyak saat menstruasi. Vagina kering juga bisa menjadi penyebab terjadi pendarahan saat berhubungan seks.
Hal ini biasa terjadi pada wanita yang telah memasuki tahap menopause karena kurangnya cairan lubrikasi. Ibu menyusui dan setelah menopause juga akan mengalami hal yang sama. Kondisi ini dipicu atrofi vagina karena adanya penipisan, pengeringan dan peradangan dinding Miss V karena kurangnya estrogen.
Selain kondisi tersebut, berikut beberapa kondisi kesehatan lainnya yang harus diwaspadai ketika terjadi pendarahan saat atau setelah berhubungan seks seperti dilansir WebMD.
1. Ektropion serviks
Ektropion serviks merupakan kondisi permukaan leher rahim yang kerap dialami oleh wanita muda, ibu hamil, dan wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi. Beruntungnya kondisi ini tidak membahayakan dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun beberapa kasus, kondisi ini membutuhkan perawatan.
2. Vaginitis dan luka genital
Vaginitis merupakan kondisi peradangan pada Miss V. Ini disebabkan terjadinya infeksi bakteri di Miss V. Untuk luka genital, umumnya disebabkan penyakit menular seksual, seperti herpes atau sifilis.
3. Gangguan pada serviks dan polip serviks
Gangguan pada serviks bisa berupa kanker serviks atau radang serviks. Sedangkan polip serviks menyebabkan terjadinya perdarahan. Meski demikian, polip serviks termasuk jinak dan tidak bersifat kanker.
(tdy)